Selasa, 01 Agustus 2023

SIAPA ORANG DUNGU?

SIAPA ORANG DUNGU? 

Kata-kata dungu menjadi viral dan sangat populer akhir-akhir ini. Orang begitu mudah melontarkan kata-kata dungu kepada orang lain. Bahkan kepada pemimpin negara.

Seorang non muslim, ahli filsafat dan seorang intelektual katanya, mendengungkan kata-kata KEDUNGUAN ini dalam setiap kesempatan. Yang sungguh sangat  mengherankan, ada sebagian kaum muslimin, para harokiyyun atau hizbiyyun, merasa senang, bangga dan menggandrunginya, bahkan membelanya.

Dalam tulisan kali ini saya akan memaparkan siapa sebenarnya orang DUNGU menurut para ulama salaf.

Pertama, orang yang marah terhadap kebenaran.

Al-Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah berkata:

{ الأحمق يغضب من الحق، والعاقل يغضب من الباطل. }

Orang yang DUNGU marah terhadap kebenaran, sedangkan orang yang berakal marah terhadap kebatilan.” [Bahjatul Majalis, hlm. 584]

Kedua, orang yang tidak pernah merasa salah.

Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah berkata:

{ ‏الذي يعجب بنفسه ويظن أنه لا يخطئ فهو مغفل، الخطأ يحدث من الكل. }

“Orang yang merasa kagum terhadap dirinya sendiri (ujub) dan menyangka bahwa dia tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia adalah orang yang DUNGU, kesalahan bisa muncul dari semua orang.” [As-Sima' al-Mubasyir, hlm. 50]

Ketiga, ragu terhadap kebenaran setelah mengetahui kebenaran karena pengaruh syubhat.

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Yahya al-Mu’allimy rahimahullah berkata:

{ ومن شكّٙكٙتٔه الشُبهات فيما قد عٙلِمٙه يقينا يعد عند العقلاء أحمق! }

“Siapa yang dibuat ragu oleh berbagai syubhat (kerancuan) pada perkara-perkara yang telah dia ketahui kebenarannya dengan yakin, maka orang seperti ini menurut orang-orang yang berakal adalah seorang yang DUNGU.” [Haqiqatut Ta'wil, hlm. 69].

Keempat, penuntut ilmu yang menyimpang dan tidak memberi contoh yang baik.

Asy-Syaikh Zaid bin Muhammad al-Madkhaly rahimahullah berkata:

وإن انحرف طالب العلم وجَهِل كما يجهل الجاهلون وسفه نفسه كما يصنع السفهاء، فقد أساء إلى العلم وأساء إلى نفسه وأساء إلى الناس، لأنّ طلاَّب العلم قدوة، فليكونوا خير قدوة في العقيدة والشريعة. 

“Jika seorang penuntut ilmu menyimpang, bertindak bodoh seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang bodoh dan berbuat dungu seperti yang diperbuat oleh orang-orang yang dungu, maka dia telah bersikap buruk terhadap ilmu, terhadap dirinya, dan terhadap manusia.

Karena para penuntut ilmu adalah teladan, maka hendaknya mereka menjadi sebaik-baik teladan dalam aqidah dan syari'at.” [Audhahul Ma'any, hal. 8].

Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang DUNGU seperti yang dikatakan ulama.

AFM 

Copas dari berbagai sumber