Keutamaan Berdagang Menurut Islam
Islam adalah agama yang memerintahkan umatnya untuk bekerja keras dan menempatkannya sebagai ibadah. Banyak sekali ayat Al Qur'an tentang anjuran bekerja keras seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Surat Al Ankabut ayat ke-17:
فَٱبْتَغُوا۟ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزْقَ وَٱعْبُدُوهُ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥٓ ۖ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada Allah. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan.”
Dan banyak sekali hadits tentang anjuran bekerja keras seperti sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dari sahabat Sayyidina Al Miqdam Bin Ma'dikarib Radhiyallahu Anhu:
مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
“Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Daud Alaihissalam memakan makanan dari hasil usahanya sendiri.”
Salah satu pekerjaan yang dianjurkan dalam Islam adalah berdagang dan memiliki keutamaan, berikut ini keutamaan berdagang menurut Islam:
1) Kata "Tijarah" dan "Ba'i" disebutkan didalam Al Qur'an dan Sunnah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan kata "Ba'i" dalam Surat Al Baqarah ayat ke-275
وأحل الله البيع وحرم الربا
"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."
Dan Allah menyebut kata "Tijarah" dalam Surat An Nur ayat ke-37:
رجال لا تلهيهم تجارة ولا بيع عن ذكر الله وإقام الصلاة وإيتاء الزكاة يخافون يوما تتقلب فيه القلوب والأبصار
"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang."
Sedangkan dalam As Sunnah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam pernah ditanya tentang pekerjaan yang paling baik dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bazzar dari sahabat Sayyidina Rifa'ah Bin Raf'i Radhiyallahu Anhu:
أي الكسب أطيب؟ قال: ((عمل الرجل بيده، وكل بيع مبرور))
Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam pernah ditanya, "Apa mata pencaharian yang paling baik?" Beliau menjawab, "Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual beli yang diberkahi."
2) Dikumpulkan bersama Para Nabi dan Syuhada'
Keutamaan lain dalam berdagang adalah dikumpulkan dengan para Nabi dan Syuhada pada hari kiamat dengan syarat dia jujur dan amanah dalam berdagang, sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi dari sahabat Sayyidina Abu Said Al Khudri Radhiyallahu Anhu:
التاجر الصدوق الأمين مع النبيين والصديقيين والشهداء
"Pedagang yang jujur dan amanah bersama para Nabi, pecinta kebenaran dan para syuhada."
3) Pekerjaan Para Nabi, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dan Para Sahabat Radhiyallahu Anhum
Al Qur'an dan Sunnah adalah pedoman hidup umat Islam dan didalam Al Qur'an dan Sunnah disebutkan kisah para Nabi dan Rasul agar kita mengambil pelajaran dari keduanya dan mengamalkannya, begitu juga dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dan Para Sahabat Radhiyallahu Anhum, mereka adalah contoh bagi kita. Pekerjaan para Nabi dan Rasul pada umumnya adalah petani, industri kemudian perdagangan sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Nawawi Al Bantani (Wafat tahun 1316 H) dalam Kasyifatu Saja.
Lalu bagaimana dengan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam dan Para Sahabat Radhiyallahu Anhum? Sebelum Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam diutus beliau menggembala kambing sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dari sahabat Sayyidina Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu:
ما بعث الله نبيا إلا رعى الغنم فقال:أصحابه ((وأنت؟)) فقال: ((نعم، كنت أرعاها لقراريط أهل مكة))
"Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi kecuali pernah menjadi penggembala kambing." Para sahabat bertanya, "Apakah Engkau juga?" Beliau menjawab, "Iya, dahulu aku mengembbala kambing dengan imbalan beberapa qirath dari penduduk Mekkah."
Jika kita membuka buku-buku sirah Nabi, kita akan menemukan bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah berdagang bersama istrinya Sayyidah Khadijah Radhiyallahu Anha, dan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah berdagang bersama pamannya ke Busra, Irak, Yaman dan negeri-negeri lainnya.
Begitupula dengan para sahabat seperti Abdurrahman Bin Auf Radhiyallahu Anhu yang menjadi pedagang yang paling sukses.
4) Berdagang Melatih Keberanian
Jika kita ingin menjadi pedagang yang sukses, hendaklah kita memberanikan diri untuk menawarkan dagangan kita meskipun hanya sedikit yang membeli atau tidak ada yang membeli sama sekali, dan jika kita tidak berani maka hendaklah cari pekerjaan lain. Ibnu Khaldun (Wafat tahun 808 H) berkata dalam Al Muqaddimah:
وأما من كان فاقدا للجرأة والإقدام على نفسه فينبغي أن يجتنب الاحتراف بالتجارة
"Adapun bagi siapapun yang tidak memberanikan diri maka hendaklah menjauhi pekerjaan berdagang."
5) Berdagang Melatih Kesabaran
Dalam berdagang kita tentu bertemu dengan banyak orang dan menghadapi pembeli yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda, ada orang dengan karakter baik dan sifat menyenangkan dan ada pula karakter yang buruk dengan sifat kurang menyenangkan, dan terkadang hanya sedikit atau tidak ada yang membeli dagangan kita. Lalu dari orang-orang yang memiliki karakter dan sifat yang tidak menyenangkan dan kondisi dimana dagangkan kita tidak ada yang membeli kita dapat melatih kesabaran, bersikap berlapang dada, tawakal kepada Allah dan mengatur strategi.
Itulah beberapa keutamaan berdagang menurut Islam, semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kekurangan.
Foto ketika saya membungkus pesanan salah satu pelanggan, pesanannya adalah 30 eksemplar Kitab Aqidah Wasitiyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (Wafat tahun 728 H) yang ditahqiq oleh Syaikh Yasin Al Adni dan diterbitkan oleh Maktabah Al Wadi'i Sanaa, Yaman.
Untuk info dan pemesanan kitab, bisa hubungi:
https://wa.me//201067203581 (Naufal)
Link untuk bergabung di grup:
https://chat.whatsapp.com/CGJFhHrhiLcDg3LVvaWq9u
Facebook: Maktabah Zaid Bin Tsabit
Instagram: @maktabahzaidbinthabit