Atsar di bawah ini di keluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam "Mushonnaf" nya melalui jalur Waki', dari Sufyan, dari Hassan bin Ibrohim, dari Umayyah bin al Azdiy, dari Jabir bin Zaid, yakni al Azdiy. Lalu di sebutkan lafazh seperti poster di bawah ini.
Ana katakan: Seluruh perawinya tsiqoh kecuali Hassan bin Ibrohim, dia shoduq. Namun atsar ini ada keterputusan antara Sufyan dan Ibrohim. Karena pada literatur murid² nya Hassan bin Ibrohim tidak terdapat nama "Sufyan". Sedangkan Sufyan di sini tidak di ketahui pastinya, apakah Sufyan ats Tsauri ataukah Sufyan bin Uyainah. Dan kedua-duanya merupakan guru dari Waki' bin al Jarroh. Dan kedua-duanya masyhur dengan tadlisnya.
Kemudian dalam cetakan yg lain, yaitu cetakan Daarul Qiblah, tidak di sebutkan nama "Sufyan" dalam sanadnya. Sehingga susunannya dari Waki', dari Hassan bin Ibrohim, dari Umayyah al Azdiy, dari Jabir bin Zaid.
Ana katakan: Atsar ini pun terputus. Karena dalam literatur nama guru²nya Waki' juga tidak terdapat nama Hassan bin Ibrohim.
Kesimpulan: Atsar ini dho'if.
Kemudian Imam Ibnu Abi Syaibah di dalam "Mushonnaf" (10848) nya juga meriwayatkan sebuah atsar dari jalan Hafsh bin Ghiyats, dari al Mujalid, dari asy Sya'bi yg berkata:
كانت الأنصار يقرؤون عند الميت بسورة البقرة
"Kaum Anshor dahulu membaca surat al Baqoroh di sisi mayyit."
Ana katakan: Atsar ini dho'if. Karena al Mujalid, yg bernama Mujalid bin Sa'id al Hamdaniy telah di sepakati kedho'ifannya.
Adz Dzahabi di dalam "Mizanul I'tidal" (7070) menukil dari beberapa nuqqod terkait dengan kedho'ifan Mujalid tersebut, di antaranya:
Yahya bin Ma'in yg berkata: لا يحتج به (tidak dapat di jadikan hujjah)
Ahmad berkata: "Banyak memarfu'kan hadits yg tidak marfu'. Dia bukan apa².
An Nasa-i berkata: "ليس بالقوي (tidak kuat)"
Ad Daruquthni berkata: "Dho'if"
Al Bukhori berkata: "Yahya bin Sa'id telah mendho'ifkannya. Sedangkan Ibnu Mahdi tidak mau meriwayatkan darinya."
Kemudian di dalam kitab "Arsyif Multaqo Ahli Hadits di juz ke 40 pada halaman 446 (penomoran maktabah syamilah) setelah menyebutkan atsar asy Sya'bi di atas menyebutkan ucapan dari 'Uqbah yg berkata:
ثم إن الأثر بعد ذلك ضعيف الإسناد لضعف الراوي عن الشعبي وهو مجالد و (( ليس بالقوي ، وقد تغير في آخر عمره )) كما قال ابن حجر .
"Kemudian ..atsar setelah itu lemah sanadnya karena kelemahan rowi yg meriwayatkan dari asy Sya'bi, yaitu Mujalid, yg dia tisak kuat, dan telah berubah di akhir umurnya, sebagaimana yg di katakan oleh Ibnu Hajar."
Ustadz abu Yahya tomi