Bismillahirrahmanirrahim
.
Kadangkala kami membaca postingan rekan-rekan yang menjual herbal kejantanan yg lewat di beranda medsos, dan disana terdapat testimoni / keluhan dari para customer herbal tersebut.
.
Diantara mereka mengeluhkan, di menit-menit awal timba masuk sumur, Qadarallah sudah bocor.
.
Ini tentu musibah, karena apa yg dapat diperoleh gelas-gelas kaca tersebut hanya dalam durasi yg relatif singkat ? Sungguh, mereka lebih pemalu daripada bunga putri malu.
***
Alhamdulillah jika sebagian lelaki yang menyadari kelemahannya tersebut, namun bagaimana dgn tipe lelaki egois ? Tak peduli dgn realita yg ada, Ia lelap tidur, sedangkan gelas-gelas kaca tersebut menahan apa yg tertahan, padahal ia juga berhak merasakan hal yg sama.
.
Umar bin Abdul Aziz -Rahimahullah- menasihati para suami :
.
لا تواقعها إلا وقد أتاها من الشهوة مثل ما أتاك لكيلا تسبقها بالفراغ
.
”Janganlah kamu menjima’ dia (istri -pen) kecuali dia (istri -pen) telah mendapatkan syahwat seperti yang engkau dapatkan, supaya engkau tidak mendahului dia dengan kehampaan ( suami selesai dari hajatnya, namun istri tidak mendapatkan kenikmatan syahwat -pen).
***
Kami mencoba mencari beberapa jurnal ilmiah berkenaan kondisi riil di lapangan, ternyata kami peroleh kesimpulan bahwa perceraian karena faktor istri berselingkuh menempati posisi ke-3 di sebagian pengadilan agama, diantara faktornya karena suami impoten, atau istri tidak mendapatkan nafkah batin krn suami cuek akan hal ini.
.
Kemudian kami coba mencari beberapa konsultasi syariah berkenaan hal ini, ternyata musibah ini juga menimpa kalangan jama'ah pengajian. Bahkan ada kasus seorang seorang ummahat benar-benar ingin berzina di luar rumah karena tak tahan atas apa yg selama ini tidak tersalurkan, akan tetapi rasa takutnya kepada Allah Ta'ala yg lebih besar, menghalangi ia melakukan perbuatan keji tersebut.
***
Maka hendaknya para lelaki yang beriman kepada Allah Ta'ala dan Rasul-Nya (shallallahu 'alaihi wa sallam) berbuat baik kepada gelas-gelas kaca tersebut. Jangan menunggu gelas-gelas kaca tersebut meminta atau bahkan sampai mengemis, tapi hendaknya para suami peka. Sungguh, rasa malu mereka begitu besar, sehingga membuat lidah menjadi kaku untuk mengutarakan apa yg diinginkan oleh jiwa mereka.
.
Syaikh Muhammad bin shalih al-Utsaimin (rahimahullah) memberikan nasihat :
والثاني : أنه إذا أتى أهله فقد أحسن إلى أهله، لأن المرأة عندها من الشهوة ما عند الرجل، فهي تشتهي الرجل كما يشتهيها، فإذا أتاها صار محسناً إليها وصار ذلك صدقة
"yang kedua : jika seorang suami mendatangi istrinya (jima' -pen) hendaklah berbuat baik kepada istrinya. Karena wanita memiliki syahwat sebagaimana laki-laki. Wanita juga mempunyai keinginan sebagaimana laki-laki mempunyai keinginan. Jika ia (suami -pen) mendatangi istrinya dengan berbuat baik padanya maka ini termasuk sedekah.”
[Dinukilkan dari Syarah al-'arba'in an-Nawawiyah, penjelasan hadits ke-25. Hal.312-313, Cet.Muassasah asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih al-'Ushaimin al-Khairiyyah, tahun 1431 H]
***
Diantara bentuk perbuatan baik yang dapat dilakukan oleh suami, yaitu :
#1 - Peka dgn kebutuhan batin istri, suami harus jeli dgn bahasa isyarat / gelagat istri, jika istri membutuhkan suaminya, kalau perlu bertanya terus terang, termasuk ketika istri haid, sangat memungkinkan tatkala ia sedang haid, ia sangat membutuhkan suaminya. Tentu saja dgn tidak melakukan yg diharamkan.
.
#2 - Hendaknya suami yg shaalih mampu menjaga durasi dan Intensitas. Sungguh, harusnya tanpa obat herbal ataupun pelatihan pernapasan, seorang lelaki bisa melakukan pekerjaan yang melelahkan setidaknya minimal 1 jam-an, asalkan ia tau bagaimana mengontrol akal dan emosionalnya.
.
#3 - Jagalah Kualitas, janganlah memasukkan timba ke dalam sumur sebelum dilakukan pemanasan. Jangan terburu-buru seperti orang yg terburu-buru memacu kendaraannya tanpa ia panasi terlebih dahulu. Foreplay itu penting.
.
#4 - Selalu pastikan, istri telah mendapatkan apa yang telah diperoleh suami, dengan bertanya terus terang.
***
Semoga yang sedikit ini memberikan kebermanfaatan, dan jika ada kekeliruan dari apa yg kami tulis, mohon berkenan menasihati kami. Jazaakumullahu khayran.
Baarakallahu Fiikum
-----------------------
al-faqiir Abu Musa al-Fadaniy