Sabtu, 20 Februari 2021

Yakni, sesungguhnya orang yang beristighfar tapi tidak meninggalkan maksiat, maka istighfarnya merupakan sebuah dosa yang butuh kepada istighfar.

Dikatakan:

استغفارُنا يحتاجُ إلى استغفارٍ

“Istighfar kita masih membutuhkan istighfar lagi.”

يعني أنَّ منِ استغفرَ ولم يترُكِ المعصية فاستغفارهُ ذنبٌ يحتاجُ إلى استغفار فلننظر في حقيقةِ استغفارنا لئلاَّ نكونَ من الكذابينَ الذين يستغفرونَ بألسنتهم وهم مقيمونَ على معاصيهم »

Yakni, sesungguhnya orang yang beristighfar tapi tidak meninggalkan maksiat, maka istighfarnya merupakan sebuah dosa yang butuh kepada istighfar. 
Maka hendaknya kita melihat kepada istighfar kita, agar kita tidak menjadi para pendusta, yang mana mereka beristighfar dengan lisan mereka, tapi mereka terus melakukan maksiatnya.

[Al-Khuthab Al-Mimbariyyah fil Munasabat Al-Ashriyyah. 1/226]
Ust Yahya Sigit