Menangisi masa muda
Abul Atahiyah pernah berkata dalam lantunan bait syair nya:
بكيت على الشباب بدمع عيني. *** فلم يغن البكاء ولا النحيب
فيا ليت الشباب يعود يوما *** فأخبره بما فعل المشيب
"Aku tangisi masa mudaku dengan deraian air mataku....
Namun tangisan dan jeritan tidak bermanfaat sama sekali (untuk mengembalikan masa mudaku).
***
Aduhai sekiranya masa muda itu bisa terulang kembali meskipun hanya satu hari...
Niscaya aku akan kabarkan apa harapan orang yang sdh menua.
Imam Ahmad bin Hambal -rahimahullah- berkata:
ما شبهت الشباب إلا بشيء كان في كمي فسقط.
" Tidak lah aku mengumpamakan masa muda itu kecuali bagaikan sesuatu yang ada di lengan bajuku, lalu dia terjatuh (menghilang)".
Maksudnya (Wallahu a'lam), bahwa masa muda adalah sesuatu yang sangat singkat dan sangat cepat berlalu.
Dan itulah hakekat kehidupan dunia. 30 tahun , empat puluh tahun yang telah kita lewati, seolah-olah baru hitungan hari saja kita lalui.
Jangan sia-siakan masa muda agar kita bisa beristirahat dengan tenang di masa tua.
Bangun pola hidup yang baik dengan ilmu dan amal kebaikan di masa muda, agar di masa tua kita sdh terbiasa dengan pola tersebut. Krn untuk mengistiqomahkan jiwa itu butuh perjuangan yang sangat berat lagi panjang.
Sebagian salaf pernah berkata:
كابدت نفسي أربعين سنة حتى استقامت
"Aku berusaha memaksa jiwaku untuk terus di atas ketaatan selama 40 tahun, barulah dia mau untuk istiqamah".
Semoga masa tua kita menjadi masa- masa yang membahagiakan. Dan Allah menganugerahkan Akhir yang Baik (Husnul Khatimah), dalam perjalanan kita di Dunia yang fana ini.
عفوك يا رب
Ust Cecep Nurohman