Minggu, 28 Februari 2021

TAFSIR SALAFUSH SHALIH YANG MEMBANTAH KELOMPOK KHAWARIJ/TERORIS TENTANG AL-MAIDAH 44

TAFSIR SALAFUSH SHALIH YANG MEMBANTAH KELOMPOK KHAWARIJ/TERORIS TENTANG AL-MAIDAH 44

1. Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata tentang firman Allah ta'ala: 

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
"Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir". (QS. Al-Maidah: 44)

- Itu menyebabkan kufur, tapi tidak seperti orang yang kafir kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab dan Rasul-Rasul-Nya".
- Kekafiran yang tidak mengeluarkan dari agama. 
- Bukan kekafiran (besar) seperti yang mereka maksudkan. 
- Kufrun duuna kufrin (kufur kecil), zhulmun duuna zhulmin dan fisqun duuna fisqin. 
- Barangsiapa yang juhud/mengingkari hukum Allah, maka dia kafir. Dan barangsiapa yang mengikrarkannya tapi tidak berhukum dengannya (alias mengganti hukum Allah dengan hukum manusia) maka dia itu zhalim dan fasik (tidak kafir/murtad).
- Ayat tersebut ditujukan kepada orang-orang Yahudi secara khusus. [1] 

2. Thawus (tabi’in) rahimahullahu berkata: "Bukan kekafiran yang mengeluarkan dari agama". [2] 

3. Atha' (tabi’in) rahimahullahu berkata: "Kufrun duuna kufrin (kufur kecil), zhulmun duuna zhulmin dan fisqun duuna fisqin". [3]

4. Imam Abu Ubaid Al-Qasim bin Sallam rahimahullahu berkata: 

Allah berfirman:
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ 
"Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. " (QS. Al-Maidah: 44)
 
Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: Bukan kekufuran yang mengeluarkan dari agama. Dan Atha' bin Abi Rabah berkata: Kufrun duna kufrin (kufur kecil). Maka sungguh jelas bagi kita bahwa hal tersebut tidak mengeluarkan dari Islam dan bahwasanya agamanya tetap berdiri meskipun dilumuri dosa. [4]
 
5. Imam Ath-Thabari rahimahullahu berkata: Yang lebih benar dari perkataan-perkataan ini menurutku adalah, perkataan orang yang mengatakan bahwa ayat ini turun pada orang-orang kafir dari ahli kitab, karena yang sebelum dan sesudahnya bercerita tentang mereka. Merekalah yang dimaksudkan dalam ayat ini, dan konteks ayat ini juga mengabarkan tentang mereka, keberadaan ayat ini sebagai kabar tentang mereka lebih utama. [5]

--------------------------

[1] Lihat Al-Qaulu Al-Ma’mun Fi Takhrij Ma Warada ‘An Ibni ‘Abbas Fi Tafsir 

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ 
Hal. 1-30 oleh Asy-Syaikh Al-‘Allamah Al-Muhaddits Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari rahimahullahu cetakan pertama 1410 H/1989 M Daar Al-Hijrah.
  
[2] Jami'ul Bayan Fi Ta’wil Al-Quran 4/596 oleh Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah cetakan ketiga 1420 H/1999 M Daar Al-Kutub Al-Ilmiyyah.
   
[3] Idem. Riwayat dari Ibnu Abbas, Thawus dan Atha’ diatas juga diriwayatkan oleh Imam Ibnu Baththah Al-Ukbari dalam Al-Ibanah Al-Kubra kitabul Iman 2/734-737 dalam bab Dosa-dosa yang mengantarkan pelakunya kepada kekafiran yang tidak mengeluarkannya dari agama.
   
[4] Kitabul Iman hal. 45 oleh Imam Abu Ubaid Al-Qasim bin Sallam Cetakan kedua 1403 H/1983 M Al-Maktab Al-Islami dengan tahqiq dan takhrij Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu.
  
[5] Jami'ul Bayan Fi Ta’wil Al-Quran 4/597 oleh Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah cetakan ketiga 1420 H/1999 M Daar Al-Kutub Al-Ilmiyyah