Senantiasa Menjaga Muru’ah
Muru’ah (wibawa) itu akan memunculkan kehormatan bagi pemiliknya, membuat hati seseorang senang terhadapnya, dan orang yang melihatnya juga akan menghormatinya.
Dan semua itu merupakan wasilah untuk mengarahkan hati kepada akhlaq yang mulia, adab yang baik, serta membuat seseorang menjadi berwibawa.
Disebutkan dalam kalimat-kalimat hikmah yang beredar yaitu :
“ذو المروءة يكرم و إن كان معدماً “
Artinya : “Seseorang yang memiliki muru’ah (wibawa) akan tetap dimuliakan walaupun ia fakir.”
Sebagaimana singa yang ditakuti walaupun sedang dalam keadaan diam. Begitu pula seseorang yang tidak memiliki sifat muru’ah (wibawa), maka ia akan dihinakan walaupun ia seseorang yang kaya.
Sebagaimana seekor anjing yang tetap dihinakan tatkala emas telah di kalungkan untuk nya.
Pernah ditanyakan kepada Sufyan bin ‘Uyainah :
“Engkau telah mengambil banyak faidah dari ayat- ayat al qur’anul karim. Maka, bagaimana kah muru’ah (wibawa) itu?
Maka, Sufyan berkata :
Allah ta’ala berfirman:
خُذِ العَفْوَ وَ أْمُرْ بِالعُرْفِ وَ أَعْرِضْ عَنِ الجاهِلِيْنَ
[الأعراف :١٩٩]
Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”
Di dalam ayat tersebut menunjukkan sifat muru’ah (wibawa), adab yang baik, dan kemuliaan akhlaq.
Adapun yang dimaksud dengan (خذ العفو) : adalah menyambung tali persaudaraan yang terputus, memaafkan orang-orang yang bersalah, berkasih sayang dengan orang-orang yang beriman, dan yang lainnya dari akhlaq orang-orang yang taat.
Dan makna (وأمر بالعرف) adalah: menyambung silaturrahim, bertakwa kepada Allah dari segala bentuk keharaman dan kehalalan, menundukkan pandangan, serta mempersiapkan diri untuk menuju tempat yang abadi.
Begitu pula makna dari (و أعرض عن الجاهلين) adalah: menasihati dengan akhlaq yang lemah lembut, berpaling dari orang-orang yang zhalim, mensucikan diri dari sifat orang- orang bodoh maupun bentuk kesamaan karakter dengan orang-orang jahil lagi dungu.
Wallahu ta’ala a’lam..
(( Lihat Luzumul muru’ah di dalam kitab Thariquna lil qulub karya Abi Abdillah Faishal bin Abduh Qaaid Al haasyiry ))
Team Fawaid Al Misk
Dimurojaah Abu Abdillah Imam
____
Sumber: Almisk.or.id
Ust Fadhil basymeleh