Al-Hasan al-Bashriy -rahimahullah- berkata:
Orang beriman itu menggabungkan dua perkara: amal kebajikan dan rasa takut (terhadap adzab Allah), sedangkan orang munafik menggabungkan dua perbuatan: perbuatan jelek dan rasa aman (dari adzab Allah), kemudian beliau membaca firman Allah:
إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ
Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati. (al-Mu'minuun: 57)
[Tafsir ath-Thabariy:17/67{
Sang munafik -na'udzubillah- selalu melakukan amalan jelek bersaman dengan itu dia merasa aman dari adzab Allah Ta'aala dan tidak takut darinya, berbeda dengan seorang mukmin yang rasa takutnya terhadap adzab Allah menjadi pemberi peringatan baginya dari mendekati maksiat, sebagaimana harapan terhadap rahmat Allah menjadi penyetir baginya untuk selalu menambahkan pahala dan kedekatan kepada Allah.
(Sifat Ibaad ar-Rahmaan, karya asy-Syaikh Abdurrazzaaq al-Badr -hafidzahullah)
Ustadz abu Zakariya at tawawi lc