Jumat, 15 November 2019

doa imam nawawi

"Doa Ajaib Imam Nawawi"

Dahulu di Kota Damaskus ada beberapa tempat kesyirikan yang tidak bisa dibinasakan. Imam Abu Syamah Al-Maqdisi dalam bukunya "Al-Ba'its" pernah berharap agar tempat-tempat kesyirikan di Damaskus ini diruntuhkan, namun ia dan ulama lainnya di masa hidupnya tak punya kemampuan untuk itu. 

Pada era Imam Nawawi, beliau pun yang populer dengan kehebatan dan ketegasan Amar Makruf Nahi Mungkarnya tak bisa berbuat apa-apa selain berharap dan berdoa. 

Suatu saat Imam Nawawi rahimahullah yang wafat di usia 40an itu berdoa: "Ya Allah, tegakkanlah agama-Mu dengan seorang laki-laki yang bisa meruntuhkan 'Amuud Mukhallaq (sejenis berhala batu besar yang diberikan wewangian, disembah atau disakralkan) dan menghancurkan kuburan Raja Jirun (yang dijadikan tempat kesyirikan)."

Doa Imam Nawawi ini disebutkan oleh kakak Imam Ahmad Ibnu Taimiyah, yang bernama Syarafuddin Abdullah Ibnu Taimiyah dan diabadikan dalam manuskrip buku Al-Kawaakib Ad-Daraari dan dinukil oleh Syaikh Uzair Syams dalam buku "Kumpulan Sirah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Selama 7 Abad."

Doa Sang Imam ini terkabulkan setelah 28 tahun beliau wafat. Yaitu pada tahun 704 H. Dalam buku tersebut, juga dalam "Al-Bidayah wa An-Nihayah", Hafidz Ibnu Kastir yang hidup saat itu mengisahkan bahwa yang sukses menghancurkan kedua tempat kesyirikan ini adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Kesuksesan beliau yang tidak bisa dilakukan oleh ulama-ulama besar lain di Kota Damaskus saat itu, membuat masyarakat semakin mencintainya, tapi di sisi lain banyak ulama dan figur Kota Damaskus mendengki dan menghasadnya. Demikian kesaksian Ibnu Katsir rahimahullah.

Dalam buku Al-Kawaakib Ad-Daraari kakak Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa doa Imam Nawawi di atas adalah sebuah karamah besar bagi Imam Nawawi. Adapun kita semua, maka menegaskan itu adalah karamah Imam Nawawi sekaligus Imam Ibnu Taimiyah. 

Sungguh Allah Maha Besar. Menegakkan agama-Nya hanya dengan bisikan doa Sang Imam yang tak memiliki kekuatan, dan dengan kapak seorang Syaikhul Islam yang merupakan singa Allah di eranya. Rahimahumallah. Semoga Allah memasukkan kita semua bersama mereka berdua di surga-Nya. Aamiin.
Ustadz Maulana la eda