Faidah singkat dari Syaikh Ahmad Arbas hafizhahullah
Saat beliau menjelaskan hadits yang menyebutkan bahwa rizqi kita telah ditetapkan saat kita berada di dalam perut ibu kita, beliau mengkisahkan.
"Dahulu ada Thalib(penuntut ilmu) yang mendatangi Syaikh Muqbil rahimahullah dan mohon pamit karena ingin bekerja dan ingin membangun rumah di kampungnya.
Syaikh Muqbil bertanya : "Apakah kamu disini makan seperti orang lain di luar sana makan meskipun sederhana?"
Thalib : "Na'am ya Syaikh."
Syaikh Muqbil : "Bersabarlah dan tetaplah menuntut ilmu, semoga Allah akan memberimu rizqi dari arah yang tidak kamu sangka.""
Kemudian pada zaman Syaikh Abdurrahman Al-Adni rahimahullah masih hidup, datang juga beberapa thalib menghadap beliau untuk mohon diri meninggalkan markiz karena ingin menikah, bekerja dan membeli tanah atau membangun rumah. Syaikh Abdurrahman mengizinkan meskipun beliau menasehatkan untuk tetap bersabar menuntut ilmu.
Kemudian Syaikh Ahmad Arbas mengisahkan, "Ada seorang thalib yang keluar dari markiz, dia menjual tanahnya untuk memulai usaha dan berkeluarga. Setelah berlalu 5-6 tahun, dia kembali lagi ke markiz dan tidak membawa apapun. Waktunya berlalu tanpa mendapatkan ilmu maupun harta yang ia inginkan."
Nasehat beliau, "Rizki itu sudah tertulis. Selagi kalian masih ada kesempatan belajar, manfaatkanlah dengan baik, sebelum kesibukan dunia melalaikan kalian."
Bismillah.... semakin mantap untuk menjemput keluarga di tanah air. InsyaAllah ma'isyah bisa diusahakan disini sambil tetap belajar.
Abu razin Taufiq
Seorang penuntut ilmu di Yaman