Rabu, 06 November 2019

asyirku thoah kitabut tauhid bab 37

Ust Dr Firanda Andirja MA 
06 Robi’ul Awwal 1441H 
Masjid ” ألإخلاص " “Dukuh Bima”
Tambun Kab. Bekasi 

KITABUT-TAUHID 

BAB 37

BARANG SIAPA MENTAATI ULAMA’ DAN UMARO'(Penguasa / pemerintah) DALAM MENGHARAMKAN YANG DiHALAL ALLOH DAN
MENGHALALKAN YANG HARAMKAN ALLOH MAKA  DIA TELAH MENJADIKAN MEREKA SEBAGAI TUHAN-TUHAN SELAIN ALLOH 

Jenis kesyirikan ( Syirku-Tho’ah)  ketaatan yang menghantarkan kepada kesyirikan.... 
Macam-macam ketaatan.... :

1) Ketaatan yang disyariatkan 

• Ketaatan Mutlak yaitu taat kepada Alloh dan Rosulnya 

• Ketaatan Bersyarat yaitu kepada para Ulamak dan Umaro’ ( penguasa / pemerintah)  dengan syarat tdk melanggar Syari’at ...

           " لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ "

“Tdk ada ketaatan kpd Makhluk manapun dlm rangka membangkang / maksiat kpd Alloh)  

Kita Berhenti di Lampu Merah dalam rangka mentaati pemerintah maka itu akan berpahala.... ( maslahat Mursalah)  Maslahat yg tdk diperintahkan akan tetapi bermanfaat buat kita.... 
Alloh ﷻ berfirman....:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُ ولِى الْاَ مْرِ مِنْكُمْ ۚ فَاِ نْ تَنَا زَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَا لرَّسُوْلِ اِنْ كُنْـتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَـوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)

Ulil Amri adalah yang dimaksud Ulama’ dan Umaro’ (Pemerintah) yang sah ( bukan pemerintah Jadi²an seperti Islam Al-Jama’ah yg membuat aturan dan bai’at sendiri dan menarik pajak kepada anggotanya )...
Pemerintah ( ulil amri / pemegang urusan kalian)  adalah yg ngurusin surat²nikah ,surat² yg berlaku dalam masyarakat.... 

2) Ketaatan yang haram 

• Taat yang Syirik 

Taat kpd selain Alloh ﷻ  dalam hal menghalalkan yang haram dan menghalalkan yang haram... 
Baik Ulamak Atau Pemerintah ketika mengatakan yg halal jadi haram disertai keyakinan perubahan hukum tersebut maka ini adalah SYIRIK AKBAR 

• Taat yang maksiata yang tdk sampai syirik 

lain halnya bila dia tdk meyakini hal tersebut, yg dia yakini tetap hukum Alloh yg dia tahu bahwa dia bermaksiat ( Tdk SYIRIK Dan Hanya Berdosa saja) 
           
Diriwayatkan dari ‘Ady bin Hatim bahwa ia mendengar Rasululloh ﷺ membaca firman Alloh ﷻ :

اِتَّخَذُوْۤا اَحْبَا رَهُمْ وَرُهْبَا نَهُمْ اَرْبَا بًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَا لْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ ۚ وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَـعْبُدُوْۤا اِلٰهًا وَّا حِدًا ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

"Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan Rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 31)

 Maka saya berkata kepada beliau ( Adi Bin Hatim) : “Sungguh kami tidaklah menyembah mereka”
Beliau bersabda....:

"أليس يحرمون ما أحل الله فتحرمونه، ويحلون ما حرم الله فتحلونه ؟ فقلت : بلى، قال : فتلك عبادتهم، رواه أحمد والترمذي وحسنه.

“Tidakkah mereka mengharamkan apa yang telah dihalalkan Alloh, lalu kalian pun mengharamkanya dan tidakkah mereka itu menghalalkan apa yang diharamkan Alloh, lalu kalian menghalalkannya....????”
Aku menjawab : ya...
Maka beliau bersabda : “Itulah ( Ketaatan Yang Syirik Akbar) bentuk penyembahan kepada mereka.” 
(HR. Imam Ahmad dan At Tirmidzi dengan menyatakan hasan)

Termasuk ketaatan yang Syirik adalah keyakinan terhadap ulamak yg berlebihan sehingga ketika Alloh bilang haram dan ulamaknya bilang halal maka dia mengikuti ulamaknya... 

Berkaitan dengan Undang² yang undang² Negara itu berkaitan dg aturan Alloh seperti orang mencuri tdk di poting tanganya, Homo seksual di Legalkan, pembunuh tdk dibunuh, dll... 

Kalau kita berkeyakinan bahwa Hukum itu pengganti Hukum Alloh maka itu adalah Kafir... 

Tapi kalau kita hanya meyakini bahwa hukum inintdk sesuai dengan hukum Alloh maka itu hanya bermaksiat/ Dosa saja... 

RANAH UNDANG-UNDANG 

1) YANG ADA SYARI’ATNYA JELAS DALAM ISLAM ( Tidak boleh di otak -atik) 

• Seperti hukum Hudud 
• Seperti Rukun Islam 
• Waris 
• Perceraian 

2) YANG TDK ADA SYARI’ATNYA SECARA TEGAS (fleksibel bisa berubah sesuai sikon)  

• Maslahat Mursalah aturanya selama tdk melanggar syari’at maka harus ditaati 

• Jika melanggar syari’at maka tdk boleh ditaati 

• Contoh...:IMB,Aturan PT, KTP, Surat Nikah 
Orang yang membuat undang² yang merubah hukum Alloh ada beberapa kondisi 

1) KAFIR

•  jika dia merasa boleh merubah hukum Alloh... 
• Jika dia merasa hukum yg dia buat seimbang dg hukum Alloh 
• Jika dia merasa hukum yg dia buat lbh baik dari hukum Alloh 

2) BERDOSA 

• Jika dia tdk punya keyakinan tsbt maka dia tdk berdosa ( Kafir) 

3) BERPAHALA

• Jika dia memperbaiki UU yg salah menuju yang lebih baik dan lebih dekat kepada hukum Alloh maka mudah²han berpahala krn sdh berusaha... 

Ibnu Abbas رضي الله عنه berkata :

" يوشك أن تنـزل عليكم حجارة من السماء، أقول : قال رسول الله ، وتقولون : قال أبو بكر وعمر".

 “Aku khawatir bila kalian ditimpa hujan batu dari langit, karena aku mengatakan : “Rasululloh ﷺ bersabda”, tetapi kalian malah mengatakan : “Abu Bakar dan Umar berkata”.”
Hadist ini masalah haji tamatuk dan haji ifrod... 

Pendapat Umar Bin Khotob di Bantah Ibnu Abbas bahwa haji yg paling Bagus adalah Tamathuk... 

“Tidak pantas menghadapkan perkataan Nabi terhadap perkataan sahabat”

Imam Malik berkata...:
“Seluruh perkataan seseorang buleh di pakai dan boleh dibuang kecuali perkataan Nabi ﷺ 

Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan...: 
“Aku merasa heran pada orang-orang yang tahu tentang isnad hadits dan keshahehannya, tetapi mereka menjadikan pendapat Sufyan sebagai acuannya, padahal Alloh ﷻ telah berfirman....:

 ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِيْنَ يُخَا لِفُوْنَ عَنْ اَمْرِهٖۤ اَنْ تُصِيْبَهُمْ فِتْنَةٌ اَوْ يُصِيْبَهُمْ عَذَا بٌ اَ لِيْمٌ

  “Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintah Nabi takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa siksa yang pedih” 
(QS. An Nur, 63).

Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan fitnah itu...??? fitnah disitu maksudnya adalah syirik, bisa jadi apabila ia menolak sabda Nabi ﷺ akan terjadi dalam hatinya kesesatan sehingga celakalah dia”.

Imam Ahmad mengangkat in pendapat para Ulamak yang meninggalkan pendapat Hadist yg jelas.... 

MODEL-MODEL ORANG YANG MENINGGALKAN HADIST ( NAS)  KARENA MENGEDEPANKAN YANG LAIN 

1) Ahlil Kalam yang mereka mendahulukan teori² Aristoteles daripada dalil²

Contoh... :

“Kaidah dalil A'rozd
“ Kaidah Taqiimul ‘aql  
“ mendahulukan akal daripada dalil 
“Al Kaidatul kulli 
“kaidah Universal”

2) Pentaqlid Syaikh / Mursyid Thoriqoh yang Batil 

3) Taqlid Mazdhab membabibuta
Imam Syafi’i belajar Mazdhab Maliki tapi tdk bermazdhab Maliki 
Imam Hambali belajar kpd Imam Syafi’i tapi tdk bermazdhab Syafi’i...

“JANGAN PERNAH MENCELA MAZDHAB KARENA SEMUA ULAMAK SALAF BERMAZDHAB... 
MAZDHAB ITU BAIK SEMUA YANG TIDAK BOLEH FANATIK DALAM BERMAZDHAB”

4) AHLI POLITIK YANG MENOLAK SYARIAT ISLAM  seperti penganut faham SEKULARISME.. 

Menyatakan “Harus dipisah antara Undang²Negara dengan Islam”
Menolak Hadistvdengan perkataan Aristoteles... 
Menolak Hadist dari perkataan orang- orang kafir 

                       والـلــه تعالى أعلم بالصواب 

 
                       Semoga Bermanfaat 
   

                       اٰمِـــــــيْن يـَارَبَّ الْعَالَمِـــــــين