Sabtu, 30 November 2019

Nasehat Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I حفظه الله pada temu alumni di sela-sela Kegiatan Dauroh Syar’iyyah ke-20 (Rabu, 22 Syawal 1440 H / 26 Juni 2019)*

*Nasehat Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I حفظه الله pada temu alumni di sela-sela Kegiatan Dauroh Syar’iyyah ke-20 (Rabu, 22 Syawal 1440 H / 26 Juni 2019)*

1. Kami bergembira dan bersyukur, serta terus mendoakan antum sekalian agar menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat. Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang banyak” (hadits shahih riwayat Thabrani),.
Setiap orang hendaknya berupaya untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi umat,  dan seerang tidak akan menjadi orang yang bermanfaat bagi umat,  kecuali dengan berupaya untuk mengikis sifat ego/anani yang ada dalam dirinya. 

2. Nikmat-nikmat yang  Allah anugerahkan kepada kita, hendaklah diupayakan untuk  negeri akhirat. Nikmat Allah tidak hanya dalam bentuk materi, akan tetapi terdapat nikmat yang jauh lebih besar dari materi,  yaitu: berupa aqidah yang benar dan manhaj yang haq/benar, mengenal dan memahami hakikat as-Sunnah, teman-teman yang baik, seorang yang memiliki pengaruh, sehingga omongannya didengar dan pengaruh tsb, digunakan untuk memberi manfaat kepada kaum muslimin. Semua itu merupakan nikmat Allah yang patut disyukuri. Gunakan nikmat-nikmat tersebut untuk mendapatan dan meraih kebahagiaan di akhirat. Allah berfirman:

 وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. al-Qashash: 77)

3. Jangan mencari ketenaran dan popularitas, karena seseorang tidak terkenal di dunia, namun dia dikenal di sisi Allah, ini jauh lebih baik dan lebih mulia. Pikirkan, apa amalanmu untuk akhiratmu kelak, boleh jadi ada amalan yang kamu menganggap sepele dihadapan manusia, tetapi besar di sisi Allah. Demi Allah, seseorang tidak terkenal, namun dia mengajarkan anak-anak mengaji di desanya yg jauh dari perkotaan, orang tsb. jauh lebih mulia. 

4. “Jangan Semua aktifitas dan kegiatanmu diuangkan”, ini adalah nasehat yang sering saya sampaikan berulang kali kepada para mahasiswa. Karena materi itu akan habis dan akan ditinggalkan, kecuali yang dibelanjakan di jalan Allah. 

5. Setiap orang dari kita semua,  harus memiliki ruh dan jiwa perjuangan untuk Islam, dan di antara bentuk perjuangan Islam yang sangat mulia dan mudah dikerjakan adalah “MENGAJAR ILMU YANG BERMANFAAT".

6. Kita berada pada nikmat yang besar, yang mana orang-orang di sekeliling kita iri dan cemburu keadaan kita. Hanya saja kita tidak menyadarinya dan sebagian kita tidak mengetahuinya, yaitu nikmat berada di atas aqidah dan manhaj yang lurus, nikmat berada di atas sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 
Banyak orang yang Allah berikan nikmat berupa harta, namun mereka kebingungan mencari ketenangan karena mereka tidak mendapatnya dlm kehidupan ini. Kekayaan sejati, adalah kekayaan hati dan jiwa, bukan kaya harta dan materi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Bukanlah kekayaan itu dari banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah rasa cukup yang ada di dalam hati.”

7. Jangan mengeluh dan mengadu kepada manusia, karena manusia sejatinya fakir dan miskin,  tidak memiliki apa-apa. Akan tetapi mengaduhlah dan mohonlah kepada Allah, Dzat yang Maha Kaya, Yang Kuasa, Yang Maha Pemberi. 
Bangunlah di malam hari, sholatlah,  berdoa dan mohonlah kepada Allah kemudian serahkanlah dan bertawakkallah kepada-Nya.
Inilah aqidah tauhid yang diajarkan kepada kita. Tauhid dan Manhaj bukan sekedar Teori yg diceramahkan, bukan dan bukan....akan tetapi hakikat yang harus diterapkan dan praktekkan dalam kehidupan nyata kita. 

8. Sesuatu yang paling dikejar dan dibutuhkan seorang beriman adalah mendapatkan ketenangan jiwa, dan itu diperoleh hanya dengan bertauhid kepada Allah. 

9. Dalam dunia dakwah, orang-orang yang anda hadapi, tidaklah lebih buruk dari Fir’aun dan yang semisalnya, dan Ingatlah dan camkanlah, tatkala Musa diperintahkan Allah untuk menda'wai Fir’aun, maka yang pertama yang beliau mohon kepada Allah adalah: 
- kelapangan dada
- kemudahan untuk menyampaikan dakwah, lisan yang Allah mudahkan
- saudara yang membantunya dalam dakwah, yaitu Harun 
Sebagaimana firman Allah:

اذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ (24) قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي (25) وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي (26) وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي (27) يَفْقَهُوا قَوْلِي (28) وَاجْعَل لِّي وَزِيرًا مِّنْ أَهْلِي (29) هَارُونَ أَخِي (30(
“Pergilah kepada Fir'aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas. Berkata Musa: ‘Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, Supaya mereka memahami perkataanku saat menyampaikan risalah. Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku.’” (QS. Thaha: 24-30)

10.  Anda tidak bisa berdakwah sendirian, anda memerlukan dan membutuhkan saudara dan teman. Maka jangan seorang da’i merasa kurang hati di saat ada saudaranya yang membantunya dalam berdakwah. 

11. Jangan mengejar dukungan manusia dalam berda'wah , akan tetapi kejarlah dan berharaplah pertolongan Allah. 

12. Manusia dalam interaksinya dengan sesama, kebanyakan termotifasi oleh suatu kemaslahatan dan kebanyakan adalah kemaslahatan yang bersifat duniawi. Maka dari itu interaksi seseorang dengan saudaranya karena Allah, berbeda nilainya dengan yang terdorong oleh kemaslahatan dan kepentingan duniawi. 

13. Lapang dadalah jika kamu menjadi seorang da’i, karena seorang da’i akan mendapatkan banyak cobaan dan ujian. Dan ujian yang Allah berikan kepada seorang hamba sesuai dengan tingkat agama dan keimanannya. 
Namun yang juga harus diketahui bahwa terkadang Allah mengujimu karena perbuatan dan dosamu. 
Maka jadilah orang yg pandai dalam membaca dan menyadari setiap ujian dan cobaan yang mengenai dirimu.  

-Akhukum Noviyardi Amarullah
Telah dimuroja’ah oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I
Batu, 22 Syawal 1440 H / 26 Juni 2019-

rasa malu seorang gadis

MALU

Ada Seorang syaikh mengatakan seperti ini :
Saya tak pernah berhenti untuk berusaha memahami, apa sih yang dilihat musa as dari gadis madyan tersebut, sehingga musa rela mengorbankan 10 tahun dari usianya sebagai mahar untuknya.
Sampai kemudian aku memperoleh jawabannya, pada firman Allah swt, yang menyatakan : ( salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan) al Qashas ayat 25.
Allah swt tidak menyifati gadis tersebut dengan tinggi ataupun bentuknya, akan tetapi menyebutkan sifat yang paling berharga yang ada pada diri gadis tersebut, yaitu : " Rasa Malu".

MENIKAHLAH, PASTI KAMU DIBERIKAN KEKAYAAN DAN KECUKUPAN

MENIKAHLAH, PASTI KAMU DIBERIKAN KEKAYAAN DAN KECUKUPAN

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Seberapun gaji atau penghasilan seorang JOMBLO, pasti tidak akan cukup. Gajian hari ini, dua minggu kemudian sudah habis, bahkan kurang dua minggu sudah tidak tersisa. 

Untuk itu, kalau ingin kaya dan berkecukupan, nikahlah dengan niat untuk membantunya dalam mentaati perintah Allah, dengannya bisa menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.

Berkata Al-'Allamah Asy-Syinqithi rahimahullah :

المتزوج الذي وعده الله بالغنى هو الذي يريد بتزويجه الإعانة على طاعة الله بغض البصر وحفظ الفرج. [ المصدر/ أضواء البيان 6 / 243 ]

"Orang yang menikah yang Allah janjikan dengan kekayaan adalah orang yang dengan pernikahannya itu ingin membantunya dalam menta'ati Allah dengan menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan". (Adhwaa'ul Bayaan 6/243).

Allah Ta'ala berfirman:

{وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendiri di antara kalian, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahaya kalian yang lelaki dan hamba-hamba sahaya kalian yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan MEMAMPUKAN mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An Nur : 32).

Berkata Ali ibnu Abu Talhah dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu:

رغبهم الله في التزويج، وأمر به الأحرار والعبيد، ووعدهم عليه الغنى، فقال: { إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ 

Allah memberikan motivasi kepada mereka untuk menikah.  Allah memerintahkan orang-orang yang merdeka dan budak-budak untuk menikah, dan Dia menjanjikan kepada mereka untuk memberikan KECUKUPAN. Untuk itu Allah Ta'ala berfirman: Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. (QS. An-Nur: 32). (Tafsir Ibnu Katsir).

Berkata Abu Bakar As-Siddiq radhiyallahu anhu:

أطيعوا الله فيما أمركم به من النكاح، ينجز [لكم] (3) ما وعدكم من الغنى، قال: { إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ }

Taatlah kalian kepada Allah dalam menjalankan apa yang Dia perintahkan kepada kalian dalam hal nikah, niscaya Dia akan memenuhi bagi kalian apa yang telah Dia janjikan kepada kalian, yaitu KECUKUPAN." Allah Ta'ala. telah berfirman: Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. (QS.An-Nur: 32). (Tafsir Ibnu Katsir).

Berkata Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu :

التمسوا الغنى في النكاح، يقول الله تعالى: { إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ }

"Carilah KECUKUPAN dalam nikah, karena Allah Ta'ala. telah berfirman: 'Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya'."  (QS.An-Nur: 32). (Tafsir Ibnu Katsir).

Jumat, 29 November 2019

cinta kedudukan

Hati-hati dari penyakit Hubbur Ri'asah (cinta kedudukan, kekuasaan dan kepemimpinan) yang dapat menimpa siapa saja. Bahkan ahli ilmupun dapat terjangkit penyakit ini.

مَا مِنْ أَحَدٍ أَحَبَّ الرِّئَاسَةَ إِلَّا حَسَدَ، وَبَغَى، وَتَتَبَّعَ عُيُوبَ النَّاسِ، وَكَرِهَ أَنْ يُذْكَرَ أَحَدٌ بِخَيْرٍ

“Tiada seorang pun yang mencintai kedudukan (kekuasaan) melainkan dia akan mendengki(hasad), melampaui batas, mencari-cari ‘aib manusia dan benci bila ada orang lain yang disebut kebaikannya.”

Imam Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah dalam Jaami’ Bayaani Al-‘Ilmi wa Fadhlih, 1/286 – Daar Ibn Hazm

Jumat, 22 November 2019

nikmatnya hati ketika berada taman taman surga

Majelis ilmu adalah taman surga yang membuat seseorang merasakan ketenangan.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya,”Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab,”Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok) dzikir.” [HR Tirmidzi, no. 3510, Ash Shahihah, no. 2562]

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
إن للذكر من بين الأعمال لذة لا يشبهها شيء، فلو لم يكن للعبد من ثوابه إلا اللذة الحاصلة للذاكر والنعيم الذي يحصل لقلبه لكفى به، ولهذا سميت مجالس الذكر رياض الجنة
“Sesungguhnya dzikir di antara amal memiliki kelezatan yang tidak bisa diserupai oleh sesuatupun, seandaikan tidak ada balasan pahala bagi hamba kecuali kelezatan dan kenikmatan hati yang dirasakan oleh orang yang berdzikir, maka hal itu [kenikmatan berdzikir saja, pent] sudah mencukupi, oleh karena itu majelis-majelis dzikir dinamakan taman-taman surga.” [Al-Wabilush Shayyib hal. 81, Darul Hadist, Koiro,, Asy-Syamilah]
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/45155-apapun-keadaanya-jangan-pernah-tinggalkan-majelis-ilmu.html
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Di dunia itu terdapat surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka dia tidak akan memperoleh surga akhirat.”
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/2538-letak-kebahagiaan-bukan-pada-kemewahan-dunia.html

Rabu, 20 November 2019

ada 6 kelompok yg memahami asma wa sifat

Selembaran di bagikan sebelum khataman Kitab Lum'atul I'tiqod karya Imam Ibnu Qudamah oleh Syaikh Badr bin Ali Al-Utaiby Hafidzahullahu Ta’ala

Selebaran ini bermanfaat untuk mengetahui beberapa kelompok dalam memahami Asma wa Sifat Allah.

Ada 6 kelompok
1. Ahlussunnah wal Jamaah, Isbat yang Allah dan RasulNya tetapkan

2. Jahmiyah menafikan/menolak sifat Allah

3. Mujassimah/Musabbihah menyerupakam Allah dengan makhluk

4. Asyairoh mentakwil sebagian besar sifat Allah

5. Mufawwidhoh menyerahkan makna sifat kepada Allah (Mereka menganggap bodoh Nabi Muhammad salallahu alaihissalam dan para sahabat nya tentang maknanya yang membawakan Ayat-ayat sifat yang begitu banyak)

Nomer 2-5 jatuh ke dalam Tasybih 

6. Ahli Filsafat/Falasifah kaum khoyal, Batiniyyah.

Jadilah yang di nomer 1, Ahlussunnah wal Jamaah As-Salafiyyin 

Semoga bermanfaat

Abu Yusuf ahmad Ja'far

melestarikan sanad dalam keilmuan islam

15 tahun lalu mereka duduk di Majelis Sama para masyayikh di zamannya, Rihlah ke Negeri-negeri para ulama, untuk mewarisi sanad mereka. Diantaranya :
-Syaikh Shalih Al-Ushoimi
-Syaikh Badr bin Ali Al-Utaiby
-Syaikh Abdul Muhsin Muhammad Qosim
-Syaikh Abdurrahman Al-Faqihi
Dll
Hafidzahumullahu Ta’ala 

Sekarang giliran mereka di datangi para penuntut ilmu, untuk duduk mendengarkan sanad mereka, agar dapat mewarisi sanad mereka hingga bisa di sampaikan di kemudian hari. 

Begitulah akan di gilir di kemudian hari,

من ثبت نبت

Suatu rezeki yang tiada tara bisa duduk di majelis mereka, hanya melangkahkan kaki tanpa kesulitan yang berarti. Sungguh rugi yang sengaja melewatkan nya.

Ketika bincang-bincang sama Ust. Abu Ghozie As-Sundawie, karena beliau ikut majlis Sama Syarhus Sunnah Al-Muzani dan Ushul Tsalatsah kemaren bersama Syaikh Badr bin Ali Al-Utaiby Hafidzahullahu,

Ana : Beberapa diantara kawan-kawan ada yang tidak minat dengan majelis sama' para ulama disini.

Beliau : Mereka itu tidak keluar dari dua jenis orang :
-Tidak faham sanad atau
-Tidak menganggap penting sanad, yang penting faham makna.

Sungguh mereka akan menyesal ketika sudah pulang ke Indonesia.

Allahu Mustaan

Semoga Allah beri kami istiqomah dan selalu dapat memanfaatkan waktu di Kota Nabi yang mulia ini.

Abu Yusuf ahmad Ja'far
Mahasiswa jurusan hadist universitas Islam Madinah 

TIDAK BEROBAT LEBIH UTAMA JIKA MAMPU BERSABAR

TIDAK BEROBAT LEBIH UTAMA JIKA MAMPU BERSABAR

Al-Imam asy-Syaukaniy rahimahullah dalam kitabnya "ad-Durar al-Bahiyyah" mengatakan :
يجوز التداوي والتفويض أفضل لمن يقدر على الصبر
"Boleh untuk berobat dan at-Tafwiidh (pasrah) lebih utama bagi orang yang mampu bersabar."

Kemudian al-Imam asy-Syaukaniy rahimahullah mensyarah sendiri pernyataannya tersebut dalam kitabnya "ad-Durariy al-Madhiyyah" (hal. 392), kata beliau :
وأما كون التفويض أفضل فلحديث ابن عباس في الصحيحين وغيرهما أن النبي صلى الله عليه وسلم أتته امرأة سوداء فقالت: إ ني أصرع وإني أنكشف فادع الله لي قال: إن شئت صبرت ولك الجنة وإن شئت دعوت الله أن يعافيك قالت:: أصبر"
"Adapun terkait pasrah lebih utama, berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu anhumaa dalam Shahihain dan selainnya : "bahwa Nabi shallallahu alaihi didatangi oleh wanita hitam, beliau bertanya : "aku kena epilepsi dan kadang pakaianku tersingkap, berdoalah kepada Allah untuk kesembuhanku".
Nabi shallallahu alaihi wa sallam menanggapi : "jika engkau mau, maka engkau bersabar dan engkau akan mendapatkan surga, namun jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah agar menyembuhkanmu."
Wanita itu berkata : "(kalau begitu) akan akan bersabar."

Redaksi haditsnya secara lengkap ada tambahan :
فَقَالَتْ : إِنِّي أَتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللَّهَ أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ. فَدَعَا لَهَا.
"Wanita tadi melanjutkan : "namun (kalau sedang kumat) auratku tersingkap, berdoalah kepadaku agar tidak tersingkap.", Maka Rasulullah pun mendoakannya."

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menginformasikan bahwa dalam lafazh al-Bazzaar dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu :
إن شئت دعوت الله فشفاك، وإن شئت صبرت ولا حساب عليك. قالت: بل أصبر ولا حساب علي
"Jika engkau mau, aku akan berdoa kepada Allah, lalu Allah menyembuhkanmu, dan jika engkau mau, maka engkau bersabar dan tidak dihisab." Maka wanita tadi berkata : "kalau begitu aku bersabar dan tidak ada hisab atasku."

Kemudian al-Imam rahimahullah berkata :
"Adapun jika orang yang sakit tidak diiringi dengan sabar, dadanya merasa keberatan, marah dan sempit, maka berobat lebih utama, karena keutamaan pasrah adalah jika disertai dengan sabar."

Sebelum beliau, Al Hafizh Ibnu Hajar dalam "al-Fath" juga menyampaikan fiqih hadits yang sama, kata beliau :
وأن الصبر على بلايا الدنيا يورث الجنة، وأن الأخذ بالشدة أفضل من الأخذ بالرخصة لمن علم من نفسه الطاقة ولم يضعف عن التزام الشدة
"Yakni sabar atas musibah kedunian akan menyebabkannya masuk surga. mengambil hal yang berat adalah lebih utama daripada mengambil keringanan bagi orang yang mengetahui bahwa dirinya akan mampu menanggungnya dan berkomitmen untuk menanggung hal yang berat."

Abu Sa'id Neno Triyono

pertanyaan dari umahat

Wahai para istri semoga Allah berkahi hidup kalian.

Assalamualaikum tadz,Dalam madzhab apakah btul bhwa istri tdk wajib ngerjakan pkrjaan rumah,sprti masak,brsih-bersih rmh.dll
saya mendengar begitu,mohon percerahannya tadz,jazakallahu khoiron

Jawab : 

Iya benar dalam fiqh yang menjadi inti kewajiban istri adalah melayani seks suami,adapun memasak bukan tugas istri tapi dianjurkan.

Namun ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan :

Pertama : Saya gak tw apa motif mrk sering mengulang-ulang pertanyaan ini,apa memang murni ingin tw atau mungkin mw ngasi tw ke para suami kalau ngerjai pekerjaan rumah itu bkn tugas istri.[Mudahan alasan pertama, saya yakin itu] hehe

Kedua : Pertanyaan ini tdk perlu diulang-ulang terus,toh ibunda aisyah ya sering membantu keperluan Nabi,fatimah putri rosul juga membantu suaminya Ali bin abi tholib menyelesaikan pekerjaan rumah,sampai fatimah mengadu kepada Nabi tentang itu,dan kalau mw dibongkar banyak lagi kisah dari generasi terdahulu yang menunjukkan kalau para istri terdahulu membantu para suami,bahkan sudah menjadi adat di aghlab negri kalau istri ya bereskan pekerjaan rumah sedang suami keluar mencari nafkah.

Ketiga : Betul,di madzhab dalam bab nafaqoh dijelaskan selain pakaian,tempat tinggal yg layak lalu alat pembersih,air untuk mandi istri jika junub sebab jima' serta semua hal yg memberi kemaslatan buat suami maka suami juga wajib memberi makanan yang sudah mateng buat istri,sehingga sang istri tidak harus capek memasak lagi.

Tapi suami sekarang nyuruh kita yang masak,bahkan bisa ngambek jika kita g masak ? 

Ya mungkin suamimu terbiasa dgn adat yg berlaku,ya lakukan ajalah dengan ikhlas sebagai bentuk balas budi atau balas kebaikan,balas kebaikan gimana ? 

Bukankah dalam madzhab suami hanya wajib memberi makan istrinya takaran 2 mud saja perhari tapi suami memberikan lebih dari itu ?

Bukankah kewajiban suami hanya memberi idam ala kadarnya sesuai keadaanya itu namun seringnya dia lebihkan uang agar makanmu lbh lahap ?

Bukankah kewajiban suami hanya memberi 2 pakaian ala kadarnya saja,pakaian dimusim dingin dan  musim panas tapi suamimu malah membelikanmu pakaian setiap bulan bahkan membelikanmu pakaian bagus kapanpun kamu mau padahal itu tidak wajib atasnya ?

Selain cincin mahar,bukankah dijarimu atau dilehermu kadang ada perhiasan mahal dari emas yg dibelikan oleh suamimu padahal itu tidak wajib,tapi hanya untuk ngebuat kamu senang ?

Bukankah ditanganmu selalu ada hape mahal yang dibelikan suamimu yang dengannya kamu bisa menelfon temen-temen dan sahabatmu padahal membelikan hape tidak wajib atas suamimu ?

Dan bukankah..dan bukankah ..ada puluhan pemberian suami yang tidak bisa tersebut semuanya,yang semua pemberian itu bukanlah kewajiban suami.

JIKA SUDAH FAHAM ITU YA SUDAH SELAYAKNYA BAGI ISTRI UNTUK MEMBALAS SEMUA KEBAIKAN SUAMINYA,DENGAN MEMBANTUNYA MENCIPTAKAN KELUARGA YANG SAMAWA,Wallahu A'lam

BARAKALLAHU FIIKUM
Ustadz faruq Sinambela 
______________________________
Group WA emak-emak.

Selasa, 19 November 2019

hidup setelah mati

Hidup Setelah Mati
الحياة بعد الموت

Suatu ketika Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Hafidzahullahu Ta’ala dan para rombongan berangkat dari Kota Madinah menuju Dimaskus menggunakan mobil. Di dalam rombongan ada juga Syaikh Hamd Al-Anshory Rahimahullah Ta'ala.

Tujuan dari Safar ini, kunjungan penelitian ke Maktabah Dzohiriyyah ( Tempat manuskrip kitab-kitab yang dikatakan paling besar di dunia). Disanalah Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albany Rahimahullah Ta'ala menghabiskan waktunya hingga wafat untuk membaca, meneliti dan menulis.

Ketika di ujung perjalanan menuju kesana, terjadilah kecelakaan yang sungguh dahsyat. Mobil yang ditumpangi rombongan hancur berkeping, seakan orang yang melihat nya mengatakan : Seluruh orang di dalamnya meninggal dunia. Akan tetapi Allah berkehendak lain, para rombongan pun semuanya selamat. Walhamdulillah

Akhir cerita, perjalanan pun di lanjutkan dengan mobil lain. Sampailah rombongan di tempat yang dituju, yaitu Maktabah Adz-Dzohiriyyah.
Dan pertama kali manuskrip yg dibuka Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad Hafidzahullahu Ta’ala berjudul "الحياة بعد الموت" karya Ibnu Abi Dunya.

Begitulah jika Allah sudah berkehendak, apapun bisa terjadi. Hidup dan mati sudah menjadi ketentuannya, kita hanya bisa bersiap - siap menjumpainya. 

Semoga Allah merahmati para guru-guru kita

Kisah diceritakan oleh guru kami di kelas, saat pelajaran Madkhol ila Tarikh Sunnah, Kuliah Hadist, UIM. 

Gambar :
-Gerbang Utama Univ Islam Madinah
-Maktabah Markaziyah (Perpustakaan Kampus)

~ Abu Yusuf ~

Sofyan bin Husain rahimahullah berkata ; aku pernah menyebut nyebut keburukan seseorang di hadapan Iyas bin Mu'awiyah

Sufyan bin Husain -rahimahullah- bercerita : 

"Aku pernah menyebut-nyebut keburukan seseorang di hadapan Iyas bin Mu'awiyah -rahimahullah-, lalu beliau memandang wajahku sembari bertanya (kepadaku) : 'apakah engkau pernah memerangi Romawi ? aku menjawab : "tidak", beliau bertanya lagi : "kalau Sind, India, Turki ?", aku menjawab: "tidak juga", beliau berkata : "bagaimana bisa Romawi, Sind, India, Turki selamat darimu, sedangkan saudara semuslim denganmu tidak selamat darimu ?', Sufyan berkata : 'kalau begitu, aku tak akan mengulanginya lagi setelah ini'. "
(Al Bidayah wan Nihayah 13/121)
Abu Hasan Saif

Senin, 18 November 2019

meletakan harta di langit

Ibnu Mas’ud berkata: “Barangsiapa yang mampu untuk meletakkan harta simpanannya di langit (sehingga tidak bisa disentuh pencuri) maka lakukanlah, karena hati seseorang bersama harta simpanannya.” (al-Fawaid, Ibnul Qoyyim)
.
Yufid

langit dan bumi menangis

Sa’id bin Jubair berkata, “Ada seorang lelaki datang kepada ibnu Abbas dan bertanya: “Wahai ibnu Abbas apa pendapatmu tentang ayat ini:

فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ وَمَا كَانُوا مُنظَرِينَ “Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka (Fir’aun dan kaumnya) dan merekapun tidak diberi tangguh.” (Addukhan: 29)

Apakah langit dan bumi dapat menangisi seseorang?” Ibnu Abbas berkata, “Iya. Tidak ada seorang makhlukpun kecuali di langit ada pintu untuknya yang rezekinya turun dari pintu tsb dan amalnya naik dari pintu tsb. 
Apabila mukmin meningal akan tertutuplah pintu tsb sehingga langitpun menangis.
Dan bumi pun kehilangan tempat yang si hamba itu biasa sholat dan berdzikir padanya sehingga bumi menangis. 
Adapun Fir’aun dan kaumnya tidak meninggalkan bekas yang baik dan tidak pula memiliki kebaikan yang naik kepada Allah sehingga langit dan bumi tidak menangisi mereka.”
(Tafsir Ath Thabari)

Ustadz badrusalam LC 

mendahulukan senior amanah ilmu yg harus diperhatikan

قال الشيخ صالح العصيمي حفظه الله تعالى:

 "فمن أمانة العلم التي ينبغي أن يحرص عليها، تقديم الأكابر، ومعرفة مراتبهم والإهتمام بهم، والنهج بمنهجهم، فإنه أجمع للكلمة وأحفظ للقلوب.. الخ"

Syaikh Shalih Al Ushoimi hafizhahullah :  
" Termasuk amanah ilmu yang sudah seharusnya diperhatikan, adalah mendahulukan senior, dan mengetahui kedudukan mereka, dan memperhatikan mereka, dan berjalan diatas jalan mereka, maka itu lebih menyatukan kalimat dan lebih menjaga hati..z 

orang beriman menggabungkan 2 perkara

Al-Hasan al-Bashriy -rahimahullah- berkata:

Orang beriman itu menggabungkan dua perkara: amal kebajikan dan rasa takut (terhadap adzab Allah), sedangkan orang munafik menggabungkan dua perbuatan: perbuatan jelek dan rasa aman (dari adzab Allah), kemudian beliau membaca firman Allah: 

إِنَّ الَّذِينَ هُمْ مِنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ

Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati. (al-Mu'minuun: 57)

[Tafsir ath-Thabariy:17/67{

Sang munafik -na'udzubillah- selalu melakukan amalan jelek bersaman dengan itu dia merasa aman dari adzab Allah Ta'aala dan tidak takut darinya, berbeda dengan seorang mukmin yang rasa takutnya terhadap adzab Allah menjadi pemberi peringatan baginya dari mendekati maksiat, sebagaimana harapan terhadap rahmat Allah menjadi penyetir baginya untuk selalu menambahkan pahala dan kedekatan kepada Allah.

(Sifat Ibaad ar-Rahmaan, karya asy-Syaikh Abdurrazzaaq al-Badr -hafidzahullah)

Ustadz abu Zakariya at tawawi lc

Minggu, 17 November 2019

persiapkan kematian

#MARI_KITA_SIAPKAN
📝 Syaikh DR. Riyadh bin Sa'id hafidzahullah dalam twitternya :

Persiapan menghadapi kematian :
1. Mewujudkan Tauhid dan Sunnah
2. Bertaubat dan beristighfar
3. Bersungguh sungguh dalam ketaatan
4. Mengembalikan hak orang lain
5. Berdoa memohon husnul khatimah
6. Mewaqafkan sebagian yang ia miliki
7. Menulis wasiat

Kita memohon kepada Allah semoga diberi umur panjang dalam ketaatanNya, memberikan kepada kita husnul khatimah dan dikumpulkan bersama orang-orang yang diberi nikmat di surgaNya.

Ustadz Muhammad Alif lc

Jumat, 15 November 2019

doa imam nawawi

"Doa Ajaib Imam Nawawi"

Dahulu di Kota Damaskus ada beberapa tempat kesyirikan yang tidak bisa dibinasakan. Imam Abu Syamah Al-Maqdisi dalam bukunya "Al-Ba'its" pernah berharap agar tempat-tempat kesyirikan di Damaskus ini diruntuhkan, namun ia dan ulama lainnya di masa hidupnya tak punya kemampuan untuk itu. 

Pada era Imam Nawawi, beliau pun yang populer dengan kehebatan dan ketegasan Amar Makruf Nahi Mungkarnya tak bisa berbuat apa-apa selain berharap dan berdoa. 

Suatu saat Imam Nawawi rahimahullah yang wafat di usia 40an itu berdoa: "Ya Allah, tegakkanlah agama-Mu dengan seorang laki-laki yang bisa meruntuhkan 'Amuud Mukhallaq (sejenis berhala batu besar yang diberikan wewangian, disembah atau disakralkan) dan menghancurkan kuburan Raja Jirun (yang dijadikan tempat kesyirikan)."

Doa Imam Nawawi ini disebutkan oleh kakak Imam Ahmad Ibnu Taimiyah, yang bernama Syarafuddin Abdullah Ibnu Taimiyah dan diabadikan dalam manuskrip buku Al-Kawaakib Ad-Daraari dan dinukil oleh Syaikh Uzair Syams dalam buku "Kumpulan Sirah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Selama 7 Abad."

Doa Sang Imam ini terkabulkan setelah 28 tahun beliau wafat. Yaitu pada tahun 704 H. Dalam buku tersebut, juga dalam "Al-Bidayah wa An-Nihayah", Hafidz Ibnu Kastir yang hidup saat itu mengisahkan bahwa yang sukses menghancurkan kedua tempat kesyirikan ini adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Kesuksesan beliau yang tidak bisa dilakukan oleh ulama-ulama besar lain di Kota Damaskus saat itu, membuat masyarakat semakin mencintainya, tapi di sisi lain banyak ulama dan figur Kota Damaskus mendengki dan menghasadnya. Demikian kesaksian Ibnu Katsir rahimahullah.

Dalam buku Al-Kawaakib Ad-Daraari kakak Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa doa Imam Nawawi di atas adalah sebuah karamah besar bagi Imam Nawawi. Adapun kita semua, maka menegaskan itu adalah karamah Imam Nawawi sekaligus Imam Ibnu Taimiyah. 

Sungguh Allah Maha Besar. Menegakkan agama-Nya hanya dengan bisikan doa Sang Imam yang tak memiliki kekuatan, dan dengan kapak seorang Syaikhul Islam yang merupakan singa Allah di eranya. Rahimahumallah. Semoga Allah memasukkan kita semua bersama mereka berdua di surga-Nya. Aamiin.
Ustadz Maulana la eda 

Kamis, 14 November 2019

penangkal sihir

Syaikh 'Arifiy mengisahkan:

"Suatu ketika seorang wanita mengajakku berbicara. Dia menceritakan:

''Aku disihir wahai syaikh''

Dia cerita bahwa orang yang menyihirnya telah bersumpah agar dia, wanita itu, tak akan menikah.

Aku katakan padanya:

''Aku punya obatnya. Apa kamu bisa bersabar selama penyembuhan dgn obat ini?''

''Iya. Aku akan bersabar.''

''Demi Allah. Jika engkau menerapkan obat ini, engkau akan menikah walaupun sihir dan yang menyihir tetap ada.''

''Apa obatnya?''

''Bacalah:

ﺣﺴﺒﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﻧﻌﻢ ﺍﻟﻮﻛﻴﻞ
Hasbiyallah wa ni'mal wakiyl.

Bacalah berkali-kali dgn penuh keyakinan.''

Demi Allah, satu bulan selanjutnya wanita itu mendatangiku dan mengabarkan:

''Kukabari engkau wahai syaikh, aku telah bebas dari sihir dan pernikahanku sebentar lagi''

"Bagaimana bisa?"

"Aku merutinkan bacaan yang engkau ajarkan"
Inilah bacaan bagi si sakit, dirundung sedih, duka, dilanda musibah, galau, disihir, dan lain-lain.

_____
Sumber: page Kun Lillah Kama Yurid Yakun Laka Fauqa ma Turid.

Alih bahasa: Yani Fahriansyah

curhat istri yg dipolygami

pada Tuhannya. Takut menjalani perbuatan yang dimurkai Allah, juga takut kehilangan istrinya. Dia sayang pada keluarganya. Maka sebagai jalan keluar untuk mengatasi bakat biologisnya, Ia pun menikah lagi. Walau secara diam-diam. Menikah dengan cara ini halal, Tidak dimurkai Allah..

Jenis kedua, 
Adalah laki-laki yang tidak takut Allah, Apalagi takut pada istrinya. Dia akan berbuat semaunya termasuk berzina. Malah lebih parah lagi, Bisa-bisa ia melakukan perkosaan sebagai pelampiasan."

Lalu bagaimana halnya dengan istri

Ustadz adil Harahap

berkata Syaikh muqbil Ibnu Hadi Al wadi'i

💎 Mutiara Yamaniah
Berkata Syaikh Muqbil Ibnu Hadi Al-Wadi'i (Rahimahulloh) :

《 كلمة الحق لا تمنع عنك رزقًا ، ولا تقرب لك أجلًا 》

Menyuarakan kebenaran (Al-Haq) itu tak akan menghalangi rizkimu, tidak pula mendekatkan kepada Ajalmu.

📚 Al-Basyair Fissama'il Mubasyir (38).
Ustadz abu Royan Al indonisi

Doa : Puncak dari Segala Teori Parenting”

“Doa : Puncak dari Segala Teori Parenting”


Pernahkah ayah-bunda mendengar nama Fudhail Bin Al ‘Iyadh...?

Seorang ulama yang begitu harum namanya. Imam Adz Dzahabi dalam kitabnya Siyar A’lam An Nubala (8:422), membawakan banyak pujian pada ulama berkharisma yang wafat pada tahun 187 H ini.

Dialah orang yang shalih, berilmu, wara’,  tsiqqoh, baik akhlaknya dan giat dalam ibadah. Bahkan Ibnul Mubarak sampai-sampai memberikan komentar,

‎خير الناس الفضيل بن عياض 

“Manusia paling baik (di zaman ini) adalah Fudhail Bin ‘Iyadh.”

Meskipun keshalihannya luar biasa, tapi beliau merasa lemah dalam mendidik anaknya. Ia sadar benar bahwa yang menjadikan anaknya baik adalah Allah ta’ala. Fudhail pun lantas berdoa,

‎ اللهم إني اجتهدت أن أؤدب علياً فلم أقدر على تأديبه، فأدبه لي

“Ya Allah, sesungguhnya aku telah bersungguh-sungguh mendidik anakku. Akan tetapi aku merasa tidak kuasa mendidiknya. Maka didiklah ia, untukku.”

Kemudian, anaknya yang bernama ‘Ali menjadi hamba yang takut pada Rabb-nya dan sangat lembut hatinya. Sedikit saja mendengar ayat tentang siksa dan adzab, maka ia menangis sesenggukan hingga pingsan.

Dan tahukah Ayah-Bunda?
Bahkan, Ali anaknya Fudhail bin ‘Iyadh *meninggal dunia* dikarenakan mendengar ayat yang dibacakan ayahnya saat shalat,

‎وَبَدَا لَهُم مِّنَ اللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ

“Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (QS. Az-Zumar: 47)

Sebesar ini rasa takut ‘Ali. Ia jatuh pingsan  dan meninggal dunia setelah mendengar ayat ini.

Tentang ayah dan anak yang istimewa ini, Sufyan bin ‘Uyainah berkata,

ما رأيت أحداً أخوف من الله من الفضيل وابنه

“Tidaklah aku melihat seorang-pun, yang paling takut kepada Allah, melebihi Fudhail dan Anaknya.” (Siyar A’lam An Nubala, 8:445)


Ayah Bunda, yang harus kita yakini bahwa Allah-lah yang menjadikan anak kita menjadi baik. Hidayah itu hanya di tangan Allah, Zat yang menganugerahkan taufik.

Ibnul Qayyim mengatakan,

انّ كلّ خير فأصله بتوفيق الله للعبد

“Bahwa setiap kebaikan itu asalnya adalah taufik yang Allah berikan kepada seorang hamba.” (Al Fawaid: 130)

Boleh saja kita belajar parenting hingga ke penjuru dunia ataupun mengeluarkan banyak harta untuk pendidikan anak tercinta. Semuanya sah-sah saja, sebab ini bagian dari ikhtiar kita ‘mengambil sebab’ sebagai orang tua. 

Namun, yang harus diingat adalah: DOA merupakan kunci kebaikan yang paling utama.

Doa adalah puncak dari segala macam teori parenting.


Ayah Bunda... 

Jika Fudhail bin ‘Iyadh yang seshalih itu saja masih merasa lemah dan begitu mengharap di dalam doanya, lalu bagaimana dengan kita?

Mari kita merenung dan berkaca...

••• ════ °° ════ •••

Ditulis oleh : Kak Erlan Iskandar hafizhahullah

🔅Tim Admin Ta'lim Anak bersama Kak Erlan

🔗 Silakan disebarluaskan untuk menambah manfaat secara luas, dengan tetap menyertakan sumber. 

==============

👥 WAG Ta'lim Anak bersama Kak Erlan
✉ TG :  https://t.me/taklimanaksunnah 
‌🇫 FB :  https://www.facebook.com/KakErlan/
📷 IG : https://www.instagram.com/kak_erlaniskandar/


Abdullah bin aun berkata mengingat Allah adalah obat

Abdullah bin Aun berkata, “Mengingat Allah adalah obat sedangkan mengingat manusia adalah penyakit.” Imam Adz Dzahabi mengomentari:
“Benar demi Allah. Tapi yang aneh dan ini termasuk kebodohan kita, bagaimana meninggalkan obat dan mengkonsumsi penyakit. Allah berfirman:
“Ingatlah Aku niscaya aku mengingatmu.”
Juga berfirman:
“Sungguh mengingat Allah itu lebih besar.”
Juga firmanNya:
“Ketahuilah dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.”
Tetapi itu tak dapat terlaksana kecuali dengan taufiq dari Allah. Dan siapa yang selalu berdoa maka akan dibuka (kemudahan).”
(SiyarA’laam Nubala 6/369)

Ustadz badrusalam LC 

Ananiyah atau ke-Aku-an atau Egoisme adalah kecintaan manusia terhadap diri sendiri, serta ambisi untuk menguasai serta mendominasi orang lain.

Ananiyah atau ke-Aku-an atau Egoisme adalah kecintaan manusia terhadap diri sendiri, serta ambisi untuk menguasai serta mendominasi orang lain. Dia adalah Aku yang membuat manusia tidak mau melihat kecuali dirinya sendiri, serta tidak peduli melainkan hanya kepada dirinya sendiri.
.
Ananiyah ini adalah karakter alami yang ada pada diri setiap insan apabila ia diperlakukan sesuai dengan batas koridor yang ada. Namun apabila melampaui kadarnya, sehingga menjelma menjadi sebuah sikap jumawa, sombong, meremehkan orang lain, menganggap orang lain itu kecil, menyepelekan pendapat orang lain, serta senantiasa berusaha untuk menguasai orang lain, maka ini adalah bahaya laten serta penyakit yang membinasakan.
.
Maka dari itu seorang manusia yang terkena virus ini tidak akan mau mengakui kesalahan. Dan ia senantiasa menyangka dirinya selalu benar, merasa bersih dari kesalahan dan ketergelinciran. Ia tidak memahami bahwa mengakui kesalahan itu sebagai bentuk memuliakan akal manusia.
.
Dan seorang Anani (yang terkena virus keakuan-pent) tidak memiliki pantangan, semuanya boleh bagi dia selama di sana ada keuntungan bagi diri pribadinya.
.
Ananiyah adalah penyakit jiwa yang harus disembuhkan karena ia menjadi sebab besar dilanggarnya pantangan serta dilakukannya kesalahan yang fatal. Ananiyah adalah penyakit yang membinasakan orang yang dijangkitinya
.
Seorang  yang kena Ananiyah tidak ingin ada orang lain menyertai dia di dalam segala hal. Ia ingin melihat orang lain celaka dan kemaslahatan semua ingin dia kuasai.
.
Referensi: https://bimbinganislam.com/jangan-engkau-bakar-dirimu-sendiri-dengan-api-ke-aku-an/
.
Bimbinganislam.com | Follow TG, YT, IG, FB, LINE, TWITTER : Bimbingan Islam

Ibnul Jauzi orang buruk dan orang baik

Orang berakal adalah orang yang berbuat baik, namun dia takut (amalnya tidak diterima -pent).

Orang bodoh adalah orang yang berbuat buruk, namun dia merasa aman (dari hukuman Allah -pent)

(Ibnul Jauzi dalam at Tabshirah 1/400)
Ustadz Amrullah akadinta

Ulama dari kalangan wanita, Zainab bintu al Kamal Ahmad bin Abdirrahim

Ulama dari kalangan wanita, Zainab bintu al Kamal Ahmad bin Abdirrahim

Disebutkan biografinya oleh adz Dzahabi dalam Mu'jam Asy Syuyukh (199), beliau mengatakan:

"(Zainab bintu al Kamal) adalah seorang Syaikhah yang shalihah. Penuh tawadhu' dan termasuk orang pilihan. Penyayang dan sangat menjaga wibawa. Beliau tidak menikah. Beliau mendengar hadits dari Khathib Marda Muhammad bin Abdil Hadi, Ibrahim bin Khalil, dan sejumlah ulama lain. Banyak ulama Baghdad dan ulama lainnya yang memberikan ijazah kepada beliau. Beliau hidup sendiri dan panjang umurnya, serta masyhur namanya. Beliau wafat pada bulan Jumadal Ula tahun 740H ketika usianya 94 tahun. Para perawi hadits turun satu derajatnya karena kematian beliau*). Telah disebutkan beberapa riwayat beliau".

*) Ini adalah pujian yang tinggi kepada seseorang karena dianggap memiliki sanad hadits yang 'aliy atau riwayat yang banyak. Sehingga dengan wafatnya beliau para pencari hadits hilang satu kesempatan mendapatkan sanad yang 'aliy.

Ustadz Yulian purnama 
Kontributor muslim or id

Ibrahim bin adham belum jujur kepada Allah orang yang masih menyukai ketenaran

Ibrahim bin Adham berkata, “Belum jujur kepada Allah orang yang masih menyukai ketenaran.” Lalu imam Adz Dzahabi mengomentari:

علامة المخلص الذي قد يحب شهرةً ولا يشعر بها أنه إذا عُوتب في ذلك لا يَحْرد ولا يبرئ نفسه, بل يعترف ويقول: رحم الله من أهدى إليّ عيوبي, ولا يكن معجباً بنفسه لا يشعر بعيوبها, بل لا يشعر أنه لا يشعر, فإن هذا داءٌ مزمن. 

“Tanda orang yang ikhlas yang terkadang tak terasa menyukai ketenaran yaitu bila ia diingatkan tentangnya hatinya tidak panas dan tidak juga berlepas diri darinya. Tetapi ia mengakui dan berkata, “Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku.” Ia tidak merasa ujub dengan dirinya dan (yang akan ujub itu) orang yang tidak mengetahui aib aib dirinya. Bahkan ia tidak merasa punya aib. Inilah penyakit yang berat.”
(Siyar A’lam Nubala 7/393)

Membantah Statmen bahwa Jamiah Islamiyah dibangun di atas Lintas Manhaj

📝 Membantah Statmen bahwa Jamiah Islamiyah dibangun di atas Lintas Manhaj 

Awal-awal berdiri Jamiah Islamiyah (UIM) 
bahkan di banyak lembaga pendidikan Saudi Arabia ketika itu bahwa andil tokoh-tokloh ikhwanul muslimin sangat besar, tidak bisa dipungkiri. 

Karena Saudi belum banyak ulama saat itu, ditambah lagi pengalaman akademisi yg kurang, Sehingga dibawalah para tokoh, dosen, pengajar dll dari berbagai Negara yang kompeten di Bidangnya, Mesir, Tunisia, Lebanon, dll

Yang pastinya mereka banyak membawa paham ikhwanul muslimin. 

Dampaknya bisa di lihat, pengaruh besar nya pemikiran ikhwani di Saudi Arabia saat era 70-80 an, Hingga akhirnya Saudi Arabia berbenah, dan sudah mulai memiliki banyak ulama. Sehigga ta'lim dan dunia pendidikan Saudi Arabia, semua diatur ber-asaskan manhaj salaf
Walhamdulillah 
Dan pemahaman ikhwanul muslimin resmi dilarang di Saudi Arabia karena sangat berbahaya. 

Bahkan Jamiah islamiyah sudah jelas melarang paham ikhwanul muslimin dengan diadakannya muktamar resmi tentang bahayanya pemikiran ikhwanul muslimin, yang dihadiri oleh mudir, bahkan Amir Madinah. 

Kalau statmen bahwa Jamiah Islamiyah ini adalah jamiah lintas manhaj maka jelas tidak benar, karena dari awal berdiri nya Jamiah Islamiyah ini sudah memakai asas manhaj salaf yang di ketua oleh para ulama salafi ketika itu. Seperti Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh, setelah itu Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahumallah Ta'ala Ta’ala (kedua nama tersebut di abadikan sebagai nama 2 masjid di dalam kampus Jamiah Islamiyah) 

Tanda tangan para tokoh non salafi disana bukan sebagai pengakuan Jamiah Islamiyah akan shahih nya manhaj mereka, Tapi pengakuan mereka terhadap Jamiah Islamiyah. Kita ucapkan jazahumullahu Khoiron kepada mereka sudah mengakui berdirinya Jamaiah Islamiyah, Semoga menjadi amal sholih mereka. 

Syaikh Dr. Muhammad Nashir Al-Abudy menjelaskan ketika ditanya tentang nama nama dewan musytasyar itu:
Mereka yang dari luar Saudi Arabia itu diundang (dan mereka saat itu orang-orang terkenal) untuk diminta pendapat tentang aturan Jamiah, asas, pelajaran dll Oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh (Mufti Saudi Arabia ketika itu). 
Dan jabatan sebagai dewan itu hanya 2-3 tahun saja, setelah itu tidak lagi. Kecuali yang sudah di pilih untuk menjadi dosen tetap, seperti Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Syaikh Muhammad Amin Asy-Syinqity dll

Mereka hanya diberitahukan tentang aturan-aturan Jamiah, istilahnya dimintai pendapat nya, lalu mereka tinggal menyetujui atau tidak. Dan yang menjadi pembuat kurikulum sudah jelas, masyayikh yang bermanhaj salaf ketika itu Rahimahullah Ta'ala. 

Landasan Jamiah Islamiyah bisa dicek di website resminya (tidak akan kita temui slogan : Kita berdiri diatas semua golongan) yang ada adalah Mengikuti Al-Quran dan Sunnah menurut Pemahaman Salafus Shalih, termasuk juga kalam Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah Ta'ala yang kita baca berkali kali dalam kitab Al-Ittiba li as-Salaf ash-Shalih I'tiqodan wa Manhajan wa Fiqhan, hal 30
و نوصيك بالاتحاق بالجامعة الإسلامية بالمدينه المنوره فهي جامعة سلفية تعلم طلابها عقيدة أهل السنة والجماعة
"Kami wasiatkan untuk melanjutkan pendidikan di Jamiah Islamiyah Madinah Munawwaroh, karena jamiah Islamiyah adalah Universitas Salafiyah yang mengajarkan murid-muridnya Aqidat Ahlussunnah wal Jamaah" 

Kalau antum lihat, meskipun para dosen, pengajar dan civitas Jamiah yg non salafi

Bukan berarti mereka boleh bebas mengajar apapun disini, Jamiah punya kurikulum yang berdasarkan manhaj salaf yang sudah jelas. Jadi bukan Jamiah yang ikut mereka, tapi mereka yang ikut aturan jamiah. 
Dan tenaga pengajar non salafi hanya boleh mengajar ilmu-ilmu alat saja, seperti balaghoh, nahwu, tarikh, dll

Sekali lagi, Kalau dibilang jamiah adalah lintas manhaj, maka sudah pasti kurikulum nya tidak seperti sekarang.

Membuat Statmen itu harus dilandasi dengan bukti, bukan hanya tafsiran sendiri menurut hawa nafsu. Jangan sebarkan talbis bahwa Jamiah Islamiyah adalah jamiah Lintas Manhaj. Waliyadzubillah 

 Wallahu A'lam 

Semoga mencerahkan

~ Obrolan ringan bersama asatidz dirosat Univ. Islam Madinah di Grup Takhusus Aqidah dan Firoq~

~ Di rangkum oleh Al-Faqir Abu Yusuf ~

Apakah ada dari ulama madzhab Asy-syafiiy yang tidak tertarik dengan ASYAIROH ?.

Apakah ada dari ulama madzhab Asy-syafiiy yang tidak tertarik dengan ASYAIROH ?
.
#Ada banyak,diantara imam madzhab yang tidak tertarik dengan madzhab asyairoh :
1. Al-Imam Abu ya'qub yusuf bin yahya Al-buwaithiy
2. Al-Imam Ismail bin yahya Al-muzaniy. 
3. Al-Imam Abul 'Abbas ibnu suraij rohimahumullah.
4. Abul hasan Al-Karjiy
.
Al-Imam Abul 'Abbas ibnu suraij rohimahullah yang diberi gelar syafiyy kedua,yang hidup semasa dengan asy-'ariy berkata :
لا نقول بتأويل المعتزلة والأشعرية والجهمية والملحدة والمجسمة والمشبهة والكرامية والمكيفة بل نقبلها بلا تأويل ونؤمن بها بلا تمثيل
"Kita tidak mena'wil sebagaimana mu'tazilah,ASYAIROH,Aljahmiyah,Almulhidah,Almujassimah,Al-musyabbihah,Al-Karromiyah,Al-Mukayyifah akan tetapi kita menerimanya tanpa ta'wīl dan mengimaninya tanpa tamtsīl (Siyar A'lāmin Nubalā 14/201)
____________________________
*Apakah klaim bahwa aghlab ulama Asy-Syafi'iyyah beraqidah Asy-'ariy itu benar ??

*Klaim seperti ini butuh bukti yang konkrit,klaim tanpa dalil yang jelas tidak bisa diterima,menurut ahli sejarah madzhab Asyairoh baru berkembang pesat dan menyebar luas ke penjuru dunia itu pada abad ke 4 awal atau abad ke 5,besertaan menyebarnya kitab-kitab para tokoh madzhab asyairoh,diantara tokoh yang pengaruhnya sangat kuat dan membantu madzhab asyairoh adalah :
- Imam Al-Baqillany (wafat 403H) tokoh asyairoh,penulis kitab At-Tamhīd.
- Begitu juga Al-Imam Al-Juwainy (419 -- 478 H
- Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali (450 - 505 H.).penulis kitab fenomenal ihya ulumuddin.
.
Dari pengaruh ulama-ulama inilah baru kemudian banyak lahir ulama syafiiyyah dan bermadzhab asyairoh,adapun ulama asy-syafiiyyah yang lahir sebelum mereka banyak juga yang tidak tertarik dengan madzhab Asyairoh,dan tidak semua ulama yang hidup diabad ke 4 atau abad ke 5 bermadzhab Asyairoh.
.
Al-Imam Abul hasan Al-Karjiy rohimahullah (wafat :532 H),seorang ulama kibar madzhab syafiiy berkata :
" Para Imam madzhab Asy-syafi'iyah (dari sejak kemunculan madzhab Asy-ariy sampai sekarang) menolak untuk dinisbatkan ke golongan asy-'ariy dan mereka berlepas diri terhadap madzhab Asy-'ariy bahkan melarang ash-hāb serta orang tercinta mereka al-haum (mendekati/mengitari/duduk) disekitaran asy-'ariy hal itu sebagaimana yang aku dengar dari para masyayikh dan para imam madzhab.(Syarah Al-'Ashfahāniyah,31,Attis'īniyah : 238-239).

BARAKALLAHU FĪKUM..
_________
Oleh  Akhuna: Faruq Sinambela ( Pelajar Fiqih Syafi'i Kota Tarim_Yaman )

imam Al Muzani rahimahullah murid imam Syafi'i Arsy

*ARSY*

Imam Al-Muzani rahimahullah berkata,

عَالٍ عَلَى عَرْشِهِ بَائِنٌ مِنْ خَلْقِهِ مَوْجُوْدٌ وَلَيْسَ بِمَعْدُوْمٍ وَلاَ بِمَفْقُوْدٍ

“Allah itu tinggi di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluknya. Allah itu ada, bukan suatu yang tidak ada, bukan suatu yang hilang.

Penjelasan maksud dari Imam Al-Muzani
 

Syaikh Dr. Muhammad bin ‘Umar Salim Bazmul—semoga Allah senantiasa menjaga beliau–menjelaskan maksud perkataan Imam Al-Muzani dalam Syarh As-Sunnah di atas : 

“Allah itu menetap tinggi di atas ‘Arsy-Nya, di atas langit. Makna istiwa’ adalah al-‘uluw wa al-irtifaa’, yaitu tinggi. Maka Allah itu tinggi di atas ‘Arsy-Nya. Ketinggian Allah ada secara mutlak dengan dzat-Nya dan sifat-Nya.

Allah itu bukanlah berada dalam makhluk. Makhluk juga bukan berada di dalam Allah. Allah itu bukan di bawah makhluk, bukan di kanan atau kirinya. Allah itu Mahatinggi di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluknya.

📚 KITAB : AT THOYYIBUL JANIY 'ALA SYARHIS SUNNAH LIL IMAM AL-MUZANIY

✓ Boleh di share seluasnya tanpa mengurangi isi tulisan.

Dibagikan oleh : 
Rumah Ilmu Dar Alamiyyah & Kampus dakwah Utsman di bawah bimbingan Ustadz Anton Abdillah Al Atsar

EMPAT (4) CIRI ORANG YANG DIBERKAHI ALLAH !

EMPAT (4) CIRI ORANG YANG DIBERKAHI ALLAH !

Bismillah. Allah Ta’ala berfirman menceritakan perkataan Nabi ‘Isa alaihissalaam:

(وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ)

Artinya: “Dan Dia (Allah) menjadikanku sebagai orang yang diberkahi dimanapun aku berada.” (QS. Maryam: 31)

Al-Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah menerangkan bahwa orang yang diberkahi Allah Ta’ala ialah siapa saja yg memiliki sifat dan kriteria berikut ini:

1. Mengajarkan kebaikan.

2. Menyeru kepada Allah.

3. Mengingatkan tentang Allah.

4. Memotivasi agar senantiasa berbuat ketaatan kepada Allah.

Maka, barangsiapa yang tidak ada pada dirinya 4 sifat dan kriteria tersebut, berarti ia bukanlah termasuk orang yang diberkahi. Dan Allah Ta’ala telah menghilangkan keberkahan dari perjumpaan dan perkumpulannya serta dari orang yang berjumpa dan berkumpul (berduduk-duduk) dengannya.

Hilangnya keberkahan ini disebabkan orang yang tidak diberkahi Allah tersebut akan menyia-nyiakan waktu (umur) dan merusak hati (kita).

(Sumber: Risalatu Ibnil Qoyyim ilaa Ahadi Ikhwaanihi, hal.3)

Semoga Bermanfaat ! Baarakallahufiykum.

(Al-Akh Abu Umar Andri Maadsa)

TERLALU RIGID (KAKU) DALAM MASALAH FOTO

TERLALU RIGID (KAKU) DALAM MASALAH FOTO

Syaikh Al Utsaimin sampai gusar dengan orang yang mempermasalahkan foto ini seakan-akan masalah foto berkaitan dengan penaklukan Baitul Maqdis.

Kalau kita yang menyampaikan mungkin dianggap remeh dan bermudah-mudahan. Namun bagaimana kalau yang menyampaikan sekelas Syaikh Ibnu Utsaimin?

Tapi kan akhi...

Ustadz Wira mandiri bachrun  
https://www.facebook.com/100005709420745/posts/1256187967914839/

Rabu, 13 November 2019

nasehat Syaikh Robi Al madkholi wahai salafiyin bersatulah

Nasehat Emas
.
Syaikh Robi Al Madkholi حفظه الله berkata
" Saya menasihatkan kepada semua salafiyyin agar mereka bersatu dan saling berlapang dada pada apa yang terjadi diantara mereka, membuang berbagai perselisihan disisi mereka dan menjauhkan diri mereka dari sebab sebab perselisihan, perpecahan dan percekcokkan karena sesungguhnya perselisihan itu dapat melemahkan barisan salafi dan menjadikan sebab kehancuran dan runtuhnya dakwah salafiyyah"
___
(Nashihatu lil Muslimin umuman was Salafiyyin Khoshoh fil Libia wa Ghoiriha min Biladil islamiyah)
_______
Copas: Berbagi Faidah
Abu nayif iqbal

Cita-cita dapat dicapai dengan tiga hal:

Cita-cita dapat dicapai dengan tiga hal:

1. Bersungguh-sungguh dalam meraih hal-hal yang bermanfaat.

2. Memohon pertolongan kepada Allah.

3. Tidak lemah dalam menggapai cita-cita. 

(Khulâshah Ta'zhîm Ilmi, hal. 14, dengan sedikit perubahan)

Insyaallah akan dibahas sedikit lebih rinci malam ini.

-----

Link download pdf:

● Matan khulâshah ta'zhîm al 'ilmi: 
https://d1.islamhouse.com/data/ar/ih_books/single_02/ar-khulast-tathem-alelm.pdf

● Syarah khulâshah ta'zhim al 'ilmi: https://d1.islamhouse.com/data/ar/ih_books/single_02/ar-sharah-khulast-tathem-alelm.pdf

● Syarah Ta'zhîm Al 'Ilmi: https://d1.islamhouse.com/data/ar/ih_books/single_02/ar-sharah-taezim-aleilm-1436.pdf

dalam urusan akhirat tidak berlaku itsar mendahulukan orang lain

Dalam Urusan Akhirat, Tidak Berlaku Itsar (mendahulukan orang lain)

Pernah melihat seseorang yang mempersilahlan orang lain untuk maju di sisa satu slot sfaff pertama sedangkan ia tetap di shaff kedua ketika iqamah dikumandangkan ?

Dalam sebuah kaidah fiqih disebutkan :

الإيثار في القرب مكروه وفي غيرهامندوب

"mendahulukan orang lain dalam hal ibadah adalah makruh, dan selain ibadah adalah sunnah"

Para salaf dahulu demikian, dalam perkara ibadah mereka berlomba-lomba dalam kebaikan. Abu Bakr dan Umar dahulu saling berlomba dalam kebaikan, demikian para sahabat yang lainnya. Bahkan Rasulullah shallahu alaihi wa sallam pun memotivasi mereka untuk saling berlomba, beliau bersabda : 

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا

“Seandainya orang-orang mengetahui apa yang ada dalam keutamaan yang terdapat pada adzan dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf terdepan tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya." (HR. Bukhari 580)

Adapun dalam dalam perkara dunia, para sahabat saling mendahulukan satu sama lain. Allah ta'ala menceritakan kepada kita bagaimana kehidupan sosial mereka yang begitu mengagumkan dan tidak pernah didapati interaksi sosial yang melebihi mereka. 

وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Hasyr: 9)

Jangan dibalik ! 
As-Suyuthi menuturkan (mengutip pendapat Al-Qaraafi) :

من دخل عليه وقت الصلاة ومعه ما يكفيه لطهارته و هناك من يحتاجه لطهارته لم يجز له الإيثار. واو أراد المضطر إيثار غيره بالطعام لا سبقاء مهجنة كان له ذلك، وإن خاف فوات مهجته. والفرق أن الحق في الطهارة لله لايسوغ فيه الإيثار. والحق في حال المخمصة فيه الإيثار

"Barangsiapa yang memasuki waktu shalat, ia memiliki air yang cukup untuknya untuk bersuci, namun ternyata ada orang lain yang membutuhkan air tersebut untuk bersuci juga, maka ia tidak diperkenankan untuk mendahulukan orang lain (memberikan air tersebut kepada orang lain). Sebaliknya, apabila ada orang yang dalam keadaan genting yang hendak mendahulukan orang lain dengan memberikan makanan untuk menyelamatkan nyawanya, maka ia diperkenan memberikan makanan kepada orang lain walaupun ia sendiri mengkhawatirkan kehilangan nyawanya. 

Letak perbedaan diantara dua perkara diatas ialah hak dalam bersuci ialah untuk Allah, maka tidak diperkenankan mendahulukan orang lain, sedangkan hal dalam keadaan lapar umtuk dirinya sendiri, maka diperkenankania mendahulukan orang lain" 

Referensi  : Al-Wajiz fi Syarhil Qawaaidil Fiqhiyyah hal. 214-215

harapan jaya bekasi

Abu hanifah ibnu yasin

Senin, 11 November 2019

NASEHAT SYAIKH AL ALBANI -RAHIMAHULLAH-

NASEHAT SYAIKH AL ALBANI -RAHIMAHULLAH-

في العصر الحاضر ليس من الحكمة أبداً
أن نقاطع الناس لسبب انحرافهم.وإنما
علينا أن نصبر في مُصاحبتنا لهؤلاء، وأن
لا نضلل ولا نكفر، لأنّ هذا لا يفيدنا شيئا،
وإنما علينا بالتذكير كما قال تعالى:

"Pada masa sekarang ini, bukan merupakan sikap hikmah selamanya memboikot masyarakat karena ada penyimpangan pada mereka, hendaknya kita bersabar dalam bergaul dengan mereka, hendaknya kita tidak (bermudah-mudah) menyesat-nyesatkan dan tidak (bermudah-mudah) mengkafir-kafirkan, karena hal itu tidak memberi manfaat kepada kita sedikitpun, kewajiban kita hanyalah memberi peringatan saja kepada mereka sebagaimana firman Allah ﷻ :
{وذكر فإنّ الذكرى تنفع المومنين}

"Dan berilah peringatan, karena sungguh peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman"

(Silsilah al Huda wan Nur 80)

Nyaris Tidak Cukup untuk Hati #

# Nyaris Tidak Cukup untuk Hati #
@almonajjid 

Menyibukkan diri dengan fiqih dan mendengarkan hadits nyaris tidak akan cukup untuk memperbaiki hati kecuali dibarengi dengan kelembutan diri dan menengok perjalanan hidup orang-orang shalih.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, pengasuh web IslamQA.
Twit Ulama | twitulama.com | twitter, instagram & telegram: @twitulama

Al hasan Al bashriy berkata

Al-Hasan al-Bashriy (w. 110 H) berkata:

من أوى إلى فراشه طاهرا وذكر الله حتى تغلبه عيناه كان فراشه له مسجدا. ومن أوى إلى فراشه غير طاهر ولم يذكر الله كان فراشه له قبرا.

"Siapa yang mendatangi tempat tidurnya dalam keadaan suci dan berdzikir kepada Allah hingga matanya terpejam maka ranjangnya adalah (seperti) mesjid baginya. Siapa yang mendatangi ranjangnya tanpa bersuci dan tidak mengingat Allah, maka ranjangnya baginya adalah (seumpama) kuburan."

Beliau, menurut Ibn Rajab al-Hanbaliy, mengisyaratkan bahwa ranjangnya seperti kuburan karena sunyi dari dzikir kepada Allah. Sedangkan seorang yang tidur didahului dengan dzikir ranjangnya adalah seumpama mesjid.

Ustadz alee masaid 

faidah dari imam yahyaa bin mu'ad

Al Imam Yahyaa bin Mu'adz Ar Raziy rahimahullah berkata : 

يا ابن آدم لا يزال دينك متمزقاً ما دام قلبك بحب الدنيا متعلقاً.
"Wahai anak Adam, agamamu akan senantiasa terkoyak ( rusak ) selama hatimu masih cinta dan bergantung kepada dunia. "

Shifatush Shafwah 4/93

Ustad Abu asma andre

faidah singkat dari Yaman Syaikh Ahmad Arbas tentang rizqi

Faidah singkat dari Syaikh Ahmad Arbas hafizhahullah

Saat beliau menjelaskan hadits yang menyebutkan bahwa rizqi kita telah ditetapkan saat kita berada di dalam perut ibu kita, beliau mengkisahkan.

"Dahulu ada Thalib(penuntut ilmu) yang mendatangi Syaikh Muqbil rahimahullah dan mohon pamit karena ingin bekerja dan ingin membangun rumah di kampungnya. 
Syaikh Muqbil bertanya : "Apakah kamu disini makan seperti orang lain di luar sana makan meskipun sederhana?"
Thalib : "Na'am ya Syaikh."
Syaikh Muqbil : "Bersabarlah dan tetaplah menuntut ilmu, semoga Allah akan memberimu rizqi dari arah yang tidak kamu sangka.""

Kemudian pada zaman Syaikh Abdurrahman Al-Adni rahimahullah masih hidup, datang juga beberapa thalib menghadap beliau untuk mohon diri meninggalkan markiz karena ingin menikah, bekerja dan membeli tanah atau membangun rumah. Syaikh Abdurrahman mengizinkan meskipun beliau menasehatkan untuk tetap bersabar menuntut ilmu.

Kemudian Syaikh Ahmad Arbas mengisahkan, "Ada seorang thalib yang keluar dari markiz, dia menjual tanahnya untuk memulai usaha dan berkeluarga. Setelah berlalu 5-6 tahun, dia kembali lagi ke markiz dan tidak membawa apapun. Waktunya berlalu tanpa mendapatkan ilmu maupun harta yang ia inginkan."

Nasehat beliau, "Rizki itu sudah tertulis. Selagi kalian masih ada kesempatan belajar, manfaatkanlah dengan baik, sebelum kesibukan dunia melalaikan kalian."

Bismillah.... semakin mantap untuk menjemput keluarga di tanah air. InsyaAllah ma'isyah bisa diusahakan disini sambil tetap belajar.

Abu razin Taufiq 
Seorang penuntut ilmu di Yaman 

MENGAPA SYAIKH BIN BAAZ DICINTAI MANUSIA

MENGAPA SYAIKH BIN BAAZ DICINTAI MANUSIA ?

Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-’Ubaylan menceritakan:

Suatu ketika dalam sebuah pertemuan yang cukup besar, saya mengajukan pertanyaan kepada Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah.

“Ada beberapa Úlama yang memiliki perbedaan pendapat dengan anda, namun mereka semua tetap mencintai anda. Kami ingin tahu apa yang menyebabkan hal ini. Mengapa Allah melimpahkan kepada anda karunia berupa sesuatu yang menyebabkan tumbuhnya perasaan cinta di hati mereka kepada anda?”

Maka beliau rahimahullah menjawab:

“Aku tidak tahu apapun kecuali bahwa – Alhamdulillah – saat saya mengetahui kebenaran semenjak saya muda maka saya merasa terpanggil (untuk memeganginya). Saya berusaha untuk bersabar terhadap apapun yang menimpa saya sebagai konsekuensi dari sikap saya itu. Saya tidak membenci siapapun dan tidak pula memuji siapapun (yakni sesama makhluk) atas akibat yang menimpa saya. Saya hanya ingin menyampaikan kebenaran dan bersabar terhadap apa yang menimpa saya. Jika ia diterima, maka pujian itu hanya milik Allah. Begitupun bila ditolak, maka pujian itu juga tetap milik Allah. Inilah jalan yang saya pegangi semampu saya, baik dalam ucapan maupun tulisan. Siapa yang menerima maka ia akan menerimanya dan siapa yang menolak maka ia akan menolaknya. Selama saya di atas kebenaran, selama itu pula saya akan menyuarakannya.

Bagi orang-orang yang memiliki perbedaan dengan saya, maka saya katakan, bagi mereka ijtihad mereka. Allah akan memberi balasan dua kepada seorang mujtahid bila ia benar dan akan memberi balasan satu bila ia salah. Maka saya tidak tahu (alasan lain) kecuali hal ini – bahwa saya menyeru kepada kebenaran sesuai dengan kemampuan saya, Alhamdulillah, dan saya pun berusaha untuk menyampaikannya baik secara lisan maupun tindakan. Saya pun tidak pernah memvonis dan tidak pernah pula membuat sakit hati (tersinggung). Bila saya telah menyampaikan, maka saya berdoa semoga Allah memberi kemudahan dan petunjuk kepadanya. Inilah jalan yang saya tempuh ketika berhadapan dengan raja maupun bukan raja.”

(Mawaqif Madhiah fi Hayat Al-Imam Abdul Aziz bin Baz – halaman 25)

Dinukil dari tulisan Al-Akh Abu Umar Andri Maadsa

nasehat yg tumpul

Nasihat yang Tumpul 
Apabila seorang yang berilmu tidak mengamalkan ilmunya, maka wejangan-wejangannya tidak akan berbekas di hati-hati manusia.⁣
[Malik bin Dinar rahimahullah]⁣
__________________⁣⁣
kontakk.com/@indonesiabertauhid 
__________________⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
♻ Silakan disebarluaskan⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
#indonesiabertauhid

Sabtu, 09 November 2019

hukum bersandar ketika makan

HUKUM BERSANDAR KETIKAMAKAN* 

لاَ آكُلُ وَأَنَا مُتَّكِئٌ
“Aku tidak makan dalam keadaan bersandar.” (HR. Bukhari no. 5399)

Makna makan muttaki-an

Ibnul Atsir rahimahullah berkata, “Yang dimaksud muttaki-an adalah condong ketika duduk bersandar pada salah satu sisi.” (Lihat Tawdhihul Ahkam, 5: 439)

Disebutkan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari (9: 451), “Mengenai makna ittika’ diperselisihkan maknanya oleh para ulama. Ada yang mengatakan, pokoknya bersandar ketika makan dalam bentuk apa pun. Ada yang menjelaskan, yang dimaksud adalah condong pada salah satu sisi. Ada pula yang memaknakan dengan bersandar dengan tangan kiri yang diletakkan di lantai.”
Dari perkataan Imam Malik –yang disimpulkan oleh Ibnu Hajar- terdapat isyarat bahwa beliau memaksudkan duduk ittika’ untuk segala macam bentuk bersandar, tidak khusus pada cara duduk tertentu.

Makan bersandar pada tangan kiri

Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9: 451) bahwa ada hadits yang melarang bersandar dengan tangan kiri ketika makan. Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu ‘Adi dengan lafazh,
زَجَرَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَعْتَمِد الرَّجُل عَلَى يَده الْيُسْرَى عِنْد الْأَكْل
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang bersandar pada tangan kiri ketika makan.” Sayangnya, sanad hadits ini dho’if sebagaimana kata Ibnu Hajar. Namun posisi makan seperti ini sebaiknya dihindari karena masih termasuk ittika’ (bersandar) sebagaimana kata Imam Malik.

Apa hukum  makan sambil bersandar?

Ibnul Qashsh menyatakan bahwa hal ini hanya dimakruhkan untuk nabi. Namun Al Baihaqi menyatakan, yang lainnya pun dimakruhkan makan sambil bersandar. Karena cara makan seperti ini berasal dari para raja non Arab. Namun jika ada seseorang yang tidak memungkinkan makan selain dengan bersandar, hal itu tidak dikatakan makruh. (Lihat Fathul Bari, 9: 451)

Di antara alasan kenapa makan sambil bersandar terlarang karena dikhawatirkan perut menjadi bertambah buncit. Sebagaimana ada riwayat dari Ibnu Abi Syaibah dari jalan Ibrahim An Nakho’i. Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Al Fath (9: 452).

Ibnu Hajar mengatakan, “Jika sudah disadari bahwasanya makan sambil bersandar itu dimakruhkan atau kurang utama, maka posisi duduk yang dianjurkan ketika makan adalah dengan menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki atau dengan menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri.” (Fathul Bari, 9: 452)

Semoga Allah senantiasa memberikan kita taufik untuk beramal dan mengikuti sunnah Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

-------------------------------------------------------------------------------

Boleh dishare seluasnya tanpa mengurangi isi tulisan.

Dibagikan oleh :
Rumah Ilmu Dar Alamiyyah & kampus dakwah Utsman dibawah bimbingan Ust. Anton Abdillah Al Atsary.

kebohongan memiliki efek besar terhadap hitamnya wajah

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata:

الكذبُ له تأثير عظيم في سواد الوجه، ويكسوه بُرْقُعًا من المقْت يراه كلُّ صادق

"Berdusta memiliki efek besar terhadap hitamnya wajah. Kebohongan akan membalut wajah dengan cadar kemurkaan, yang terlihat oleh setiap shadiq (orang yang jujur/benar)."

--- I'lam al-Muwaqqi'in, 2/235

Karena itu, sangat wajar Ahlul Bid'ah dijauhi oleh Ahlus Sunnah; karena kerapkali penyeru bid'ah berdusta meskipun ahli berkata-kata. Bahkan justru keahlian tersebut semakin membuatnya terhina. 

Sedangkan penyeru kepada sunnah, kendatipun kadang terlisankan hasil kalimat yang pahit bagi banyak orang (karena kebenaran), selama ia ikhlas menyeru tanpa maksud duniawi, maka semua bersaksi akan kebaikannya. Meskipun sebagian pihak akan membenci, namun hati kecil mereka menyuarakan jujurnya orang itu. Sekalipun mereka berupaya mendustakan hati kecil, tetapi ia akan tetap ada. 

Penyeru bid'ah, hizbiyyah dan semisal itu semua, dipoles apapun dan sepintar apapun membalut dustanya, tetap akan ada orang-orang shadiq yang mempersaksikan kejanggalannya. 

Wallahul musta'an wal muwaffiq.
Ustadz Hasan Al jaizy 

Jumat, 08 November 2019

hidayah irsyad hidayah Taufik hidayah tastbit

Manusia senantiasa memerlukan hidayah dengan segala jenisnya, sebagaian ulama menjelaskan hidayah ada : hidayah kepada Islam dan hidayah didalam Islam, adapula diantara mereka yang menambahkan hidayah diatas Sunnah, akan tetapi "mungkin" yang paling diketahui adalah  : hidayah taufiq dan hidayah irsyad dan sebagiannya menambah dengan hidayah tastbit. Alhamdulillah kesemuanya hanya dalam bentuk keragaman istilah yang tidak bermadharat atas makna.

Hidayah irsyad berupa petunjuk dan bimbingan kepada jalan yang lurus, hal ini diisyaratkan dalam firman Allah Ta'ala :
وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
" Dan sungguh engkau ( Muhammad ) benar benar membimbing manusia kepada jalan yang lurus." (Asy Syuara : 52)

Hidayat taufiq berupa penerimaan kebenaran, hal ini diisyaratkan dalam firman Allah Ta'ala :
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
" Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (Al Qashash : 56)

Hidayah tastbit berupa kekokohan diatas petunjuk, hal ini diisyaratkan dalam firman Allah Ta'ala :
وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ
" Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan ketakwaannya." (Muhammad : 17)

Inilah mungkin diantara sebabnya kenapa kesibukan seorang muslim adalah meminta hidayah kepada Allah Taala, karena kekokohan diatas petunjuk (hidayat tastbit) adalah hal yang sangat berharga. Sampai sampai Imam Ahmad rahimahullah pernah berdoa : " Ya Allah matikanlah aku diatas Islam dan Sunnah."

Abu Asma Andre
Ciangsana - Griya Fajar Madani
Bogor

nahi mungkar hukum nya fardhu kifayah

Mayoritas ulama berpendapat bahwa nahi munkar hukumnya fardhu kifayah, dan inilah yang lebih tepat.

Oleh sebab itu, jika ada yang sudah melaksanakan nahi munkar dan dianggap mencukupi agar kemungkaran terangkat, maka yang lain sudah tidak wajib melakukannya. 

Maka tidak layak menyalahkan mereka yang diam karena mencukupkan dengan nahi munkar yang dilakukan orang lain. 

Syaikh Bakr Abu Zaid mengatakan:

ولهذا فإذا رأيت من ردّ على مخالف في شذوذ فقهيّ أو قول بدعيّ، فاشكر له دفاعه بقدر ما وَسِعه، ولا تخذِّله بتلك المقولة المهينة ( لماذا لا يردّ على العلمانيّين؟! )، فالناس قدرات ومواهب، وردّ الباطل واجب مهما كانت رتبته

"Oleh sebab itu, kalau engkau dapati ada yang membantah pendapat aneh dalam fikih atau perkataan bid'ah, maka berterima kasihlah kepadanya atas usaha pembelaannya sesuai dengan kemampuannya. Jangan rendahkan dia dengan perkataan "Kenapa tidak membantah sekulerisme?".

Karena setiap orang punya kapasitas dan juga kelebihan masing-masing, sedangkan membantah kebatilan merupakan kewajiban seorang muslim apapun tingkatannya,"

(Ar Raddu 'Alal Mukhalif min Ushulil Islam, hal 59)

Lagipula, mereka yang diam tetaplah melakukan nahi munkar meskipun di tingkat paling bawah, yaitu mengingkari dengan hati alias membenci kemungkaran tersebut.

Ustadz ristiyan Ragil putradianto 

Syaikh Robi Al madkholi penuhilah dunia dengan ilmu

Syaikh Robi Al Madkholi حفظه الله berkata
" Penuhilah dunia dengan ilmu, karena manusia sangat membutuhkan ilmu ini (ilmu berdasarkan Al Qur'an dan As Sunnah) "
Adz Dzari'ah 3/125
.
Rihlah yang paling indah dan menyenangkan,ialah rihlah dalam rangka menuntut ilmu. Itulah yang menjadi kebiasaan kebanyakn para ulama. Seorang hamba yang mencintai ilmu,seberapa besarpun harta yang dibutuhkan,akan dikeluarkan demi mendapatkan ilmu.
(Daarul Hadist-Ma'rib)
Al akh Abu nayif Iqbal 

majelis ulama di masjid Madinah kitab shahih Al Bukhari sanad mutashil

~ Nikmat tiada tara, hari biasa di sibukkan belajar di kampus dan mejelis rutin masyayikh di Masjid Nabawi, ketika liburan juga tersibukkan dengan majelis sama kitab-kitab para ulama sebagai upaya untuk melestarikan tradisi para ulama

Lalu, nikmat mana yang akan kita dustakan?

Ujian yang saat ini menimpa, tidaklah sebanding dengan nikmat yang di berikan oleh Nya

Sabar dan nikmati proses nya.

Itulah, kenapa Madinah menjadi pilihan utama untuk belajar

Nabi mengatakan :
 المدينة خير لهم لو كانوا يعلمون
''Madinah itu lebih baik, jikalau mereka mengetahui " (HR Muslim)  ~

✅Jadwal Majelis Sama' Kitab Tauhid dari Shahih Bukhari
dengan sanad muttasil sampai Imam Bukhari Rahimahullah Ta'ala

Diampu oleh Syaikh Muhammad bin Abdullah Al-A'dzamy Hafidzahullahu Ta’ala
(Pengarang Kitab Al-Jami' Al-Kamil fi Al-Hadist Ash-Shohih Asy-Syaamil, 12 jilid cet. Darussalam Saudi Arabia) 

Sabtu, 12 Rabiul Awwal 1441 H di Masjid Samahatus Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Univ. Islam Madinah.

Semoga Allah mudahkan untuk hadir

~Abu Yusuf ~

jika Allah menghendaki

Tidak boleh mengatakan "Jika takdir menghendaki aku akan mengunjungimu"

Alasannya : Perbuatan itu tidak disandarkan kepada Sifat Allah melainkan kepada Allah

Sehingga yang benar : "Jika Allah menghendaki..."

Dijelaskan juga oleh Syaikh Shôlih Al-Fauzan -hafidzohullah- dalam Syarah Lum'atul i'tiqôd
Akhi nur Hadi nugroho

penyakit hati lebih susah di sembuhkan

🍃🍂
Berkata al Imam Syamsuddin Ibnul Qayyim rahimahullah :

 " فأمراضُ القلوبِ أصعبُ من أمراضِ الأبدانِ ، لأن غاية مرض البدن ؛ أن يفضي بصاحبه إلى الموت ، وأما مرض القلب فيُفضي بصاحبه إلى الشقاء الأبدي ، ولا شِفاء لهذا المرض إلا بالعلم ، فالعِلمُ للقلب ، مثلُ الماءِ للسَّمَك ؛ إذا فقده مات ! "

"Penyakit hati lebih sulit dari segala penyakit fisik. Dikarenakan akhir dari penyakit fisik akan mengantarkan si penderita kepada kematian.
Adapun penyakit hati, akan mengantarkan penderitanya kepada derita yang abadi. Tiada penyembuh bagi penyakit ini selain ilmu. _Karenanya ilmu itu teruntuk bagi hati_. Layaknya air bagi ikan, jika ikan tersebut kehilangan air, niscaya akan mati !"

= Miftaah Daar as-Sa'adah hal. 140=

Ustadz Rizky Ar 
🍃🍂

ngaji tentang nama dan sifat Allah itu penting karena begitu pentingnya , Ibnu Taimiyah sampai mengatakan Sesungguh-nya mengilmui hal ini (tauhid asama dan sifat) adalah aslu ad-din (pondasi agama)

Ngaji tentang nama dan sifat Allah itu penting, karena begitu penting-nya, ibnu taimiyah sampai menyatakan :

فإن معرفة هذا أصل الدين وأساس الهداية وأفضل ما اكتسبته القلوب وخصلته النفوس وأدركته العقول ...

Sesungguh-nya mengilmui hal ini (tauhid asama dan sifat) adalah aslu ad-din (pondasi agama), asas hidyah dan hal yang paling utama dari apa yang di peroleh hati dan jiwa serta di ilmui akal.

Ibnul al-arabi berkata :

شرف العلم بشرف المعلوم ، والباري أشرف المعلومات ، فالعلم بأسمائه أشرف العلوم .

Mulia-nya ilmu adalah dengan mulia-nya maklumat yang di ilmui, dan al-Baari (Allah) adalah semulia mulia-nya maklumat yang di ilmui, maka mengilmui nama nama nya adalah ilmu yang paling agung.

#Daurah_Risalahtadmuriyah.

Ibnu Majah 

Kamis, 07 November 2019

diangkatnya adzab ketika anda berdoa kepada Allah agar diberikan keselamatan

Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan:
"Boleh jadi seseorang diadzab di dalam kuburnya, namun ketika Anda berdoa kepada Allah agar memberikan keselamatan, maka selamatlah ia." (Syarhul Mumti' 5/384)
====
Ya Allah aku memohon kepadamu keselamatan di alam kubur utk kedua orang tuaku, utk kaum muslimin & muslimah, mukminin & mukminah. Ya Allah, rahmati mereka, ampuni mereka, maafkan mereka.

Ustadz Amrullah 

bersama ahlusunnah termasuk obat syahwat dan subhat

Imam Al-Wadi'i rahimahullah berkata: 

"Jalan bareng Ahlu Sunnah dan duduk bersama mereka, alhamdulillah termasuk obat berbagai macam penyakit (penyakit syubhat & syahwat)."
Ustadz Amir as soronji LC 

diantara doa nabi untuk anak anak

Bismillah

*Diantara Do'a Nabi ﷺ Untuk Anak-Anak*

Sebagaimana Nabi ﷺ selalu mendo'akan anak-anaknya & anak-anak kaum muslimin ketika mendo'akan Hasan Bin 'Ali Rodiyallohu'anhuma :

اَللّٰهُمَّ إنِّيْ أُحِبُّهُ فَأَحِبَّهُ

(AlloHumma Innii UhibbuHu, Fa AhibbaHu) 

"Ya Alloh, Sesungguhnya aku mencintainya, maka cintailah ia"
HR. Al-Bukhori no 3749

Dan Imam Al-Bukhori menyebutkan hadits dari Usamah bin Zaid Rodiyallohu 'anhuma, dari Nabi ﷺ, bahwa beliau memeluknya beserta Al-Hasan sambil berkata : 

اَللّٰهُمَّ إنِّيْ أُحِبُّهُمُمَا فَأَحِبَّهُمَا

(AlloHumma Innii UhibbuHuma, Fa AhibbaHuma)

Ya Alloh, Sesungguhnya aku mencintai keduanya, maka cintailah keduanya"
HR. Al-Bukhori no 3747

-------------------------
*Dikutip dari Kitab Shohih Al-Bukhori 1 Jilid, Halaman 546 No. 3749 & 3747, Penerbit Dar Alamiyyah Mesir*
-------------------------

Boleh dishare seluasnya tanpa mengurangi isi tulisan.

Dibagikan oleh :
Rumah Ilmu Dar Alamiyyah & kampus dakwah Utsman di bawah bimbingan Ust. Anton Abdillah Al Atsary.

salaf sukses dengan Alquran Bagaiamana dengan kita

Berkata az Zarqoniy rohimahulloh: 
"Para salaf kita sukses dengan al Qur'an ini dengan kesuksesan yang mengejutkan, padahal jumlah mereka sedikit, penghidupan mereka seret, mushaf sedikit di tangan mereka dan sedikit penghafal al Qur'an jika dibandingkan masa ini. 

*Rahasia* di balik itu adalah mereka betul-betul mempelajari al Qur'an dan mendulang simpanan hidayahnya. 

Adapun kebanyakan kaum muslimin sekarang mereka sekedar puas hanya dengan mengulang-ngulang katanya dan melagukannya, puas hanya memegang mushaf di tangannya dan mereka lupa atau pura-pura lupa kalau barokah al Qur'an terbesar adalah mentadabburi ayat-ayatnya, memahaminya dan mengambil adab darinya." 

(Manahilu 'Arofan 2/7)

Lalu dimanakah para penuntut ilmu yang perhatian mempelajari tafsir hari ini...???????

Al hujjah 

Rabu, 06 November 2019

kunci khusyu dalam sholat

Ust Muhammad Nuzul Zdikri Lc. 
KUNCI KHUSYUK DALAM SHOLAT 

ANDA TIDAK AKAN BISA KHUSUK DALAM SHOLAT KALAU SEBELUM ANDA SHOLAT HIDUP ANDA BERMASALAH..... 

Alloh ﷻ berfirman....:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَا كُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْ ۚ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَ نَّهٗۤ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman....!!! 
Penuhilah seruan Alloh dan Rosul....
Apabila Dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Alloh mampu memisahkan antara MANUSIA dan HATI-nya...
Dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 24)

Sambutlah Seruan-seruan  Alloh & Rosul-Nya itu... 
Karena Seruan Alloh dan Rosulnya itu... 
Yang Rosul ajak dan perintahkan itu akan "MENGHIDUPKAN HATI²KALIAN...!!! "

Imam As-Sa'di mengatakan.... :
" Alloh ﷻ akan membuat hatinya liyarr... 
Sebagaimana anda tdk mau diatur oleh Alloh ﷻ... 
Alloh ﷻ akan menghukummu dengan hatimu yang tdk mau diatur ( menuruti kemauanmu)... 

Sering nih kita merasakan ketika Sholat.... 

"KITA SEDANG SHOLAT DI MASJID" 
TAPI HATI KITA KEMANA-MANA"
YANG HARUSNYA MENGINGAT ALLOH"
MALAH BANYAK MENGINGAT PERKARA DUNIA"

Introspeksi diri " SEBERAPA BANYAK HATIMU MENGINGAT ALLOH DALAM SHOLATMU...??? 

BANYAK INGAT ALLOH ATAU BANYAK INGAT DUNIA HATIMU KETIKA SHOLAT....???

Sebagaimana anda durhaka kepada Alloh ﷻ... 
Maka hati anda juga akan durhaka kepada Anda....!!!

Kalau anda sebelum dan sesudah sholat tidak mau menyambut seruan ( perintah)  Alloh dan Rosulnya maka anda tdk akan Bisa KHUSUK DIDALAM SHOLAT anda....!!!???

asyirku thoah kitabut tauhid bab 37

Ust Dr Firanda Andirja MA 
06 Robi’ul Awwal 1441H 
Masjid ” ألإخلاص " “Dukuh Bima”
Tambun Kab. Bekasi 

KITABUT-TAUHID 

BAB 37

BARANG SIAPA MENTAATI ULAMA’ DAN UMARO'(Penguasa / pemerintah) DALAM MENGHARAMKAN YANG DiHALAL ALLOH DAN
MENGHALALKAN YANG HARAMKAN ALLOH MAKA  DIA TELAH MENJADIKAN MEREKA SEBAGAI TUHAN-TUHAN SELAIN ALLOH 

Jenis kesyirikan ( Syirku-Tho’ah)  ketaatan yang menghantarkan kepada kesyirikan.... 
Macam-macam ketaatan.... :

1) Ketaatan yang disyariatkan 

• Ketaatan Mutlak yaitu taat kepada Alloh dan Rosulnya 

• Ketaatan Bersyarat yaitu kepada para Ulamak dan Umaro’ ( penguasa / pemerintah)  dengan syarat tdk melanggar Syari’at ...

           " لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ "

“Tdk ada ketaatan kpd Makhluk manapun dlm rangka membangkang / maksiat kpd Alloh)  

Kita Berhenti di Lampu Merah dalam rangka mentaati pemerintah maka itu akan berpahala.... ( maslahat Mursalah)  Maslahat yg tdk diperintahkan akan tetapi bermanfaat buat kita.... 
Alloh ﷻ berfirman....:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُ ولِى الْاَ مْرِ مِنْكُمْ ۚ فَاِ نْ تَنَا زَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَا لرَّسُوْلِ اِنْ كُنْـتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَـوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)

Ulil Amri adalah yang dimaksud Ulama’ dan Umaro’ (Pemerintah) yang sah ( bukan pemerintah Jadi²an seperti Islam Al-Jama’ah yg membuat aturan dan bai’at sendiri dan menarik pajak kepada anggotanya )...
Pemerintah ( ulil amri / pemegang urusan kalian)  adalah yg ngurusin surat²nikah ,surat² yg berlaku dalam masyarakat.... 

2) Ketaatan yang haram 

• Taat yang Syirik 

Taat kpd selain Alloh ﷻ  dalam hal menghalalkan yang haram dan menghalalkan yang haram... 
Baik Ulamak Atau Pemerintah ketika mengatakan yg halal jadi haram disertai keyakinan perubahan hukum tersebut maka ini adalah SYIRIK AKBAR 

• Taat yang maksiata yang tdk sampai syirik 

lain halnya bila dia tdk meyakini hal tersebut, yg dia yakini tetap hukum Alloh yg dia tahu bahwa dia bermaksiat ( Tdk SYIRIK Dan Hanya Berdosa saja) 
           
Diriwayatkan dari ‘Ady bin Hatim bahwa ia mendengar Rasululloh ﷺ membaca firman Alloh ﷻ :

اِتَّخَذُوْۤا اَحْبَا رَهُمْ وَرُهْبَا نَهُمْ اَرْبَا بًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَا لْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ ۚ وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَـعْبُدُوْۤا اِلٰهًا وَّا حِدًا ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

"Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan Rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 31)

 Maka saya berkata kepada beliau ( Adi Bin Hatim) : “Sungguh kami tidaklah menyembah mereka”
Beliau bersabda....:

"أليس يحرمون ما أحل الله فتحرمونه، ويحلون ما حرم الله فتحلونه ؟ فقلت : بلى، قال : فتلك عبادتهم، رواه أحمد والترمذي وحسنه.

“Tidakkah mereka mengharamkan apa yang telah dihalalkan Alloh, lalu kalian pun mengharamkanya dan tidakkah mereka itu menghalalkan apa yang diharamkan Alloh, lalu kalian menghalalkannya....????”
Aku menjawab : ya...
Maka beliau bersabda : “Itulah ( Ketaatan Yang Syirik Akbar) bentuk penyembahan kepada mereka.” 
(HR. Imam Ahmad dan At Tirmidzi dengan menyatakan hasan)

Termasuk ketaatan yang Syirik adalah keyakinan terhadap ulamak yg berlebihan sehingga ketika Alloh bilang haram dan ulamaknya bilang halal maka dia mengikuti ulamaknya... 

Berkaitan dengan Undang² yang undang² Negara itu berkaitan dg aturan Alloh seperti orang mencuri tdk di poting tanganya, Homo seksual di Legalkan, pembunuh tdk dibunuh, dll... 

Kalau kita berkeyakinan bahwa Hukum itu pengganti Hukum Alloh maka itu adalah Kafir... 

Tapi kalau kita hanya meyakini bahwa hukum inintdk sesuai dengan hukum Alloh maka itu hanya bermaksiat/ Dosa saja... 

RANAH UNDANG-UNDANG 

1) YANG ADA SYARI’ATNYA JELAS DALAM ISLAM ( Tidak boleh di otak -atik) 

• Seperti hukum Hudud 
• Seperti Rukun Islam 
• Waris 
• Perceraian 

2) YANG TDK ADA SYARI’ATNYA SECARA TEGAS (fleksibel bisa berubah sesuai sikon)  

• Maslahat Mursalah aturanya selama tdk melanggar syari’at maka harus ditaati 

• Jika melanggar syari’at maka tdk boleh ditaati 

• Contoh...:IMB,Aturan PT, KTP, Surat Nikah 
Orang yang membuat undang² yang merubah hukum Alloh ada beberapa kondisi 

1) KAFIR

•  jika dia merasa boleh merubah hukum Alloh... 
• Jika dia merasa hukum yg dia buat seimbang dg hukum Alloh 
• Jika dia merasa hukum yg dia buat lbh baik dari hukum Alloh 

2) BERDOSA 

• Jika dia tdk punya keyakinan tsbt maka dia tdk berdosa ( Kafir) 

3) BERPAHALA

• Jika dia memperbaiki UU yg salah menuju yang lebih baik dan lebih dekat kepada hukum Alloh maka mudah²han berpahala krn sdh berusaha... 

Ibnu Abbas رضي الله عنه berkata :

" يوشك أن تنـزل عليكم حجارة من السماء، أقول : قال رسول الله ، وتقولون : قال أبو بكر وعمر".

 “Aku khawatir bila kalian ditimpa hujan batu dari langit, karena aku mengatakan : “Rasululloh ﷺ bersabda”, tetapi kalian malah mengatakan : “Abu Bakar dan Umar berkata”.”
Hadist ini masalah haji tamatuk dan haji ifrod... 

Pendapat Umar Bin Khotob di Bantah Ibnu Abbas bahwa haji yg paling Bagus adalah Tamathuk... 

“Tidak pantas menghadapkan perkataan Nabi terhadap perkataan sahabat”

Imam Malik berkata...:
“Seluruh perkataan seseorang buleh di pakai dan boleh dibuang kecuali perkataan Nabi ﷺ 

Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan...: 
“Aku merasa heran pada orang-orang yang tahu tentang isnad hadits dan keshahehannya, tetapi mereka menjadikan pendapat Sufyan sebagai acuannya, padahal Alloh ﷻ telah berfirman....:

 ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِيْنَ يُخَا لِفُوْنَ عَنْ اَمْرِهٖۤ اَنْ تُصِيْبَهُمْ فِتْنَةٌ اَوْ يُصِيْبَهُمْ عَذَا بٌ اَ لِيْمٌ

  “Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi perintah Nabi takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa siksa yang pedih” 
(QS. An Nur, 63).

Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan fitnah itu...??? fitnah disitu maksudnya adalah syirik, bisa jadi apabila ia menolak sabda Nabi ﷺ akan terjadi dalam hatinya kesesatan sehingga celakalah dia”.

Imam Ahmad mengangkat in pendapat para Ulamak yang meninggalkan pendapat Hadist yg jelas.... 

MODEL-MODEL ORANG YANG MENINGGALKAN HADIST ( NAS)  KARENA MENGEDEPANKAN YANG LAIN 

1) Ahlil Kalam yang mereka mendahulukan teori² Aristoteles daripada dalil²

Contoh... :

“Kaidah dalil A'rozd
“ Kaidah Taqiimul ‘aql  
“ mendahulukan akal daripada dalil 
“Al Kaidatul kulli 
“kaidah Universal”

2) Pentaqlid Syaikh / Mursyid Thoriqoh yang Batil 

3) Taqlid Mazdhab membabibuta
Imam Syafi’i belajar Mazdhab Maliki tapi tdk bermazdhab Maliki 
Imam Hambali belajar kpd Imam Syafi’i tapi tdk bermazdhab Syafi’i...

“JANGAN PERNAH MENCELA MAZDHAB KARENA SEMUA ULAMAK SALAF BERMAZDHAB... 
MAZDHAB ITU BAIK SEMUA YANG TIDAK BOLEH FANATIK DALAM BERMAZDHAB”

4) AHLI POLITIK YANG MENOLAK SYARIAT ISLAM  seperti penganut faham SEKULARISME.. 

Menyatakan “Harus dipisah antara Undang²Negara dengan Islam”
Menolak Hadistvdengan perkataan Aristoteles... 
Menolak Hadist dari perkataan orang- orang kafir 

                       والـلــه تعالى أعلم بالصواب 

 
                       Semoga Bermanfaat 
   

                       اٰمِـــــــيْن يـَارَبَّ الْعَالَمِـــــــين

Selasa, 05 November 2019

Cetakan maktabah dari mana yg harus kita utamakan ketika beli kitab... ???

*KITAB TERBAIK*

Pertanyaan:
Cetakan maktabah dari mana yg harus kita utamakan ketika beli kitab... ???

Jawab: 
Sesuaikan dengan sikon keuangan dan kebutuhan kita:

1. 
Punya banyak uang belilah cetakan maktabah dari Saudy, karena rata2 bagus kualitasnya, walau perlu juga diperhatikan yang menelitinya ulama siapa, biasanya semakin terkenal ulama yg meneliti semakin bagus kualitas isinya, walaupun harganya tentu lebih tinggi. 
2. 
Uang pas pasan dan pingin punya banyak kitab [ perhatikan pingin punya banyak kitab ], maka cetakan maktabah dari Mesir solusinya, karena harganya yg murah meriah, kalau hanya beli cetakan Saudy yang terkenal harganya tinggi maka akan sedikit sekali  punya kitab. 
Tapi ingat ketika beli cetakan Mesir jangan lupa bertanya dg yg ahlinya [ yang adil ] tentang cetakan mana yg bagus. Atau kalau tidak ada tempat bertanya, maka belilah kitab yg sudah  ditakhrij ( diperiksa  haditsnya ) dan lebih bagus lagi sudah ditahqiq ( diteliti isi kitabnya ), biasanya disampul depan ditulis siapa pentakhrij atau pentahqiqnya. 
3. 
Uang minim bahkan cenderung kurang, maka jangan maksakan diri untuk banyak beli kitab, cukup dengan maktabah syamilah, waqfeya, dan pdf lainnya, walaupun kepuasan dan kenikmatan baca dari kitab langsung tentu lebih tinggi dan tidak akan pernah tergantikan dengan electronic. Yang sering kami jumpai ikhwah yang berusaha memiliki kitab mereka cerita rezekinya alhamdulillah malah bertambah.

Tentu yang terbaik  kita bisa mengabungkan ketiga solusi diatas.

BAAROKALLAHU FIKUM

Senin, 04 November 2019

sebab hancurnya rumah tangga dan munculnya kekerasan dalam rumah tangga adalah LISAN

Diantara sebab hancurnya rumah tangga dan munculnya kekerasan dalam rumah tangga adalah LISAN, diantara contohnya:

1. Istri yang suka mengeluh dan tidak berterima kasih kepada suaminya.

2. Istri yang suka membandingkan suami dengan lelaki lain. Hal ini dapat menimbulkan rasa sakit dalam hati suami dan dapat memicu kemurkaan suami, sehingga suami terkadang tidak dapat mengontrol dirinya.

3. Istri yang suka menjawab atau membantah suami di kala suami sedang dalam keadaan emosi.

4. Istri yang suka menyebut-nyebut kekurangan yang ada pada diri suami atau hal-hal yang yang kurang disukai suami apabila hal tersebut kembali diungkit.

Duhai para istri, jagalah lisanmu! Fikirkanlah dahulu sebelum engkau berucap sehingga perkataan yang menurutmu sepele ternyata dapat mendatangkan bencana dalam rumah tanggamu.

Bila engkau menginginkan kebaikan dari suamimu, maka mulai detik ini berusahalah untuk menjadi seorang istri yang bertutur kata baik dan menyenangkan hati suamimu. Betapa banyak engkau mendapat perlakuan buruk dari suamimu lantaran buruknya tutur katamu kepada suamimu.

Ketahuilah bahwa diantara sifat suami adalah suka bila ia dihormati. Bila engkau menghormatinya, niscaya ia akan menyayangimu. Suatu ketika istri Sa'id bin Al-Musayyib -رحمهما الله تعالى- pernah menuturkan:

ما كنا نكلّم أزواجنا إلا كما تكلّمون أمراءكم. 

"Tidaklah kami berbicara kepada suami-suami kami melainkan sebagaimana kalian berbicara kepada pemimpin-pemimpin kalian." {Hilyatul Auliya'}

Yaitu pembicaraan yang penuh kesantunan, kesopanan dan kehati-hatian layaknya seseorang yang sedang berbicara kepada Khalifah, Raja atau Presiden.

Semoga Allah memberi hidayah kepada para istri untuk bertutur kata baik tanpa menyakiti hati suami-suami mereka.
By Ust Haris Hermawan.

imam ats tsauri berkata jika engkau melihat pemuda membicarakan seorang ulama ketahui lah bahwa dia sedikit malunya

قال سفيان الثوري: إذا رأيت الشاب يتكلم عند المشايخ، وإن كان قد بلغ من العلم مبلغاً، فآيس من خيره، فإنه قليل الحياء(1).

Imam Sufyan Ats tsauri rahimahullah berkata " Jika kalian melihat seorang pemuda membicarakan Ulama yang sudah senior , walaupun dia (pemuda) ini sudah mencapai keilmuan yang sangat tinggi. maka hendaknya berputus asalah dari kebaikan baginya, karena dia itu sedikit rasa malunya.

وعن عقبة بن علقمة قال: سمعتُ إبراهيم بن أدهم يقول: كنا إذا رأينا الحدث يتكلم مع الكبار أيسنا من أخلاقه، ومن كل خير عنده(2).
Imam Uqbah bin alqomah dia berkata : " Aku mendengar Imam Ibrohim bin adham berkata : Kami ketika melihat seorang pemuda membicarakan Ulama yang sudah senior , berputus asalah kami dari akhlaq yang dimiliki dirinya, dan juga kebaikan yang ada padanya. 

-------------------------------------------------------

(1) المدخل للبيهقي (ص 388).

(2) حلية الأولياء (8/29).

منقول من الشيخ يوسف طه حفظه الله