Minggu, 07 September 2025

SEBAB-SEBAB SESEORANG BISA TERSESAT DARI KEBENARAN

SEBAB-SEBAB SESEORANG BISA TERSESAT DARI KEBENARAN 

[Untaian Faidah Ceramah Ust Abdul Hakim]

1️⃣ Allah maha membolak-balikkan hati

Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَن كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ

“Sesungguhnya hati seluruh anak Adam berada di antara dua jari dari jari-jari Ar-Rahman, Dia membolak-balikkan sesuai kehendak-Nya.” (HR. Muslim no. 2654)

2️⃣ Kurang ikhlas dalam beragama

Allah ﷻ berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

“Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya…” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Dan ini sebagaimana apa yg disampaikan Ibnul Qayyim rahimahullah:

من فقد الاخلاص حرم الهداية

“Barangsiapa kehilangan keikhlasan, maka ia akan terhalang dari hidayah.” [Madarij As-Salikin, 2/91] 

3️⃣ Pengaruh orang terdekat

Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang berada di atas agama sahabat pergaulannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia bergaul.” (HR. Abu Dawud no. 4833, Tirmidzi no. 2378)

Hadits tersebut memerintahkan bagi seseorang unt senantiasa memperhatikan pergaulannya. Sebagaimana Ibn Mas’ud radhiyallahu'anhu berpesan:

اعتبروا الرجل بمن يصاحب فإنما يصاحب من هو مثله

“Nilailah seseorang dari pertemananannya, karena ia biasanya bersahabat dengan yang sepadan dengannya.” [Al-Adab Asy-Syar’iyyah, 3/223] 

4️⃣ Merasa aman dari syubhat dan fitnah

Allah ﷻ berfirman:
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

“Apakah mereka merasa aman dari makar Allah? Tidak ada yang merasa aman dari makar Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf: 99)

Menurut para Mufassir.. Makar Allah ialah dimana sesuatu yg menjerumuskan mereka tanpa mereka sadari, dan mereka berlaku longgar  hingga makin bertambah dosanya. 

Hal itu sebagaimana perkataan Ibnu Taymiyyah rahimahullah yg menyebutkan:

اكثر الناس يظنون انفسهم على الحق وهم غافلون عن فتنة الشبهات والشهوات

“Kebanyakan manusia mengira dirinya berada di atas kebenaran, padahal mereka lalai dari fitnah syubhat dan syahwat.” [Majmu’ Al-Fatawa, 10/292] 

Maka ketahuilah.. Sungguh hati manusia itu sangat lemah. Maka jagalah dengan doa, memperbaiki keikhlasan, memilih teman/pasangan yang baik, dan waspadalah terhadap syubhat dan syahwat. Jangan pernah merasa aman dari fitnah. Semoga Allah ﷻ menetapkan hati kita di atas agama-Nya.

اللهم ارزقنا الهداية الدائمة وثبتنا على صراطك المستقيم
Ustadz hafit muhammad 

Siapa yang mengenal hakikat dunia, ia takkan berbangga² dengan kelapangan & tak jua sedih karena berbagai cobaan"

قال أبو حازم سلمة بن دينار - رحمه الله - :

” من عرف الدّنيا لم يفرح فيها برخاء ولم يحزن على بلوى “

【 حلية الأولياء  -  أبو نعيم الأصبهاني 】
قال أبو حازم رحمه الله : "من عرف الدّنيا لم يفرح فيها برخاء ولم يحزن على بلوى"
"Siapa yang mengenal hakikat dunia, ia takkan berbangga² dengan kelapangan & tak jua sedih karena berbagai cobaan"
Ustad bagus fery

Tiga Hari Paling Tersulit

Tiga Hari Paling Tersulit 

Sufyan bin Uyainah  رحمه اللَّه  berkata
" Anak cucu adam paling takut pada tiga tempat yaitu
1. Pada hari ia dilahirkan dimana ia keluar dari tempatnya semula
2. Pada hari kematiannya dimana ia bermalam bersama orang orang yang mati dan ia bertetangga dengan tetangga yang belum perna ia lihat sebelumnya 
3. Pada hari ia dibangkitkan dimana ia melihat tempat yang belum pernah ia lihat sebelumnya
Allah Ta'ala berfirman kepada Yahya bin Zakariya ditiga tempat ini
(Kesejahteraan atas dirinya yaitu hari Ia dilahirkan, hari ia dimatikan,  dan hari ia dibangkitkan hidup kembali) 
[(Suroh Maryam 15) Al Jami' li Ahkamil Qur'an 28/13]
ustadz miftah indy

Jagalah Lisan, Sebab Ia Amalan Kita

Jagalah Lisan, Sebab Ia Amalan Kita

Amat disayangkan, banyak dari kita yang seakan tidak sadar bahwa setiap ucapan yang keluar dari lisan adalah amalan yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah ﷻ. Kita akan disoal tentangnya, lalu dihukum atau diberi pahala karenanya.

Bahkan sahabat mulia Mu‘adz bin Jabal رضي الله عنه pun, pada awalnya belum menyadari hakikat bahwa ucapan adalah amalan.

Diriwayatkan bahwa setelah Nabi ﷺ berpesan agar Mu‘adz menjaga lisannya, Mu‘adz bertanya:

يا نبي الله وإنا لمؤاخذون بما نتكلم به ؟

“Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa hanya karena ucapan yang kita lontarkan?”

Maka Nabi ﷺ menjawab:

ثكلتك أمك يا مُعاذٍ، وهل يكب الناس في النار على وجوههم، أو على مناخرهم، إلا حصائد ألسنتهم

“Celaka engkau wahai Mu‘adz! Tidaklah manusia disungkurkan ke dalam Neraka, di atas wajah-wajah mereka, atau di atas hidung-hidung mereka, melainkan akibat dari hasil panen ucapan lisan mereka sendiri.” (HR. al-Tirmidzi 2616, Ibnu Majah 3973, Ahmad 22068)

Dalam hadis lain, Nabi ﷺ juga mengingatkan:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan satu kalimat yang diridhai Allah, ia tidak menganggapnya besar, namun dengan sebab kalimat itu Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan satu kalimat yang dimurkai Allah, ia tidak menganggapnya besar, namun dengan sebab kalimat itu ia terjerumus jauh ke dalam Neraka Jahannam.” (HR. al-Bukhari 6478, Muslim 2988)

Maka sungguh benarlah perkataan Umar bin Abdul Aziz رحمه الله:

من عد كلامه من عمله قل كلامه إلا فيما يعنيه

“Barangsiapa menganggap ucapannya sebagai bagian dari amalnya, niscaya ia akan sedikit berbicara kecuali pada hal yang bermanfaat baginya.”

Alangkah indahnya pesan seorang penyair,

احفظ لسانك أيها الإنسانُ **** لا يلدغنك إنه ثعبانُ

“Jagalah lisanmu, wahai manusia. Jangan sampai ia menggigitmu, karena sesungguhnya ia bagaikan seekor ular yang beracun.”

Semoga Allah ﷻ memberi kita taufiq untuk menjaga lisan dari kata-kata yang sia-sia dan menjerumuskan, serta menghiasi dengan ucapan yang mendatangkan keridhaan-Nya.

Ahmad Remanda
Gombak, 14 Rabiul Awwal 1447 H

Pada Hari Kiamat, seseorang akan bersama orang yang ia cintai

Pada Hari Kiamat, seseorang akan bersama orang yang ia cintai

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, bahwa seseorang bertanya kepada Nabi shalallahu alaihi wasallam, 
"Kapan terjadinya hari kiamat wahai Rasulullah?"

Beliau menjawab, "Apa yang kau persiapkan untuk hari itu?"

Dia berkata, "Aku tidak mempersiapkan banyak shalat, puasa maupun sedekah, namun aku mencintai Allah dan Rasul-nya."

Rasulullah bersabda, "Engkau akan bersama dengan siapa yang kau cintai." [HR. Al Bukhari]
ustadz miftah indy

tidak merayakan kelahiran nabi

Jangan Bermudah-mudah Dalam Menuduh atau Memvonis Orang

Jangan Bermudah-mudah Dalam Menuduh atau Memvonis Orang

Syaikh Muhammad bin Shalih 'Utsaimin rahimahullah berkata:

"Kebanyakan orang yang tergesa-gesa, cepat mensifati seorang muslim dengan kekufuran, dia orang yang bangga dengan amalannya dan meremehkan orang lain; sehingga dia mengumpulkan (dua hal); bangga dengan amalannya yang bisa jadi melenyapkan amalannya dan sombong yang menyebabkan terkena adzab Allah di neraka". (Syarah Kasyfu Syubhat dan Ushul Sittah hal. 56) 

Wallahu yahfazukum wa yar‘akum.
__
🌐 Telegram
https://t.me/catatanAndreSatyaWinatra

📌Saluran Whatsapp
https://whatsapp.com/channel/0029VawEBXA5K3zVFQBwds0i

🕋 Taman Belajar Islam
https://chat.whatsapp.com/JjDdGmRybtaGihoGo2YVFM?mode=r_c

Allah membenci orang yang alim terhadap ilmu dunia tapi jahil dalam ilmu agama (HR. Ibnu. Majah no. 2208, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani) 

Boleh disebarluaskan. . . 
Mudah-mudahan menambah ilmu dan pengetahuan kita. . .