PUASA CUMA 28 HARI?
Kaum muslimin berpuasa dan berbuka sesuai dengan tampak tidaknya hilal di negeri tempat dia berada. Karena tempo hari di Malaysia hilal tak tampak di akhir Sya'ban, maka bulan Sya'ban digenapkan 30 hari. Saudara-saudara kita di sana berpuasa mulai Ahad, tanggal 2 Maret 2025.
Lantas bagaimana dengan yang kemudian safar ke Saudi, untuk umroh misalnya, lalu mendapati Saudi Arabia menetapkan Idulfitri jatuh pada tanggal 30 Maret 2025? Kapan dia berhari raya? Kalau dia mengikuti Saudi apakah berarti dia berpuasa hanya 28 hari?
Maka jawabannya dia wajib berhari raya sebagaimana yang berlaku di negeri tempat dia berada sekarang.
Dijelaskan oleh Al Khatib Asy Syirbini dalam Mughnil Muhtaaj (1/423):
(ومن سافر من البلد الآخر) أي الذي لم ير فيه (إلى بلد الرؤية عيد معهم) وجوبا لما مر سواء أصام ثمانية وعشرين بأن كان رمضان أيضا عندهم ناقصا فوقع عيده معهم في التاسع والعشرين من صومه أم تسعة وعشرين بأن كان رمضان تاما عندهم
Barangsiapa yang safar dari negeri lain yang tidak melihat hilal ke negeri yang melihat hilal, maka dia wajib untuk berhari raya bersama penduduk negeri tersebut (yang melihat hilal).
Sama saja apakah dia berpuasa 28 hari karena kurangnya hari Ramadhan baginya, di mana dia berhari raya pada hari ke-29 dari puasanya, atau dia berpuasa 29 hari bila di negeri di tempat dia berada sempurna puasanya 30 hari.
Lantas bagaimana puasanya? Apakah mencukupkan dengan 28 hari atau harus ditambah?
Asy Syirbini melanjutkan,
(وقضي يوما) إن صام ثمانية وعشرين لأن الشهر لا يكون كذلك بخلاف ما إذا صام تسعة وعشرين لا قضاء عليه لأن الشهر يكون كذلك
Dan hendaknya dia mengqadha' sehari apabila dia hanya berpuasa 28 hari. Karena satu bulan (hijriyyah) itu tidak mungkin jumlahnya hanya 28 hari. Beda kasusnya apabila dia sudah berpuasa 29 hari. Dia tidak wajib mengqadha karena satu bulan bisa jadi 29 hari.
Catatan: Mengqadha' puasa satu harinya tidak di hari raya, namun setelahnya.
Akhukum, WMB.