Kata "Masa Depan", banyak sekali kita gunakan, baik oleh yang muda atau yang tua.
Seringkali kita berkata:
"Bekerjalah untuk masa depanmu!"
"Inilah masa depanmu!"
"Inilah masa depanku!"
Namun, jika kalimat ini betul2 kita renungkan, kita kan dapatkan bahwa betul-betul kita tertipu dan lalai karena kalimat ini.
Masa depan sebenarnya adalah lubang kubur, kemudian hari kebangkitan, kemudian hari perhitungan, kemudian surga atau neraka. Itulah masa depan sebenarnya.
Adapun yang sebelum itu, yang kita angan-angankan, yang kita kerja keras untuknya adalah masa depan tipuan. Karena kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu. Masa depan sebenarnya adalah di sana.
Orang bahagia, yang diberi taufik, adalah yang beramal untuk masa depan hakikinya itu.
(Syarah Aqidah Wasithiyah, Prof. Dr. Shalih Sindi)
Ustadz Amrullah akhadinta