Wali Allah adalah setiap orang yang bertaqwa
Al waliy (الولي) secara bahasa arab artinya al qurbu wad dunuw; orang yang dekat. Demikian juga, al waliy bermakna dhiddul 'aduw; antonim dari kata “musuh”.
Secara istilah, wali Allah adalah orang-orang yang menjalankan ketaatan kepada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah. Allah ta'ala sudah mendefinisikan wali dalam Al Qur'an. Allah ta'ala berfirman:
مَا كَانُوا أَوْلِيَاءَهُ إِنْ أَوْلِيَاؤُهُ إِلَّا الْمُتَّقُونَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
"dan mereka (kaum Musyrikin) bukanlah wali-wali Allah? Wali-wali Allah hanyalah orang-orang yang bertaqwa. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui" (QS. Al Anfal: 34).
Allah ta'ala berfirman:
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ
"Ketahuilah bahwa wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa" (QS. Yunus: 62 - 63)
Ath Thabari rahimahullah (wafat 310 H) menuturkan:
يعني: الذين يتقون الله بأداء فرائضه, واجتناب معاصيه
"Wali Allah adalah yang bertaqwa kepada Allah, menjalankan semua kewajiban-Nya, dan meninggalkan semua larangan-Nya" (Tafsir Ath Thabari).
Asy Syaukani rahimahullah (wafat 1250H) menyebutkan:
والمراد بأولياء الله خلقه المؤمنين كأنهم قربوا من الله سبحانه بطاعته واجتناب معصيته
“Yang dimaksud dengan wali Allah adalah para makhluk-Nya yang beriman. Seakan-akan mereka dekat dengan Allah Subhanahu, sebab mereka melakukan ketaatan kepada Allah dan menjauhi larangan Allah” (Fathul Qadir, 2/475).
Syaikh Abdurrahman As Sa'di rahimahullah dalam kitab Taisir Karimirrahman menjelaskan:
وهم الذين آمنوا باللّه ورسوله، وأفردوا اللّه بالتوحيد والعبادة، وأخلصوا له الدين
"Wali Allah adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka mentauhidkan Allah dalam ibadah dan mengikhlaskan amalan hanya kepada Allah" (Taisir Karimirrahman).
Maka jelas sudah, bahwa wali Allah adalah semua orang-orang yang beriman dan bertakwa. Oleh karena itu, yang jelas merupakan para wali Allah adalah para ulama. Imam Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan:
إن لم يكن الفقهاء العاملون أولياء الله فليس لله ولي
“Jika para fuqaha (ulama) yang mengamalkan ilmu mereka tidak disebut wali Allah, maka Allah tidak punya wali” (diriwayatkan Al Baihaqi dalam Manaqib Asy Syafi’i, dinukil dari Al Mu’lim hal. 21).
Alhasil, tidak benar bahwa wali Allah itu adalah orang yang aneh-aneh atau punya khawariqul 'adah (keajaiban-keajaiban). Bahkan semua orang yang beriman dan bertaqwa adalah wali Allah. Semakin tinggi ketakwaannya dan pengamalannya terhadap syariat agama, semakin tinggi pula kewaliannya.
Semoga Allah ta'ala memberi taufik
Join channel telegram @fawaid_kangaswad