DIBENCINYA MEMPUNYAI TEMPAT TIDUR DAN PAKAIAN MELEBIHI KEBUTUHAN
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
“Satu tempat tidur untuk suami, satu tempat tidur untuk istri, (tempat tidur) yang ketiga adalah untuk tamu, sementara (tempat tidur) yang keempat adalah untuk setan.''
(Riwayat Muslim 2084)
Tambahan penjelasan sbb :
1. قال النووي رحمه الله في "شرح صحيح مسلم" : "قال العلماء : معناه : أن ما زاد على الحاجة فاتخاذه إنما هو للمباهاة والاختيال والالتهاء بزينة الدنيا ، وما كان بهذه الصفة فهو مذموم ، وكل مذموم يضاف إلى الشيطان لأنه يرتضيه ويوسوس به ويحسنه ويساعد عليه ، وقيل : إنه على ظاهره ، وأنه إذا كان لغير حاجة كان للشيطان عليه مبيت ومقيل ، كما أنه يحصل له المبيت بالبيت الذي لا يذكر الله تعالى صاحبه عند دخوله عَشاءً ، وأما تعديد الفراش للزوج والزوجة فلا بأس به ، لأنه قد يحتاج كل واحد منهما إلى فراش عند المرض ونحوه وغير ذلك" انتهى .
Al Imam An Nawawi rahimahulloh berkata dalam syarh Shohih Muslim :
'' Para ulama berkata 'maknanya bahwa sesuatu yang melebihi kebutuhannya, maka diaakan menjadikannya sebagai kebanggaan, kesombongan dan permainan (yang melalaikan) dengan perhiasan dunia.
Dan apa saja yang sifatnya seperti ini maka tercela. Dan segala sesuatu yang tercela akan disandarkan (dikaitkan) dengan setan. Karena setan ridho dengannya, akan memberikan was-was dengannya, akan membaguskannya dan akan membantunya (dalam hal seperti ini).
Dan dikatakan (pendapat lain) 'sesungguhnya maknanya adalah sesuai zhohirnya. Yaitu bahwasanya jika keberadaannya adalah tanpa hajat, maka setan akan tinggal (disitu) dan menjadikannya tempat istirahat. Hal ini sebagaimana terjadi pada rumah yang penghuninya tidak memyebut nama Alloh pada saat memasukinya di waktu malam (setelah 'asya' atau makan malam).
Adapun berbilangnya tempat tidur untuk suami dan istri, maka hal ini tidak mengapa. Dikarenakan terkadang masing-masing butuh tempat tidur disaat sakit dan semisalnya. Juga untuk hal selainnya.''
2. صاحب المفاتيح شرح المصابيح: قوله: "الرابع للشيطان"؛ يعني: ما زاد على قدر الحاجة إسراف، والإسرافُ من فعل الشيطان.
Penulis Al Mafatih syarh Al Mashobih berkata :
' Sabda Nabi 'yang ke4 adalah untuk setan' maksudnya yakni apa saja yang melebihi kadar kebutuhan adalah bentuk isrof (berlebihan). Dan isrof termasuk perbuatan setan.''
3. قال الأمير الصنعاني:..... قلت: قيل لا يحرم، وإنما هو من قبيل أن الشيطان ليستحل الطعام الذي لا يذكر اسم الله عليه، ولا يدل ذلك على التحريم. اهـ.
Al Imam Shan'aniy berkata :
''....aku katakan ' hal demikian dikatakan tidaklah haram. Sesungguhnya hal tersebut dari sisi makna (dikatakan) untuk setan, (seperti pada makna) bahwa setan benar-benar akan (halal/bisa) makan makanan yang tidak disebut nama Alloh padanya. Dan hadits diatas tidak menunjukkan pada makna pengharamannya.''