Sabtu, 30 Oktober 2021

MENOLAK SYARIAT KAFIR?

MENOLAK SYARIAT KAFIR? 

Pemahaman shufi ekstrim, mereka berkeyakinan tidak usah mengikuti syariat yang dibawa oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam, karena syariat itu hanya untuk orang-orang awam, adapun orang-orang khusus mereka tidak butuh kepada para rasul karena mereka telah ma’rifatullah dan sampai kepada-Nya serta mengambil dari Allah secara langsung.

Mereka juga menganggap bahwa mereka sampai pada suatu keadaan yang tidak membutuhkan untuk mengikuti para rasul, mereka menganggap bahwa mereka mengambil dari Allah secara langsung tidak perlu mengambil dari rasul.

Pemahaman shufi hampir mirip dengan perkataan orang-orang sekuler liberal yang menganggap bahwa syariat itu berlaku di zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam, di zaman sekarang tidak perlu lagi. 

Perkataan dan pemahaman shufi ekstrim dan orang-orang sekuler liberal, yang menolak syariat, membuat dia kafir, keluar dari islam. 

Berkata Syeikh Muhammad Bin Abdul Wahhab rahimahullah :

التَّاسِعُ: مَنِ اعْتَقَدَ أَنَّ بَعْضَ النَّاسِ لَا يَجِبُ عَلَيْهِ اتِّبَاعُ النَّبِيِّ ﷺ، وَأَنَّهُ يَسَعُهُ الخُرُوجُ عَنْ شَرِيعَتِهِ ﷺ -كَمَا وَسِعَ الخَضِرَ الخُرُوجُ عَنْ شَرِيعَةِ مُوسَى عَلَيهِ السَّلَامُ-، فَهُوَ كَافِرٌ. 

Kesembilan: Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia tidak wajib mengikuti Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ia boleh keluar dari syariat beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana Khidhir keluar dari syariat Musa ‘Alaihissalam, maka ia kafir. (Nawaqidhul Islam). 

Berkata Syeikh Sholeh Al Fauzan hafizhahullah yang menjelaskan tentang perkara ini :

.... Maka al Khidr tidak termasuk umat Nabi Musa, karena Nabi Musa tidak diutus kepada seluruh manusia, oleh karena itu diperbolehkan bagi al Khidr untuk keluar dari syari’at Nabi Musa.

Adapun Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam beliau diutus kepada seluruh manusia maka tidak boleh bagi seorangpun keluar dari syari’atnya dan ini adalah bantahan kepada Ash Shufiyah yang menganggap bahwa mereka sampai pada suatu keadaan yang tidak membutuhkan untuk mengikuti para rasul, mereka menganggap bahwa mereka mengambil dari Allah secara langsung tidak perlu mengambil dari rasul.

Mereka mengatakan: “Bahwa para rasul itu hanya untuk orang-orang awam, adapun orang-orang khusus mereka tidak butuh kepada para rasul karena mereka telah ma’rifatullah dan sampai kepada-Nya serta mengambil dari Allah secara langsung.”

Ini adalah keadaan Shufi ekstrim, (mereka menganggap) bahwa mereka sampai pada suatu keadaan yang tidak membutuhkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sehingga mereka keluar dari syariat beliau, oleh karena itu mereka tidak shalat, tidak puasa dan tidak berhaji serta tidak mengamalkan apa yang dibawa oleh Rasulullah 
shallallahu alaihi wasallam, karena mereka adalah orang-orang khusus.

Mereka mengatakan: “Kami tidak butuh kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kami telah sampai kepada Allah.”-kita memohon keselamatan kepada Allah-.

Ini adalah tujuan Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dari menyebutkan masalah ini dan ini adalah bantahan terhadap shufiyah yang mereka beranggapan bahwa mereka boleh keluar dari syariat Muhammad shallallahu alaihi wasallam karena 
mereka tidak butuh kepada beliau. (Syarah Nawaqidhul Islam). 

AFM 

Copas dari berbagai sumber