Sabtu, 30 Oktober 2021

MENOLAK SYARIAT KAFIR?

MENOLAK SYARIAT KAFIR? 

Pemahaman shufi ekstrim, mereka berkeyakinan tidak usah mengikuti syariat yang dibawa oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam, karena syariat itu hanya untuk orang-orang awam, adapun orang-orang khusus mereka tidak butuh kepada para rasul karena mereka telah ma’rifatullah dan sampai kepada-Nya serta mengambil dari Allah secara langsung.

Mereka juga menganggap bahwa mereka sampai pada suatu keadaan yang tidak membutuhkan untuk mengikuti para rasul, mereka menganggap bahwa mereka mengambil dari Allah secara langsung tidak perlu mengambil dari rasul.

Pemahaman shufi hampir mirip dengan perkataan orang-orang sekuler liberal yang menganggap bahwa syariat itu berlaku di zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam, di zaman sekarang tidak perlu lagi. 

Perkataan dan pemahaman shufi ekstrim dan orang-orang sekuler liberal, yang menolak syariat, membuat dia kafir, keluar dari islam. 

Berkata Syeikh Muhammad Bin Abdul Wahhab rahimahullah :

التَّاسِعُ: مَنِ اعْتَقَدَ أَنَّ بَعْضَ النَّاسِ لَا يَجِبُ عَلَيْهِ اتِّبَاعُ النَّبِيِّ ﷺ، وَأَنَّهُ يَسَعُهُ الخُرُوجُ عَنْ شَرِيعَتِهِ ﷺ -كَمَا وَسِعَ الخَضِرَ الخُرُوجُ عَنْ شَرِيعَةِ مُوسَى عَلَيهِ السَّلَامُ-، فَهُوَ كَافِرٌ. 

Kesembilan: Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia tidak wajib mengikuti Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ia boleh keluar dari syariat beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana Khidhir keluar dari syariat Musa ‘Alaihissalam, maka ia kafir. (Nawaqidhul Islam). 

Berkata Syeikh Sholeh Al Fauzan hafizhahullah yang menjelaskan tentang perkara ini :

.... Maka al Khidr tidak termasuk umat Nabi Musa, karena Nabi Musa tidak diutus kepada seluruh manusia, oleh karena itu diperbolehkan bagi al Khidr untuk keluar dari syari’at Nabi Musa.

Adapun Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam beliau diutus kepada seluruh manusia maka tidak boleh bagi seorangpun keluar dari syari’atnya dan ini adalah bantahan kepada Ash Shufiyah yang menganggap bahwa mereka sampai pada suatu keadaan yang tidak membutuhkan untuk mengikuti para rasul, mereka menganggap bahwa mereka mengambil dari Allah secara langsung tidak perlu mengambil dari rasul.

Mereka mengatakan: “Bahwa para rasul itu hanya untuk orang-orang awam, adapun orang-orang khusus mereka tidak butuh kepada para rasul karena mereka telah ma’rifatullah dan sampai kepada-Nya serta mengambil dari Allah secara langsung.”

Ini adalah keadaan Shufi ekstrim, (mereka menganggap) bahwa mereka sampai pada suatu keadaan yang tidak membutuhkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sehingga mereka keluar dari syariat beliau, oleh karena itu mereka tidak shalat, tidak puasa dan tidak berhaji serta tidak mengamalkan apa yang dibawa oleh Rasulullah 
shallallahu alaihi wasallam, karena mereka adalah orang-orang khusus.

Mereka mengatakan: “Kami tidak butuh kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kami telah sampai kepada Allah.”-kita memohon keselamatan kepada Allah-.

Ini adalah tujuan Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dari menyebutkan masalah ini dan ini adalah bantahan terhadap shufiyah yang mereka beranggapan bahwa mereka boleh keluar dari syariat Muhammad shallallahu alaihi wasallam karena 
mereka tidak butuh kepada beliau. (Syarah Nawaqidhul Islam). 

AFM 

Copas dari berbagai sumber

DIBENCINYA MEMPUNYAI TEMPAT TIDUR DAN PAKAIAN MELEBIHI KEBUTUHAN

DIBENCINYA MEMPUNYAI TEMPAT TIDUR DAN PAKAIAN MELEBIHI KEBUTUHAN

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
“Satu tempat tidur untuk suami, satu tempat tidur untuk istri, (tempat tidur) yang ketiga adalah untuk tamu,  sementara (tempat tidur) yang keempat adalah untuk setan.''
(Riwayat Muslim 2084)

Tambahan penjelasan sbb :
1. قال النووي رحمه الله في "شرح صحيح مسلم" : "قال العلماء : معناه : أن ما زاد على الحاجة فاتخاذه إنما هو للمباهاة والاختيال والالتهاء بزينة الدنيا ، وما كان بهذه الصفة فهو مذموم ، وكل مذموم يضاف إلى الشيطان لأنه يرتضيه ويوسوس به ويحسنه ويساعد عليه ، وقيل : إنه على ظاهره ، وأنه إذا كان لغير حاجة كان للشيطان عليه مبيت ومقيل ، كما أنه يحصل له المبيت بالبيت الذي لا يذكر الله تعالى صاحبه عند دخوله عَشاءً ، وأما تعديد الفراش للزوج والزوجة فلا بأس به ، لأنه قد يحتاج كل واحد منهما إلى فراش عند المرض ونحوه وغير ذلك" انتهى .

Al Imam An Nawawi rahimahulloh berkata dalam syarh Shohih Muslim :
'' Para ulama berkata 'maknanya bahwa sesuatu yang melebihi kebutuhannya, maka diaakan menjadikannya sebagai kebanggaan, kesombongan dan permainan (yang melalaikan) dengan perhiasan dunia.
Dan apa saja yang sifatnya seperti ini maka tercela. Dan segala sesuatu yang tercela akan disandarkan (dikaitkan) dengan setan. Karena setan ridho dengannya, akan memberikan was-was dengannya, akan membaguskannya dan akan membantunya (dalam hal seperti ini).
Dan dikatakan (pendapat lain) 'sesungguhnya maknanya adalah sesuai zhohirnya. Yaitu bahwasanya jika keberadaannya adalah tanpa hajat, maka setan akan tinggal (disitu) dan menjadikannya tempat istirahat. Hal ini sebagaimana terjadi pada rumah yang penghuninya tidak memyebut nama Alloh pada saat memasukinya di waktu malam (setelah 'asya' atau makan malam).
Adapun berbilangnya tempat tidur untuk suami dan istri, maka hal ini tidak mengapa. Dikarenakan terkadang masing-masing butuh tempat tidur disaat sakit dan semisalnya. Juga untuk hal selainnya.''

2. صاحب المفاتيح شرح المصابيح:  قوله: "الرابع للشيطان"؛ يعني: ما زاد على قدر الحاجة إسراف، والإسرافُ من فعل الشيطان. 

Penulis Al Mafatih syarh Al Mashobih berkata :
' Sabda Nabi 'yang ke4 adalah untuk setan' maksudnya yakni apa saja yang melebihi kadar kebutuhan adalah bentuk isrof (berlebihan). Dan isrof termasuk perbuatan setan.''

3. قال الأمير الصنعاني:..... قلت: قيل لا يحرم، وإنما هو من قبيل أن الشيطان ليستحل الطعام الذي لا يذكر اسم الله عليه، ولا يدل ذلك على التحريم. اهـ.

Al Imam Shan'aniy berkata :
''....aku katakan ' hal demikian dikatakan tidaklah haram. Sesungguhnya hal tersebut dari sisi makna (dikatakan) untuk setan, (seperti pada makna) bahwa setan benar-benar akan (halal/bisa) makan makanan yang tidak disebut nama Alloh padanya. Dan hadits diatas tidak menunjukkan pada makna pengharamannya.''

Jumat, 29 Oktober 2021

Wali Allah adalah setiap orang yang bertaqwa

Wali Allah adalah setiap orang yang bertaqwa

Al waliy (الولي) secara bahasa arab artinya al qurbu wad dunuw; orang yang dekat. Demikian juga, al waliy bermakna dhiddul 'aduw; antonim dari kata “musuh”.

Secara istilah, wali Allah adalah orang-orang yang menjalankan ketaatan kepada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah. Allah ta'ala sudah mendefinisikan wali dalam Al Qur'an. Allah ta'ala berfirman:

مَا كَانُوا أَوْلِيَاءَهُ إِنْ أَوْلِيَاؤُهُ إِلَّا الْمُتَّقُونَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

"dan mereka (kaum Musyrikin) bukanlah wali-wali Allah? Wali-wali Allah hanyalah orang-orang yang bertaqwa. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui" (QS. Al Anfal: 34).

Allah ta'ala berfirman:

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ  الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ 

"Ketahuilah bahwa wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa" (QS. Yunus: 62 - 63)

Ath Thabari rahimahullah (wafat 310 H) menuturkan:

يعني: الذين يتقون الله بأداء فرائضه, واجتناب معاصيه

"Wali Allah adalah yang bertaqwa kepada Allah, menjalankan semua kewajiban-Nya, dan meninggalkan semua larangan-Nya" (Tafsir Ath Thabari).

Asy Syaukani rahimahullah (wafat 1250H) menyebutkan:

والمراد بأولياء الله خلقه المؤمنين كأنهم قربوا من الله سبحانه بطاعته واجتناب معصيته

“Yang dimaksud dengan wali Allah adalah para makhluk-Nya yang beriman. Seakan-akan mereka dekat dengan Allah Subhanahu, sebab mereka melakukan ketaatan kepada Allah dan menjauhi larangan Allah” (Fathul Qadir, 2/475).

Syaikh Abdurrahman As Sa'di rahimahullah dalam kitab Taisir Karimirrahman menjelaskan:

وهم الذين آمنوا باللّه ورسوله، وأفردوا اللّه بالتوحيد والعبادة، وأخلصوا له الدين‏

"Wali Allah adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka mentauhidkan Allah dalam ibadah dan mengikhlaskan amalan hanya kepada Allah" (Taisir Karimirrahman).

Maka jelas sudah, bahwa wali Allah adalah semua orang-orang yang beriman dan bertakwa. Oleh karena itu, yang jelas merupakan para wali Allah adalah para ulama. Imam Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan:

إن لم يكن الفقهاء العاملون أولياء الله فليس لله ولي

“Jika para fuqaha (ulama) yang mengamalkan ilmu mereka tidak disebut wali Allah, maka Allah tidak punya wali” (diriwayatkan Al Baihaqi dalam Manaqib Asy Syafi’i, dinukil dari Al Mu’lim hal. 21).

Alhasil, tidak benar bahwa wali Allah itu adalah orang yang aneh-aneh atau punya khawariqul 'adah (keajaiban-keajaiban). Bahkan semua orang yang beriman dan bertaqwa adalah wali Allah. Semakin tinggi ketakwaannya dan pengamalannya terhadap syariat agama, semakin tinggi pula kewaliannya.

Semoga Allah ta'ala memberi taufik 

Join channel telegram @fawaid_kangaswad

Maka berbicaralah kalian berdua kepadanya (fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut.” (Thaaha: 44)

Ada seseorang yang berada di sisi Yahya bin Mu'adz, membaca ayat ini

ﻓَﻘُﻮﻟَﺎ ﻟَﻪُ ﻗَﻮْﻟًﺎ ﻟَﻴِّﻨًﺎ

Maka berbicaralah kalian berdua kepadanya (fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut.” (Thaaha: 44)

Lantas beliau menangis dan berkata,

 "Wahai Tuhanku, beginikah bentuk sikap lembutmu kepada orang yang mengatakan akulah tuhan??

Lantas seperti apakah sikap lembutmu kepada orang yang berkata, Engkaulah Tuhanku.

📙[Tafsir Al Baghawi 5/375]
RQ ZAID BIN TSABIT 

Janganlah engkau membenci sesuatu yang telah Allah pilihkan! Karena, terkadang Allah memilihkan sesuatu yang padanya terdapat kebaikan yang besar yang tak engkau ketahui.

Janganlah engkau membenci sesuatu yang telah Allah pilihkan! Karena, terkadang Allah memilihkan sesuatu yang padanya terdapat kebaikan yang besar yang tak engkau ketahui.
Ustadz urfa

KEDUSTAAN AHLUL BID'AH

KEDUSTAAN AHLUL BID'AH 

Ahlul bid'ah itu, baik dari kalangan orang awamnya, maupun para tokohnya, sama saja, mereka para pendusta, yang suka dan hobi mereka-reka dan mengarang cerita, yang penuh hoax dan palsu. 

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah Ta'ala  :

كل من خالف طريق الأنبياء لا بد له من الكذب والظلم؛ إما عمدا أو جهلا.

“Semua orang yang menyelisihi jalan para Nabi, senantiasa pasti BERDUSTA dan berbuat zalim, baik dengan sengaja atau pun karena tidak tahu.” . (An-Nubuwwat, jilid 2 hlm. 1032).

Dan berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah Ta'ala :

والشرك وسائر البدع مبناها على الكذب والافتراء، ولهذا : كل من كان عن التوحيد والسنة أبعد كان إلى الشرك والابتداع والافتراء أقرب

"Dan Kesyirikan itu, serta berbagai  kebid'ahan dibangun di atas KEDUSTAAN dan mereka-reka (mengarang cerita), oleh karenanya setiap orang yang jauh dari tauhid dan sunnah, pasti dia akan dekat kepada kesyirikan, kebid'ahan dan mereka-reka (mengarang cerita) ". (Iqtidho Shirot Al Mustaqim juz 2 hal.281~282). 

AFM 

Fanpage 
https://www.facebook.com/abufadhelmajalengkai/

Bahasan lengkapnya silahkan baca di link dibawah ini
https://m.facebook.com/story/graphql_permalink/?graphql_id=UzpfSTEwMDAwOTg3ODI4MjE1NTo2NDM2NTIxODI2NDA3MTk%3D

Kamis, 28 Oktober 2021

Sesungguhnya diantara riba' yang paling mengerikan (berat) yakni menodai martabat/kehormatan seorang muslim tanpa sebab yang dibenarkan." (Hadits Shahih dalam As-Shahih Al-Musnad)

.

🍃 Riba yang Paling Ngeri 🍃

Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِن أَرْبَى الرِّبَا الإِِسْتِطَالَةَ فِي عِرْضِ المُسْلِمِ بِغَيرِ حَقٍّ
"Sesungguhnya diantara riba' yang paling mengerikan (berat) yakni menodai martabat/kehormatan seorang muslim tanpa sebab yang dibenarkan." (Hadits Shahih dalam As-Shahih Al-Musnad)

Termasuk menodai kehormatan seorang muslim adalah melakukan ghibah.

📝 Faidah kajian Ustadz Aris Munandar hafidzhahullah merujuk pada kitab Nashihatiy Linnisaa' karya Ummu 'Abdillah hafidzhahallah.

================
🔰 Musholla Al-Ikhlas Sendowo, Sleman, DIY
📱 Info & Donasi: wa.me/6282142027289

.

Termasuk Fiqh dakwah:MERELAKAN DEMI PERSATUANSyikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata:

Termasuk Fiqh dakwah:

MERELAKAN DEMI PERSATUAN

Syikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata:

( يترك الإنسان الأفضل لتأليف القلوب واجتماع الكلمة خوفا من التنفير عما يصلح كما ترك النبي صلى الله عليه وسلم بناء البيت على قواعد إبراهيم ؛ لكون قريش كانوا حديثي عهد بالجاهلية وخشي تنفيرهم بذلك ورأى أن مصلحة الاجتماع والائتلاف مقدمة على مصلحة البناء على قواعد إبراهيم . وقال ابن مسعود - لما أكمل الصلاة خلف عثمان وأنكر عليه فقيل له في ذلك فقال - الخلاف شر ؛ 

Seseorang (boleh) meninggalkan sesuatu yang lebih utama dalam rangka melunakkan hati dan menyatukan kalimat kaum muslimin, Krn dikhawatirkan (jika hal itu dilakukan) maka membuat orang semakin lari, hal ini sebagaimana dahulu Rasulullah meninggakan pembangun Ka'bah di atas pondasi  Ibrahim, hal itu dikarenakan kaum Quraisy baru saja masuk Islam dan masih dekat dengan zaman jahiliyah, rasul khawatir jika perubahan bangunan Ka'bah sesuai pondasi Ibrahim itu dilaksankan, justru akan semakin membuat mereka lari (dari agama Allah), maka Rasulullah melihat bahwa maslahat persatuan lebih diutamakan dari pada mashlahat pembanguanan Ka'bah (kembali) sesuai di atas pondasi Ibrahim. Dan Ibnu Mas'ud ketika menyempurnakan rakaat sholat di belakang Ustman (ketika safar), beliau mengingkarinya, namun ketika ditanya mengapa tetap sholat di belakang Utsman? Maka Ibnu Mas'ud  menjawab: KARENA PERSELISIHAN ITU BURUK.

Majmu' Fatwa, syaikhul Islam Ibn Taimiyah 22/436.

Begitulah para salaf dalam berselisih, mengedepankan maslahat 'aamah dan tidak ananiyah (egois) dg pendapatnya meskipun menurutnya itu benar.... ALANGKAH LAPANGNYA DADA PARA SALAF KETIKA BERSELISIH.
Ustadz fadlan fahamsyah 

Kisah ulah mata mata khalifah di majlis ulama’.

Kisah ulah mata mata khalifah di majlis ulama’. 

Imam Malik rahimahullah, selalu besikap netral pada berbagai kasus perebutan kekuadaan yang terjadi pafa masanya . Namun demikian, sikap netralnya itu tidak dapat diterima oleh kelomok kelompok yang berseteru memperebutkan kekuasaan, termasuk oleh penguasa yang menuduh beliau telah mendukung para pemberontak.

Beliau adalah salah satu ulama' besar yang mengalami dua dinasti; dinasti Umawiyah dan dinasti Abbasiyah.

Beliau adalah saksi hidup bagi sejarah besar ummat Islam, yaitu pergolakan antara dua dinasti, dan pergantian kekuasaan tersebut.

Dinasti Umawiyah di akhir masa kekuasaannya banyak sekali melakukan kelaliman, dan kesewenang wenangan.

Dan setelah Dinasti Abbasiyah berhasil merebut kekuasaan dari Dinasti Umawiyah, beliupun salah satu saksi hidup betapa para penguasa Dinasti Abbasiyah melakukan hal serupa, dengan yang dilakukan oleh Dinasti Umawiyah, semua itu demi menancapkan pilar pilar kekuasaannya.

Beliau saksi hidup betapa besar kerusakan yang terjadi akibat berbagai upaya pemberontakan kepada penguasa yang sah, tanpa terkecuali pemberontakan yang dilakukan oleh para perintis dinasti Abbasiyah. 

Ribuan nyawa ummat Islam melayang, akibat dari upaya mempertahankan kekuasan dan merebut kekuasan. 

Kalaupun para pemberontak berhasil menjungkalkan penguasa, maka kerusakannya sangatlah besar, apalagi bila gagal.  

Karena itu beliau melarang murid muridnya dari melakukan pemberontakan atau mendukung para pemberontak, walaupun para penguasa itu banyak berbuat kelaliman.

Beliau memilih sikap "diam dan diam" alias netral kepada kedua kelompok, kelompok penguasa yang berusaha mempertahankan kekuasaannya maupun kelompok pemberontak yang berusaha merebut kekuasaan.

Walau demikian, apakah beliau selamat dari percikan api pemberontakan dan upaya mempertahankan kekuasaan?

Kedua kelompok berusaha menyeret beliau ke dalam api kekacauan. Sampai sampai Dinasti Abbasiyah yang telah berhasil merebut kekuasaan dari Dinasti Umawiyah, tidak rela dengan sikap sang Imam Malik yang memiliki murid dan popularitas besar namun memilih sikap netral. 

Sikap ini tidak dapat mereka terima, sehingga Dinasti Abbasiyah selalu memasang mata dan telinga di sekitar Imam Malik, guna memastikan sikap Imam Malik yang sebenarnya.

Bahkan sebagian penulis menyimpulkan bahwa Dinasti Abbasiyah menyusupkan seseorang agar merekayasa pertanyaan guna  menjebak Imam Malik.

Maka skenariopun dijalankan, penyusup itu di majlis terbuka mengajukan satu pertanyaan perihal "sumpah orang yang dipaksa bersumpah", apakah sah atau tidak.

Sang Imam yang telah bertekad untuk menyampaikan kebenaran dengan segala resikonya, menjawab pertanyaan sesuai dengan yang beliau yakini bahwa sumpah orang yang dipaksa tidak sah.

Momentumnya memang sedang ada pemberontakan kepada Dinasti Abbasiyah. Namun kebenaran tetaplah kebenaran yang harus disampaikan, terlebih beliau ditanya, maka beliau berusaha berbaik sangka kepada penanya bahwa ia benar benar mencari kebenaran bukan provokator alias musang berbulu domba atau singa bermuka kucing persia yang imuuuut, walau faktanya si penanya adalah srigala berbulu domba.

Jawaban beliau ini, oleh para penjilat Khalifah Abbasiyah dianggap sangat merugikan khalifah dan mengancam stabilitas kekuasaan Dinasti Abbasiyah.

Faktanya Dinasti Abbasiyah dengan kekuatan pasukannya memaksa masyarakat untuk berbai'at, dan bersumpah setia. Bila mereka melanggar sumpah setianya itu, maka istri mereka terceraikan sebanyak tiga kali.

Jawaban sang Imam tersebut kemudian dibumbui oleh para penjilat Penguasa Dinasti Abbasiyah, bahwa beliau memprovokasi masyarakat untuk meyakini bahwa pembai'atan Khalifah Abbasiyah batal demi hukum, sehingga beliau layak untuk ditangkap dan dihukumi karena mendukung pemberontakan kepada Khalifah yang sah. 

Benar saja, beliau segera ditangkap dan  dicambuk, disiksa  secara terbuka guna membunuh karakter beliau, sampai sampai salah satu lengan beliau terlepas dari sendinya, sehingga lengan beliau lumpuh hingga akhir hayatnya.

Semoga Allah Ta'ala merahmati Imam Malik dan meninggikan derajatnya di surga.

Kawan, Imam Malik yang memilih untuk netral, bahkan melarang murid muridnya dari memberontak atau mendukung para pemberontak, faktanya Dinasti Abbasiyah tidak puas dengan hal itu.

Hanya ada satu yang menjadikan Dinasti Abbasiyah puas, yaitu bila beliau turut membela kekuasaan mereka dan selalu sendiko dawuh atas segala titah titah mereka.

Kisah di atas, dapat anda simak di berbagai referensi biografi beliau, salah satunya di kitab Siyar A'alam An Nubala' oleh Imam Az Zahabi 8/79-81.

Dan bila anda tidak memiliki kitab tersebut, anda bisa mendaftarkan diri anda di https://stdiis.ac.id/ , agar anda bisa menelaah kitab Siyar A'alam An Nubala' dan lainnya di perputakaan  kampus. 

Semoga Allah melindungi kita semua dari kejamnya fitnah, dan kekacuan, dan meneguhkan keimanan kita hingga akhir hayat kelak, amiin.
Ustadz Dr muhammad arifin badri Ma

Faidah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahJika seorang suami mengajak istrinya berjima (melakukan hubungan intim), maka si istri tidak boleh menolak dengan alasan "TIDAK ADA AIR" untuk mandi.

Faidah dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah

Jika seorang suami mengajak istrinya berjima (melakukan hubungan intim), maka si istri tidak boleh menolak dengan alasan "TIDAK ADA AIR" untuk mandi.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan: "Seorang wanita tidak boleh menolak suaminya untuk berjima, bahkan ia harus melayaninya. Jika ia mampu untuk mandi, maka hendaklah ia mandi. Jika tidak, maka ia boleh bertayamum untuk shalat." (Majmu al-Fatawa 21/454).

Amir As-Soronji
https://www.facebook.com/100045899072028/posts/434607538079212/

Orang yang banyak berdzikir, maqbul doanya

Orang yang banyak berdzikir, maqbul doanya 

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

ثلاثةٌ لا يردُّ دعاؤهُم : الذاكِرُ اللهَ كثيرا ، ودعوةُ المظلومِ ، والإمامُ المقسطُ

"Ada tiga orang yang tidak tertolak doanya: [1] Orang yang banyak berdzikir kepada Allah, [2] doanya orang yang dizalimi, [3] pemimpin yang adil" (HR. Al Bazzar no. 8751, Ath Thabarani dalam Ad-Du'a no. 1316, Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman no. 588. Dihasankan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 1211).

Join channel telegram @silsilahsahihah

Wasiat Imam Hasan Al-Bashri Untuk Pemuda

Wasiat Imam Hasan Al-Bashri Untuk Pemuda

--------------------------------------------------------------------------

Imam Al-Baihaqi dalam karyanya "Az-Zuhd" meriwayatkan dengan sanadnya hingga Imam Hasan Al-Bashri, beliau berkata :

قال الإمام الحسن البصري - رحمه الله - :

” يا معشر الشباب عليكم بالآخرة فاطلبوها ، فكثيرًا رأينا من طلب الآخرة فأدركها مع الدنيا ، وما رأينا أحدًا طلب الدنيا فأدرك الآخرة معًا “ 

[ كتاب الزهد - البيهقي ]

“Wahai para pemuda hendaklah kalian fokus kepada akhirat dan raihlah ia sekuat tenaga, karena kami telah banyak menyaksikan siapa yang mengejar akhirat ia pun mendapatkan dunia bersamanya, dan kami belum pernah melihat seorang pun yang mengejar-ngejar dunia kemudian mendapat akhirat bersamanya” 

[ Kitab Az-Zuhd — Al-Baihaqi ]

kapan ghibah itu boleh

Selasa, 26 Oktober 2021

Hasad atau dengki telah membunuh pelakunya hidup-hidup, juga membakar hati-hati mereka, dan menjadikan mereka terus bersuudzon.

Hasad atau dengki telah membunuh pelakunya hidup-hidup, juga membakar hati-hati mereka, dan menjadikan mereka terus bersuudzon.

Adapun yang menjadi target hasad, ia senantiasa bergelimang kenikmatan dan Allah selalu menambah untuknya dari karuniaNya.

Syaikh Sholih Al-'Ushaimiy hafidzohullah
Ustadz yuspian langgi

Memperoleh pemahaman aqidah yang benar adalah tujuan utama

Memperoleh pemahaman aqidah yang benar adalah tujuan utama

Sedangkan belajar melalui Kitab karya ulama kontemporer atau terdahulu itu adalah sarana

Sehingga jika kita belum sampai derajatnya untuk memahami karya ulama terdahulu maka dimulai dengan karya ulama masa ini

[Sekilas Faidah yang kami tangkap dari Syaikh Sholih As-Sindi -hafidzahullah-]

Link kajian di https://t.me/Drsalehs/2169
Ustadz nurhadi nugroho

PAGI TERINDAH

🌴 PAGI TERINDAH

Pagi hari yang paling indah dan paling bahagia bagi seorang muslim adalah ketika ia diberi taufik dan kemudahan untuk membuka lembaran hari dengan rangkaian ketaatan kepada Allah ta’ala.

1). Salat sunnah fajar 2 rakaat
2). Salat subuh berjamaah di masjid bagi laki-laki
3). Zikir setelah salat fardu
4). Zikir pagi
5). Tilawah Alquran
6). Syukur-syukur bila semua itu dikerjakan di masjid sambil menunggu matahari terbit. Sehingga selanjutnya ia bisa mengerjakan salat syuruq atau isyraq 2 rakaat di awal waktu duha.

Bila ia diberi taufik untuk istikamah mengerjakannya maka itu merupakan nikmat yang luar biasa. Banyak orang yang mendambakan dan mengharapkan bisa istikamah mengerjakan, namun hanya sebagian saja yang diberi taufik dan kemudahan.

Syekh Soleh al-'Ushoimiy hafizhahullahu mengatakan, "Pagi hari terbaik ialah pagi yang bertabur limpahan keuntungan: engkau beramal saleh dan termasuk: “Orang-orang yang berkata, ‘Rabb kami adalah Allah’ kemudian mereka tetap istikamah.” Mereka itu beruntung dengan: “Tidak ada rasa khawatir pada mereka dan tidak pula bersedih hati.” (Q.S. 46 : 13)

🇮🇩🇸🇦 ICC DAMMAM KSA
Channel Telegram: https://t.me/iccdammamksa

Menerima hadiah dari aktivitas mengajarkan Al Quran

[Menerima hadiah dari aktivitas mengajarkan Al Quran]

Hukum asalnya boleh menerima pemberian karena mengajarkan Al Quran atau ilmu yang terkait dengannya. Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasalam- bersabda:

 إن أحق ما أخذتم عليه أجراً كتاب الله

"Upah yang paling layak untuk kalian dapatkan adalah dari Kitabullah"

Namun ini tidak berlaku secara mutlak, di antara yang menjadikan tidak boleh adalah:

1. Dia di awal telah meniatkannya untuk Allah Ta'ala semata dan tidak menerima apapun. Maka tidak boleh membatalkan niat ini dengan menerima upah. Dalilnya adalah hadits Ubadah bin Shamit tentang menerima upah busur panah dari mengajar Quran. 

Jika di awal tidak diniatkan demikian maka boleh.

2. Dia menjadikan hal itu sebagai sarana memperkaya diri, bahkan menjadi tujuan utamanya. Berdasarkan hadits dari Imran bin Hushain tentang larangan hal tersebut.

3. Dia bekerja di lembaga yang di situ terdapat ujian bagi murid-muridnya, dan dia sudah digaji oleh lembaga. Maka menerimanya termasuk ghulul (uang khianat), dan jika diberi oleh salah satu muridnya maka dikhawatirkan risywah/sogok yang dapat mempengaruhi nilai.

Namun jika diberikan ke lembaga lalu lembaga mengalokasikannya, boleh. Karena telah terlepas dari potensi risywah. Begitu pula jika diberikan ketika muridnya sudah lulus, bukan masih belajar dan ujian.

Jika dia mengajar di ta'lim yang bersifat nonformal, dan dia mendapatkan hadiah dari muridnya, maka ini masuk ke keumuman bolehnya menerima hadiah dari orang lain. Wallahu a'lam.

Postingan ini sekaligus sebagai tafshil/rincian dari jawaban yang masih terlalu general/umum.
https://www.facebook.com/670058189/posts/10159206885168190/

Manusia yang Paling Gagal

QUTHÛF AL-'ULAMÂ

*Manusia yang Paling Gagal*

Berkata Ibnul Qayyim al-Jawziyyah rahimahullâh, 

أعظم الناس خذلانا من تعلق بغير الله

"Manusia yang paling besar kegagalannya adalah yang bergantung pada selain Allah." [Madârij as-Sâlikîn, 1/458]

✍🏻 Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar
(Mudir Ma'had Daar El 'Ilmi) 
====================
Telegram:
https://t.me/Abu_Hazim
Facebook:
https://www.facebook.com/mtazharia
Youtube:
https://youtu.be/UCKlEi7EW8o

ᴛɪɢᴀ ɢᴏʟᴏɴɢᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴛᴀᴋ ʙɪꜱᴀ ᴅɪᴘᴇᴄᴀʏᴀ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴀɢᴀᴍᴀ; -ꜱᴜꜰɪ-ᴛᴜᴋᴀɴɢ ᴄᴇʀɪᴛᴀ (Qᴏꜱꜱʜᴏꜱ) ᴅᴀɴ-ᴀʜʟᴜʟ ʙɪᴅ'ᴀʜ."

ɪᴍᴀᴍ ᴍᴀʀᴡᴀɴ ᴀʟ-ᴀᴢᴅɪʏ (ᴍᴜʀɪᴅ ɪᴍᴀᴍ ᴍᴀʟɪᴋ), ʙᴇʟɪᴀᴜ ʙᴇʀᴋᴀᴛᴀ,

 "ᴛɪɢᴀ ɢᴏʟᴏɴɢᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴛᴀᴋ ʙɪꜱᴀ ᴅɪᴘᴇᴄᴀʏᴀ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴀɢᴀᴍᴀ; 
-ꜱᴜꜰɪ
-ᴛᴜᴋᴀɴɢ ᴄᴇʀɪᴛᴀ (Qᴏꜱꜱʜᴏꜱ) ᴅᴀɴ
-ᴀʜʟᴜʟ ʙɪᴅ'ᴀʜ." 

 📚 [ᴛᴀʀᴛɪʙᴜʟ ᴍᴀᴅᴀʀɪᴋ, 226/3]
Ustadz muhammad iqbal 

Senin, 25 Oktober 2021

Mewujudkan Hati Yang Bersih

Mewujudkan Hati Yang Bersih

Kebersihan hati tidak akan sempurna, melainkan setelah selamat dari lima perkara:
1. Syirik, yang berlawanan dengan tauhid
2. Bid'ah, yang berseberangan dengan Sunnah
3. Syahwat, yang menyelisihi perintah 
4. Kelalaian, yang berlawanan dengan dzikir
5. Hawa nafsu, yang bertentangan dengan kemurnian ikhlas 

Kelima perkara inilah yang merupakan penghalang dari Allah. Masing-masing memiliki jenis yang beraneka ragam, bahkan setiap jenis mempunyai anggota yang tidak terbatas. ( ad-Daa' wa ad-Dawaa', hlm.175, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah)

Akhukum نوفياردي أمر الله ترمذي 
Kubu Raya, 19 Rabi'ul Awwal 1443 H / 26 Oktober 2021

Sesungguhnya Tuhanmu sungguh merasa kagum kepada hambaNya apabila mengucapkan; ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan dia mengetahui tidak ada yang dapat mengampuni dosanya selain Allah Ta'ala."Shohihul jami' 2069

Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya Tuhanmu sungguh merasa kagum kepada hambaNya apabila mengucapkan; ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dan dia mengetahui tidak ada yang dapat mengampuni dosanya selain Allah Ta'ala."
Shohihul jami' 2069
Ustadz rizki

dahsyatnya ucapan

temanmu yg shalih terkadang bengkok

Salah satu talbis iblis di dalam bidang fiqih. Yaitu iblis menjadikan mereka mengutamakan qias daripada hadits. Ini tipu daya yang dilakukan oleh iblis terhadap manusia, dan ini merupakan salah satu sebab dia tidak melaksanakan perintah Allah dengan argumentasi:

Salah satu talbis iblis di dalam bidang fiqih. Yaitu iblis menjadikan mereka mengutamakan qias daripada hadits. Ini tipu daya yang dilakukan oleh iblis terhadap manusia, dan ini merupakan salah satu sebab dia tidak melaksanakan perintah Allah dengan argumentasi:

“Aku lebih baik daripadanya. Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau ciptakan dia dari tanah.” (QS. Al-A’raf[7]: 12)

Iblis merasa unsur penciptaannya (yaitu api) lebih baik daripada tanah. Maka menurut analogi yang dia pakai bahwa tidak layak dirinya untuk sujud kepada Adam. Seharusnya sebaliknya, Adam yang sujud kepada iblis. Maka diapun menolak perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan qiyas yang rusak. Ini yang dibisikkan oleh iblis ke telinga manusia untuk melakukan analogi-analogi yang keliru dan membuat mereka takjub dengan logika yang mereka miliki.

Salah satu di antara perkara yang menjadikan banyak menyimpang dari sunnah adalah penggunaan qiyas yang berlebihan dan tidak pada tempatnya. Yaitu qiyas tapi tidak ada kesamaan antara sesuatu yang diqiyaskan dengan materi qiyasnya. Hingga terjadi kekeliruan di dalam istimbat hukum dan muncullah hal-hal yang berseberangan dan bertolak belakang dengan sunnah atau dengan apa-apa yang dikenal oleh para sahabat.

Tentunya qiyas adalah salah satu thariqul istimbat furu’iyyah yang bisa digunakan, tapi dengan ketentuan-ketentuan yang telah dijelaskan oleh para ulama. Yaitu:

adanya illat yang menyatukan antara keduanya,
ada kesamaan antara keduanya dan tidak ada perbedaan.
Karena inti dari qiyas yang shahih adalah menyatukan perkara-perkara yang sama dalam hal illat dan lainnya dalam satu hukum dan membedakan hal-hal yang tidak sama. Tapi ketika ini digunakan secara serampangan, maka kadang-kadang hal yang tidak sama disamakan, hal yang berbeda disatukan, hingga terjadi kesalahan hukum.

Semua ini tidak lepas dari penggunaan logika yang terlalu luas ataupun tidak pada tempatnya. Melakukan analisis berdasarkan logika yang terlalu berlebih-lebihan.

Ini tentunya satu dorongan yang ditiupkan oleh iblis ke dalam pikiran manusia. Atas dasar itu apabila salah ada salah seorang dari mereka yang berdalil dengan hadits, maka akan dicela dan ditolak dengan argumentasi “Perlu ditimbang dulu dengan logika” apakah hadits itu relevan atau tidak.

Maka terjadilah benturan antara hadits dengan analogi-analogi manusia. Padahal salah satu adab syar’i dalam berdalil adalah mendahulukan hadits atau nash daripada qiyas atau analogi. Maka dari itu fuqaha ahlul hadits yang membagi dalil syar’i menjadi dua bagian besar. Yaitu:

1.Sumber hukum asli (Al-Qur’an dan hadits),
2.Sumber hukum yang mengikut kepada yang asli (qiyas, ijma’, dll)

Dalam hal ini tentunya kalau ada sumber hukum yang asli itu lebih didahulukan daripada yang taba’i. Talbis iblis dalam masalah ini adalah sebagian orang yang mungkin berkecimpung di dalam istimbath al-ahkam, mereka didorong untuk berlebih-lebihan di dalam menggunakan logika ataupun analogi untuk memutuskan dan menimbang satu hukum. Walaupun konsekuensinya adalah bertabrakan dengan hadits.

rodja.id/38w

Di antara indahnya Islam itu, kewajiban nafkah kepada orang yang wajib dinafkahi tidak terputus walaupun orang yang wajib dinafkahi itu orang kafir selama ia tidak memerangi Islam & kaum muslimin.

Di antara indahnya Islam itu, kewajiban nafkah kepada orang yang wajib dinafkahi tidak terputus walaupun orang yang wajib dinafkahi itu orang kafir selama ia tidak memerangi Islam & kaum muslimin.

Berikan nafkah tersebut dengan mengharap wajah Allah, jangan lupa untuk mendakwahkan & mendoakan hidayah untuk orang tersebut. Anda tetap dapat kebaikan & pahalanya di sisi Allah dan Allah sedikitpun tak kan menzhalimi.

(۞ لَّیۡسَ عَلَیۡكَ هُدَىٰهُمۡ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ یَهۡدِی مَن یَشَاۤءُۗ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنۡ خَیۡرࣲ فَلِأَنفُسِكُمۡۚ وَمَا تُنفِقُونَ إِلَّا ٱبۡتِغَاۤءَ وَجۡهِ ٱللَّهِۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنۡ خَیۡرࣲ یُوَفَّ إِلَیۡكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تُظۡلَمُونَ)
"Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizhalimi (dirugikan)".۟[QS Al-Baqarah 272]

#tadabbur
3
Ustadz amrullah akhadinta 

Syaikh Abdurrahman As Sa'di rahimahullah berkata,"Termasuk kesalahan yang berat adalah langsung menerima perkataan sebagian orang yang memburuk burukkan orang lain, lalu membangun cinta dan benci serta pujian dan celaan di atasnya.

#Mengetahui kadar agama seseorang#

Syaikh Abdurrahman As Sa'di rahimahullah berkata,

"Termasuk kesalahan yang berat adalah langsung menerima perkataan sebagian orang yang memburuk burukkan orang lain, lalu membangun cinta dan benci serta pujian dan celaan di atasnya. 

Berapa banyak kesalahan yang terjadi yang berakibat kepada penyesalan. 
Berapa banyak berita yang disebarkan oleh manusia ternyata tidak demikian kenyataannya.

Kewajiban orang yang berakal adalah memeriksa, berhati-hati dan tidak tergesa-gesa.

Dengan inilah dapat diketahui kadar agama, kedewasaan dan akal seseorang."

(Ar Riyadl An Nadlirah hal 209 dinukil dari kutaib Husnuzan binnas karya Abdul Malik Ramadlani).
Ustadz abu yahya 

Syaikh Shalih Sindi hafidzahullah berkata:Penuntut ilmu tidak menghafal Kitabullah maka ia kurang dalam hal menuntut ilmu, hendaknya kamu punya semangat tinggi, dan punya kemampuan untuk menghafal maka kamu mulai dengan Menghafal

Syaikh Shalih Sindi hafidzahullah berkata:

Penuntut ilmu tidak menghafal Kitabullah maka ia kurang dalam hal menuntut ilmu, hendaknya kamu punya semangat tinggi, dan punya kemampuan untuk menghafal maka kamu mulai dengan Menghafal
1. Al-Qur'an 
2. Hadits hadits Nabi shallallahu'alaihi wa sallam dengan bertahap 
- Ar Ba'iin 
- Umdatul Ahkam
- Bulughul Matan
sesuai apa yang Allah bukakan dan mudahkan bagimu
3. Matan-matan Aqidah
- Kitabut Tauhid
- Aqidah Wasithiyah
- Ushul Tsalaatsah
- Qowaidul Arba'
Ustadz adityatria 

Tholibul ilm hingga ia mendapat ilmu ia harus menempuh 3 jalur sekaligus :

Syaikh Sholih Sindi hafidzahullah berkata: 
"Tholibul ilm hingga ia mendapat ilmu ia harus menempuh 3 jalur sekaligus :

1. Menghafal
2. Mengambil Ilmu langsung dari Guru atau Penuntut ilmu yang lebih senior
3. Membaca Buku".
Ustadz adityatria

Jangan salahkan kecuali dirimu sendiri!Ibnu 'Abdil Barr rahimahullah mengatakan:

Jangan salahkan kecuali dirimu sendiri!

Ibnu 'Abdil Barr rahimahullah mengatakan:

ستة إذا أهينوا فلا يلوموا إلا أنفسهم:
1-الذاهب إلى مائدة لم يُدعَ إليها .
2-وطالب الفضل من اللئام.
3-والداخل بين اثنين في حديثهما من غير أن يُدخِلاه فيه.
4- والمُستخِفّ بالسلطان.
5-والجالس مجلساً ليس من أهله.
6-والمقبل بحديثه على من لا يسمع منه ولا يصغي إليه

"Ada 6 perbuatan yang jika seseorang melakukannya kemudian ia jadi dihinakan oleh orang lain, maka jangan salahkan siapa-siapa kecuali dirinya sendiri:

1. Orang yang mendatangi acara makan-makan padahal ia tidak diundang
2. Orang yang mencari pujian dari orang-orang tercela
3. Orang yang ikut nimbrung pada pembicaraan di antara 2 orang, padahal mereka berdua tidak mengizinkannya
4. Orang yang merendahkan penguasa
5. Orang yang duduk di tempat yang tidak layak untuknya
6. Orang yang bicara para orang lain yang memang tidak ingin mendengar perkataannya"

(Bahjatul Majalis wa Unsul Majalis [174], dinukil dari Al Adab 'Unwanus Sa'adah [21]).

Join channel telegram @fawaid_kangaswad

tersenyumlah

Sesungguhnya ucapan yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang ketika dikatakan kepadanya :"Bertaqwalah kamu kepada Allah".ia menjawab :"urusi saja dirimu sendiri"

Rasulullah ﷺ bersabda :"Sesungguhnya ucapan yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang ketika dikatakan kepadanya :
"Bertaqwalah kamu kepada Allah".
ia menjawab :
"urusi saja dirimu sendiri"

As-silsilah Ash-shohihah lil Albani 2598

🎙️Syaikhuna Dr. Wahid Abdussalam Bali hafizhahullah ta'ala wara'ahu berkata:"Ketahuilah oleh kalian, bahwa surga itu _Daaruth Thayyibiin_ kampungnya orang-orang yang baik. Barangsiapa yang ingin masuk ke dalamnya maka dia harus:1️⃣ Baik hatinya2️⃣ Baik jiwanya3️⃣ Baik perkataannya4️⃣ Baik amalnya❤️ Allah Ta'ala berfirman,وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡ طِبۡتُمۡ فَٱدۡخُلُوهَا خَٰلِدِينَ“ _Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya_”.وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى صَدَقَنَا وَعۡدَهُۥ وَأَوۡرَثَنَا ٱلۡأَرۡضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ ٱلۡجَنَّةِ حَيۡثُ نَشَآءُ فَنِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَٰمِلِينَ“ _Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal_”. (QS Az-Zumar: 73-74)"📚 Sumber: Dars _Maadah At-Tarbiyah was Suluk_✍️ Abahnya 'Aashim----📲 t.me/sunnaheduofficial

🎙️Syaikhuna Dr. Wahid Abdussalam Bali hafizhahullah ta'ala wara'ahu berkata:

"Ketahuilah oleh kalian, bahwa surga itu _Daaruth Thayyibiin_ kampungnya orang-orang yang baik. Barangsiapa yang ingin masuk ke dalamnya maka dia harus:

1️⃣ Baik hatinya
2️⃣ Baik jiwanya
3️⃣ Baik perkataannya
4️⃣ Baik amalnya

❤️ Allah Ta'ala berfirman,

وَسِيقَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوۡاْ رَبَّهُمۡ إِلَى ٱلۡجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءُوهَا وَفُتِحَتۡ أَبۡوَٰبُهَا وَقَالَ لَهُمۡ خَزَنَتُهَا سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمۡ طِبۡتُمۡ فَٱدۡخُلُوهَا خَٰلِدِينَ

“ _Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya_”.

وَقَالُواْ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى صَدَقَنَا وَعۡدَهُۥ وَأَوۡرَثَنَا ٱلۡأَرۡضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ ٱلۡجَنَّةِ حَيۡثُ نَشَآءُ فَنِعۡمَ أَجۡرُ ٱلۡعَٰمِلِينَ

“ _Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal_”. (QS Az-Zumar: 73-74)"

📚 Sumber: Dars _Maadah At-Tarbiyah was Suluk_

✍️ Abahnya 'Aashim
----
📲 t.me/sunnaheduofficial

muspro sia sia

Beberapa Poin Seputar Hadiah Belanja

# Beberapa Poin Seputar Hadiah Belanja #

- Cinderamata yang diberikan cuma2 oleh produsen atau pemberi jasa hukumnya boleh.

- Hadiah promosi yang diberikan oleh sebuah toko untuk pembeli diatas nominal sekian, hukumnya boleh. Dengan syarat harga barang yang dijual normal, karena ini murni hadiah dan tidak mengapa ada unsur gharar dalam hadiah.

- Hadiah promosi langsung dengan cara setiap pembeli membeli 1 barang diberikan 1 lagi gratis, hadiah ini hukumnya boleh karena tidak mengandung unsur gharar.

- Membeli barang dengan mengharap dapat hadiah dengan cara mengumpulkan gambar atau huruf tertentu hukumnya haram karena mengandung unsur gharar.

- Membeli barang dengan tujuan mendapat hadiah koin emas yang disimpan di dalam sebagian kemasan barang hukumnya haram karena mengandung unsur gharar.

(Dr. Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat Kontemporer hal. 578-579)
Ustadz amrullah akhadinta 

Allah menginginkan kalian untuk mendapatkan kenikmatan akherat, dan yang Allah siapkan untuk orang-orang yang beriman, disurgaNya kelak. Maka carilah apa yang Allah inginkan dari kalian, dan bekerjalah untuk mendapatkannya (kenikmatan akherat), bukan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu kalian, berupa keinginan dunia dan sarananya. (Tafsir Athobary).

Allah menginginkan kalian untuk mendapatkan kenikmatan akherat, dan yang Allah siapkan untuk orang-orang yang beriman, disurgaNya kelak. 
Maka carilah apa yang Allah inginkan dari kalian, dan bekerjalah untuk mendapatkannya (kenikmatan akherat), bukan apa yang  diinginkan oleh hawa nafsu kalian, berupa keinginan dunia dan sarananya. (Tafsir Athobary).
Ustadz mustofa hamada 

Minuman yang paling disukai rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ialah yang manis dan dingin

Dari ummul mu'minin aisyah radhiallahu'anha berkata :"Minuman yang paling disukai rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ialah yang manis dan dingin"

(Shohihul jami' 4627)

duduk bermajlis bersama orang2 yg berilmu akan menambahkan kecerdasan

🔹🔸🔹

 قـــال الإمــام إبن الجـوزي
     - رحمه الله تعالى - : 

مجالس العقلاء تزيد في العقل ، ومجالس الجاهلين تزيد في الجهل ، ومخالطـة المساكين تُذهب الكبْر .

               
【التذكرة في الوعظ】
                                                                        Berkata Al Imam ibnul jauzi rahimahullah ..
" duduk bermajlis bersama orang2 yg berilmu akan menambahkan kecerdasan..  Dan duduk bermajlis dengan org2 yg bodoh akan menambahkan  kebodohan..  Dan bergaul dengan orang 2 yg miskin akan menghilangkan kesombongan"
Ustadz imam ghozali

Minggu, 24 Oktober 2021

Ibnu rajab al-hanbaly menyebutkan, bahwa tawakal adalah," kesungguhan dalam menyandarkan hati hanya kepada Allah, untuk mendapatkan kemashlahtan atau menolak kemudharatan, dunia maupun akhirat". (tazkiyatun nasf)

Ibnu rajab al-hanbaly menyebutkan, bahwa tawakal adalah," kesungguhan dalam menyandarkan hati hanya kepada Allah, untuk mendapatkan kemashlahtan atau menolak kemudharatan, dunia maupun akhirat". (tazkiyatun nasf)

Ibnu Abbas juga menyebutkan," tawakkal adalah mempercayakan (dalam meraih kemashlahtan dan menghindari kemudharatan), hanya kepada Allah semata".

Ibnu al jauzy menyebutkan," tawakkal adalah menyerahkan (segala) urusan hanya kepada Allah semata, dengan meyakini akan ketetapanNya yang baik".

Setelah menyandarkan hati hanya kepada Allah, maka wajib diikuti dengan usaha dhahir, RasuluAllah bersabda, yang artinya"

" Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sungguh-sungguh bertawakal, maka Allah akan memberi rizki kalian, sebagaimana Ia memberi rizki kepada seekor burung yang waktu paginya keluar dalam keadaan perut kosong, dan pulang sore dalam keadaan perut penuh".(HR. At-Tirmidzi).

Zikir & Doa Penghapus Kesedihan

Zikir & Doa Penghapus Kesedihan


(1). Pertama: 

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمُ.

“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Pengampun. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai Arasy yang agung. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai langit dan bumi. Rabb Yang menguasai Arasy yang luas.”

(2). Kedua:

اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Ya Allah! hanya rahmat-Mu yang aku harapkan, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolonganMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.”

(3). Ketiga: 

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”

(4). Keempat:

اللهُ اللهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا.

“Allah.. Allah adalah Rabbku. Aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apapun.”

(5). Kelima:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak dari hambaMu laki-laki (bapakku) dan anak hamba perempuanMu (ibuku). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusanMu berlaku padaku, ketetapanMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap namaMu, nama yang telah Engkau tetapkan untuk diriMu, atau nama yang Engkau sebutkan dalam kitabMu, atau nama yang Engkau ajarkan kepada seseorang diantara makhlukMu, atau nama yang Engkau simpan dalam ilmu gaib di sisiMu (hanya Allah yang tahu), agar Engkau jadikan Alquran sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”

(Hadis dan terjemahan dari FB Ustadz Iqbal Gunawan hafizhahullahu)

Sabtu, 23 Oktober 2021

Ketauhidan (al-Wahdaniyah) dibagi oleh al-'Allamah as-Sanusiy atau as-Sinusiy (ulama rujukan utama Asy'ariyah mutakhirin) dalam Syarh Ummil-Barahin dalam 3 jenis:

Ketauhidan (al-Wahdaniyah) dibagi oleh al-'Allamah as-Sanusiy atau as-Sinusiy (ulama rujukan utama Asy'ariyah mutakhirin) dalam Syarh Ummil-Barahin dalam 3 jenis:

1- Tauhid adz-Dzat (penetapan Allah hanya satu)
2- Tauhid ash-Shifat (penetapan bahwa sifat Allah tidak disamai oleh makhluk)
3- Tauhid al-Af'al (penetapan hak mutlak Allah dalam penciptaan, kodrat, dan pengurusan alam semesta).
Ustadz maulana 

Istri Sholehah________________________________________________________Berkata Al - 'allamah Ibn Utsaimin رحمه الله :

Istri Sholehah
________________________________________________________

Berkata Al - 'allamah Ibn Utsaimin رحمه الله :

Apabila seorang insan telah diberikan taufik menikahi seorang wanita sholehah ( yang baik ) dalam agama dan akalnya, maka ini sebaik - baik perhiasan dunia, karena ia ( istri sholehah ) akan menjaganya pada rahasianya dan hartanya serta anaknya

Dan apabila ia sholehah pada akalnya ( pandai .. ) juga, maka ia akan mengatur ( merawat, membersihkan ... ) rumahnya dengan pengaturan yang baik, serta di dalam mendidik anak - anaknya, apabila suaminya memandang dirinya, ia ( istri ) membuat senang dirinya, dan apabila ia ( suami ) tidak ada, iapun menjaga dirinya, dan apabila ia ( suami ) memberikan kepercayaan, iapun tidak mengkhianatinya

Maka wanita yang seperti ini, adalah sebaik-baik perhiasan dunia

#alhamdulillah atas segala nikmatmu yaa robb
Ustadz abdurahman patri 

Tuhfatul Wushul ila Ilmil Ushul 'ala Madzhabi Ahlis Sunnati wal Jama'ati karya Al-Allamah Yusuf bin Abdil Hadi al-Hanbali rahimahullah (w. 909) merupakan kitab akidah Ahlussunah wal Jama'ah Al-Hanbaliyah As-Suniyyah yang banyak menukil perkataan ash-hab Al-Imam Ahmad seperti Al-Khallal, Al-Qadhi Abu Ya'la, Ibnu Aqil, At-Tamim, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, dan lain-lain rahimahumullah.

Tuhfatul Wushul ila Ilmil Ushul 'ala Madzhabi Ahlis Sunnati wal Jama'ati karya Al-Allamah Yusuf bin Abdil Hadi al-Hanbali rahimahullah (w. 909) merupakan kitab akidah Ahlussunah wal Jama'ah Al-Hanbaliyah As-Suniyyah yang banyak menukil perkataan ash-hab Al-Imam Ahmad seperti Al-Khallal, Al-Qadhi Abu Ya'la, Ibnu Aqil, At-Tamim, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, dan lain-lain rahimahumullah.

Boleh dikata ini adalah "ensiklopedi" aqwal Hanabilah tentang akidah.

Kitab ini berisi:
- Shifatullah
- Al-'Uluw
- An-Nuzul
- Al-Iradah wal Masyi-ah
- Shifat Dzat
- Shifat Kalam
- Ar-Ru'yah
- Al-Isra wal Mi'raj
- Af'alul Ibad
- Ahadits Shifat
- Ar-Rasul war Risalah
- Al-Qadha wal Qadar
- Ash-Shahabah
- Al-Imamatul Kubra, dll.

Keterangan gambar:
1. Cover buku
2. Perkataan Syekh Abdul Qadir al-Jilani al-Hanbali rahimahullah tentang An-Nuzuul
3. Perkataan penulis setelah memaparkan sifat Allah, Al-Uluw, An-Nuzuul, dan Al-Iradah

Saya gak lagi jualan. Dapat dari bakul kitab Annas Fauzi .

Baru baca sampai halaman 95 saja sudah sangat puas terhadap isi buku ini.
Ustadz nanang ismail 

Di antara karakter orang bodoh :Menjawab sebelum mendengarkan..Membantah sebelum memahami..Memvonis dengan tanpa ilmu.

Di antara karakter orang bodoh :

Menjawab sebelum mendengarkan..
Membantah sebelum memahami..
Memvonis dengan tanpa ilmu.
Ustadz ridwan abu raihana 

Kamis, 21 Oktober 2021

JIWA-JIWA AKAN BERKUMPUL DENGAN YANG SEJENISNYA

📌 JIWA-JIWA AKAN BERKUMPUL DENGAN YANG SEJENISNYA
.
🔴 Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda :
.
الأرواحُ جنودٌ مجنَّدةٌ . فما تعارف منها ائتَلَف . وما تناكَر منها اختلف
.
"Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang dihimpun dalam kesatuan. Jika saling mengenal di antara mereka maka akan bersatu. Dan yang saling merasa asing di antara mereka maka akan berpisah." (HR. Muslim 6376)
.
.
👤 Al-Khoththobi rahimahullah berkata :
.
على معنى التشاكل في الخير والشر والصلاح والفساد، وأن الخير من الناس يحن إلى شكله والشرير نظير ذلك يميل إلى نظيره، فتعارف الأرواح يقع بحسب الطباع التي جُبلت عليها من خير وشر، فإذا اتفقت تعارفت، وإذا اختلفت تناكرت
.
"Bisa jadi bermakna isyarat atas kesamaan dalam hal kebaikan dan kejelekan serta perbaikan dan kerusakan. dan bahwasanya manusia yang baik akan rindu kepada jenisnya (yang baik pula), sedangkan yang jelek dan semisal itu maka akan condong kepada yang sejenisnya pula. Para ruh akan saling mengenal, sehingga akan hinggap sesuai dengan tabiat yang telah diciptakan di atasnya dari kebaikannya maupun kejelekannya, maka apabila telah cocok maka akan saling mengenal, dan apabila berbeda maka akan saling mengingkari." (nukilan Al-Fath, juz 3, Halaman 199)
.
.
👤 Qatadah rahimahullah berkata :
“Sesungguhnya kami, demi Allah belum pernah melihat seseorang menjadikan teman buat dirinya kecuali yang memang menyerupai dia, maka bertemanlah dengan orang-orang yang shalih dari hamba-hamba Allah agar engkau digolongkan dengan mereka atau menjadi seperti mereka.” (Al Ibanah 2/477 nomor 500)
Ustadz muhammad iqbal 

Orang yang bahagia adalah orang yang berpegang dengan apa yang para Salaf (orang-orang terdahulu dari kalangan para shahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in) berada diatasnya dan menjauhi apa yang diada-adakan (dalam agama) oleh orang-orang yg datang belakan

Berpegang teguh dengan Sunnah.

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata :

"Orang yang bahagia adalah orang yang berpegang dengan apa yang para Salaf (orang-orang terdahulu dari kalangan para shahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in) berada diatasnya dan menjauhi apa yang diada-adakan (dalam agama) oleh orang-orang yg datang belakangan."
(Fathul Baari, 13/267)
Ustadz ridwan abu raihana

Manhaj Ahlussunnah Ashabil-Hadits sebagaimana yang dinukil oleh Imam Abul Hasan Al-Asy'ariy dalam "Maqalat" nya

📝منهج أهل السنة فيما نقله الإمام أبو الحسن الأشعري في مقالاته
📝Manhaj Ahlussunnah Ashabil-Hadits sebagaimana yang dinukil oleh Imam Abul Hasan Al-Asy'ariy dalam "Maqalat" nya

   "Mereka (para Ulama Ashabil-Hadits) menjauhi setiap da'i yang menyeru kepada bid'ah, mewasiatkan agar menyibukkan diri dengan membaca Qur'an, menulis Atsar, belajar Fiqh, disertai dengan tawadhu, merendahkan diri kepada Allah, berakhlak baik, senantiasa melakukan yang ma'ruf, menahan diri dari mengganggu orang lain, meninggalkan ghibah, namimah dan perbuatan merusak, memperhatikan (kehalalan) makanan dan minumannya".

   Jikalau kita menyibukkan diri dengan ini saja maka alangkah baiknya.

agar bisa hidup tenang

AGAR BISA HIDUP TENANG
.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin _rahimahullah_ mengatakan, .
الإنسان إذا علم إن الشيء لابد أن يقع كما أمر الله استراح، فإذا أصيب بضراء صبر وقال هذا من عند الله
.
"Jika seseorang menyadari bahwa apapun yang telah Allah tetapkan pasti terjadi; niscaya dia akan hidup tenang. Ketika dia terkena musibah maka dia akan sabar dan mengatakan, 'Ini ketetapan Allah.'" (Syarah Riyadhus Shalihin, I/477)
.
.

Maksiat adalah api yang melahap kenikmatan sebagaimana api yang melahap kayu bakar

Ibnul Qoyyim berkata:.
"Maksiat adalah api yang melahap kenikmatan sebagaimana api yang melahap kayu bakar." ( Thariq al-Hijratain, 495)
https://www.facebook.com/100002796879233/posts/3815996408503551/

Empat perkara bila ada pada dirimu maka dunia yang fana tidak akan pernah menyusahkanmu

Rasulullah ﷺ bersabda :"Empat perkara bila ada pada dirimu maka dunia yang fana tidak akan pernah menyusahkanmu :
1. Jujur dalam ucapan.
2. Menjaga amanah.
3. Akhlaq yang baik.
4. Menjaga makanan."

Shohihul jami' 873
Ustadz rizki 

Perbedaan antara ahli sunnah dan ahli bid'ah :

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :

Perbedaan antara ahli sunnah dan ahli bid'ah :

"Ahli sunnah meninggalkan perkataan manusia demi sunnah. Dan ahli bid'ah meninggalkan sunnah demi perkataan manusia".

Ash-Shawa'iqul Mursalah (4/1603)
Ustadz ridwan abu raihana 

Atas nama cinta kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, seakan apapun yg terlarang menjadi boleh .. itulah kenyataan yg sulit dimungkiri.

Atas nama cinta kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, seakan apapun yg terlarang menjadi boleh .. itulah kenyataan yg sulit dimungkiri.

=====

1. Musik yg dalam madzhab Syafii jelas² diharamkan .. menjadi boleh atas nama cinta itu .. bahkan sebagian ada yg menghidupkannya di rumah² Allah, wallahul musta'an.

2. Berlebih²an dalam memuji Nabi shallallahu alaihi wasallam yg beliau larang dlm haditsnya .. menjadi boleh atas nama cinta itu.

3. Amalan² bid'ah yg beliau katakan "sesuatu yg paling buruk dlm agama" .. menjadi boleh atas nama cinta itu.

4. Campur baur laki dan wanita dlm joget ria .. tidak masalah krn cinta itu.

5. Mengganggu banyak orang dg suara² bising di malam hari .. menjadi boleh bila untuk cinta itu.

6. Bergadang di malam hari yg sampai menjadikan terlewatnya shalat Subuh .. menjadi biasa saja atas nama cinta itu.

7. Sebagian mereka bahkan melakukan kesyirikan atas nama cinta itu.

Dan masih banyak yg lainnya .. Seandainya kita bayangkan Nabi shallallahu alaihi wasallam masih hidup di tengah² kita, sungguh sangat sulit sekali membayangkan Beliau akan membolehkan hal itu semua.

Semoga Allah memperbaiki keadaan kaum muslimin dan Allah mendekatkan mereka kepada Islam sebagaimana dibawa oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam dan dipraktekkan oleh para sahabat beliau, amin.
Ustadz Dr musyaffa ad dariny Ma 

Syubhat pelaku riba: daripada miskin lebih baik melakukan riba

Syubhat pelaku riba: daripada miskin lebih baik melakukan riba 

Mereka berdalil dengan hadits:

كادَ الفقرُ أن يَكونَ كُفرًا وَكادَ الحسَدُ أن يغلبَ القدرَ

"Terkadang kefakiran akan membawa kepada kekufuran. Terkadang hasad dapat mendahului takdir"

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam Hilyatul Auliya' (3/53) juga oleh Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman (2/486/1), dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu. 

Riwayat ini dha'if karena dalam sanadnya terdapat Yazid bin Aban Ar Raqqasyi. Ibnul Jauzi mengatakan: "Yazid bin Aban Ar Raqqasyi dikatakan oleh Imam Ahmad: ia tidak ditulis haditsnya, dan haditsnya munkar. Yahya bin Ma'in mengatakan: ia lelaki yang shalih, namun haditsnya tidak bernilai sama sekali. An Nasa'i mengatakan: ia matrukul hadits. Ad Daruquthni mengatakan: ia dha'if. Ibnu Hibban mengatakan: ia dahulu adalah orang pilihan dalam masalah ibadah, sering menangis (karena takut kepada Allah), namun ia lalai dalam menghafal hadits saking sibuknya dengan ibadah" (Adh Dhu'afa wal Matrukin karya Ibnul Jauzi).

Terdapat riwayat dari jalan lain yang diriwayatkan oleh Ath Thabarani dalam Mu'jamul Ausath, dari Anas bin Malik, dengan lafazh:

كادَ الحسدُ أن يسبِقَ القدرَ وَكادتِ الحاجةُ أن تَكونَ كُفرًا

"Terkadang hasad dapat mendahului takdir. Terkadang hajat (kemiskinan) dapat menyebabkan kekufuran".

Riwayat ini juga dha'if karena terdapat perawi Utsman bin Qais Al Kullabi. Al Haitsami dalam Majma' az-Zawaid mengatakan: "Ia ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban, padahal ia adalah perawi yang matruk".

Terdapat jalan lain yang diriwayatkan oleh Afif bin Muhammad Al  Khathib dalam kitab Al Manzhum wal Mantsur (2/188) dari Anas bin Malik, dengan lafadz:

كادت النميمة أن تكون سحرا، و كاد الفقر أن يكون كفرا

"Terkadang namimah menjadi sihir. Terkadang kefakiran membawa kepada kekufuran".

Namun riwayat ini maudhu' (palsu), karena terdapat perawi Muhammad bin Yunus Al Kadimi yang merupakan pemalsu hadits.

Kesimpulannya, hadits ini DHA'IF (lemah), tidak bisa menjadi dalil. Hadits ini didha'ifkan oleh Ibnul Jauzi dalam Al 'Ilal Al Mutanahiah (2/805), As Sakhawi Al Maqashid Al Hasanah (368), dalam Az Zarqani dalam Mukhtashar Al Maqashid Al Hasanah (731), Al Albani dalam Silsilah Adh Dha'ifah (1905).

Dan andaikan hadits ini shahih pun, tidak benar diambil pemahaman bahwa miskin = kufur, sehingga lebih baik makan riba daripada miskin. Sama sekali tidak ada makna demikian. 

Adapun jika dimaknai bahwa kemiskinan terkadang akan menyeret seseorang untuk melakukan kekufuran, ini makna yang benar, sebagaimana dijelaskan para ulama ketika mensyarah hadits ini. 

Namun tetap saja ini tidak melegalkan riba. Karena:

1. Tidak ada orang yang miskin karena enggan melakukan riba 
Karena bumi Allah itu luas, pekerjaan bermacam-macam, cara menjemput rezeki yang halal ada jutaan cara. Hampir tidak mungkin terjadi pada seseorang, satu-satunya cara untuk bisa makan adalah dengan riba. 

2. Tujuan tidak menghalalkan segala cara 
Memang benar, kita disyariatkan untuk bekerja dan menghindari kemiskinan. Bahkan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam mengajarkan kita doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ

"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kekufuran, kemiskinan dan azab kubur" 

Namun tujuan tidak menghalalkan segala cara. Menghindari kemiskinan tidak boleh dengan cara-cara haram. Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwa Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

يَأْتي علَى النَّاسِ زَمانٌ، لا يُبالِي المَرْءُ ما أخَذَ منه، أمِنَ الحَلالِ أمْ مِنَ الحَرامِ

“Akan datang suatu zaman yang ketika itu manusia tidak lagi peduli dengan harta yang dia dapatkan, apakah dari yang halal atau haram?” (HR. Bukhari no. 2059).

Dan bagaimana mungkin seseorang menghindarkan diri dari kemiskinan dengan dalih hadits "Terkadang kefakiran akan membawa kepada kekufuran" sedangkan ia melakukan riba yang juga dilarang oleh hadits-hadits Nabi. Ini namanya paradoks!

3. Riba adalah dosa besar, yang juga bisa membawa kepada kekufuran 
Kita semua sudah ketahui bahwa riba adalah dosa besar. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

اجتنبوا السبعَ الموبقاتِ . قالوا : يا رسولَ اللهِ ، وما هن ؟ قال : الشركُ باللهِ ، والسحرُ ، وقتلُ النفسِ التي حرّم اللهُ إلا بالحقِّ ، وأكلُ الربا ، وأكلُ مالِ اليتيمِ ، والتولي يومَ الزحفِ ، وقذفُ المحصناتِ المؤمناتِ الغافلاتِ

"Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan. Para sahabat bertanya: wahai Rasulullah, apa saja itu? Rasulullah menjawab: berbuat syirik terhadap Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, makan riba, makan harta anak yatim, kabur ketika peperangan, menuduh wanita baik-baik berzina" (HR. Bukhari no. 2766, Muslim no. 89).

Dan para ulama mengatakan:

المعاصي بريد الكفر

"Maksiat adalah sarana menuju kekufuran".

Maka riba itu jika pelakunya tidak segera bertaubat, bukan tidak mungkin akan terus membawa ia lebih jauh sampai pada kekufuran. 

Terlebih lagi jika sampai menganggap riba itu halal. Orang seperti ini ulama sepakat tentang kufurnya. Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan:

ومن اعتقد حل شيء أجمع على تحريمه وظهر حكمه بين المسلمين وزالت الشبهة فيه للنصوص الواردة فيه كلحم الخنزير والزنى وأشباه ذلك مما لا خلاف فيه كَفَر

"Siapa yang meyakini halalnya suatu perkara yang disepakati keharamannya oleh para ulama, dan telah tersebut di tengah kaum Muslimin tentang haramnya hal tersebut, dan tidak ada syubhat lagi terhadap nash-nash yang membahas hal tersebut, seperti haramnya daging babi, haramnya zina, dan semisalnya, maka tidak ada khilaf tentang kekufurannya" (Al Mughni, 12/176).

Maka, silakan saja berusaha menghindarkan diri dari kemiskinan, namun jangan dengan cara-cara riba. Semoga Allah ta'ala memberi taufik. 

.

(Takhrij hadits diringkas dari kitab As Silsilah Al Ahadits Adh Dha'ifah karya Syaikh Al Albani rahimahullah dengan beberapa tambahan)

Join channel telegram @fawaid_kangaswad

Nabi ﷺ memiliki 7 baju besi. Setiap baju besi ada namanya. Baju besi pertama bernama Dzatul Fudhul, inilah baju besi yang digadaikan kepada Abu Syahm (seorang yahudi) ketika Nabi ﷺ membeli 30 sha’ gandum untuk nafkah istri-istrinya

Nabi ﷺ memiliki 7 baju besi. Setiap baju besi ada namanya. Baju besi pertama bernama Dzatul Fudhul, inilah baju besi yang digadaikan kepada Abu Syahm (seorang yahudi) ketika Nabi ﷺ membeli 30 sha’ gandum untuk nafkah istri-istrinya

Beliau ﷺ bahkan pernah memakai dua lapis sekaligus saat perang uhud, ini menunjukan bahwa seorang Nabi saja tidak memiliki ilmu kebal. Padahal beliau adalah Sayidul Mutawakilin (pemimpinnya orang orang yang bertawakal kepada Allah).

Menggunakan baju besi (dan ikhtiyar lainnya) bukanlah menghilangkan esensi tawakal. Justru inilah hakikat tawakal sebenarnya yaitu dengan bergantung kepada Allah dan mengambil sebab sebab. Sehingga hati kita tidak sama sekali bergantung kepada sebab-akibat logis saja. Tapi juga terikat sepenuhnya kepada Allah.

#syamail
Ustadz abdurahman zahier 

Rabu, 20 Oktober 2021

Adab kepada Guru

*Adab kepada Guru*

1. Dengarkan saat ia memberi ilmu dan nasehat
2. Saat ia memberi tahu apa yang kita sudah tahu, jangan katakan, "Oh ya, saya juga sudah tahu!"
3. Jangan sekalipun meng-ghibah guru.
4. Jika kamu berkendara, jangan biarkan gurumu jalan kaki.
5. Jangan menjadi orang "munafik". Kamu katakan "Iya" di hadapannya, namun "tidak" saat di belakangnya.
6. Saat menyebut namanya, ucapkanlah "Hafidzahullah" atau "Rahimahullah"
7. Jika kamu mendapatkan segudang ilmu, jangan merasa lebih hebat dari gurumu. Karena jasanya lah kamu menjadi seperti ini.
8. Sempatkanlah mendoakannya saat kamu mengingatnya. Sebagaimana Imam Ahmad mendoakan Imam Asy-Syafii.
9. Saat kamu berbeda pendapat dengannya, jangan mendebatnya, namun bertanyalah.
10. Jangan tarik jubahnya atau sesuatu dari pakaiannya.
11. Jangan paksa dia memberikan jawaban, jika ia enggan menjawab.
12. Jangan menunjuknya dengan jarimu.
13. Saat duduk di hadapannya, perhatikanlah dudukmu. Jangan sampai menyamai duduknya.
14. Jika ia tidak keberatan dicium tangannya, ciumlah tangannya.
15. Jika kamu berjalan dengannya, jangan berada di depannya.
16. Jika kamu sedang berdiri bersamanya, jangan duduk sebelum ia duduk.
17. Jika kamu mau masuk pintu bersamanya, dahulukanlah ia.
18. Jika ia mencari sandal dan sepatu segera ambilkanlah untuknya.
19. Jika ia membawa barang bawaan, bawakanlah untuknya.
20. Jangan memanggilnya dengan namanya, baik di depan maupun belakangnya. Panggillah dengan "Ustadz" "Kyai", dan lainnya.
21. Jangan berteriak di hadapannya.
22. Tawarkanlah kepadanya makan dan minum.
23. Perhatikanlah saat sehat dan sakitnya.
24. Saat di hadapannya, jangan memasukkan jari ke hidung atau telinga.
25. Jika bermajelis dengannya, jangan sampai ia menunggumu.
26. Jika dia memerintahkanmu, jangan katakan "nanti".
27. Sedapat mungkin sisakanlah sedikit hartamu untuk memberinya hadiah.
28. Jangan membanding-bandingkan ia dengan guru yang lain.
29. Mintalah kepadanya doa. Karena mungkin doanyalah yang menghantarkan keberkahan ilmumu.
30. Jangan pelit ucapkan "Syukran" "Jazakumullohu Khoiron", atau doa lainnya.
31. Jika kamu bertamu ke rumahnya, pakailah pakaian rapi. Dan jangan lupa pakai peci.
32. Jika kamu berpisah dengannya, ucapkan lah "Allah yahfadzukum" (Semoga Allah menjagamu)
Allah yahmiikum (Semoga Allah melindungimu)
Ingatlah, salah satu tanda keberkahan ilmumu adalah saat kamu ringan berkhidmat untuknya.

Catatan
Ustadzi Muizz Abu Turob حفظه الله

dari FB Ustadz Aris Munandar

Imam Ahmad menyimpulkan bahwa makanan keberkahannya menjadi sempurna apabila terkumpul 4 hal :

Nabi ﷺ hanya makan kenyang ketika dhafaf (makan bersama para sahabatnya). Oleh karenanya Imam Ahmad menyimpulkan bahwa makanan keberkahannya menjadi sempurna apabila terkumpul 4 hal : 

1. Makanan tersebut halal
2. Diawali dengan basmalah
3. Diakhiri dengan hamdalah
4. Dimakan bersama orang banyak.

#Syamail
Uatadz abdurahman zahier

Senin, 18 Oktober 2021

Kesombongan yang besar, tapi dibungkus agama.

Kesombongan yang besar, tapi dibungkus agama.

=====

Kita sadari atau tidak, kesombongan banyak ditampakkan oleh sebagian orang kepada kita .. tapi karena dibungkus agama, ia tidak terlihat sebagai kesombongan, dan mudah menyebar di tengah² masyarakat, wallahul musta'an.

Dan berikut ini adalah sebagian contohnya:

1. Mengaku shalat jumatnya di depan ka'bah .. padahal tinggalnya di negara kita.

2. Mengaku bertemu Nabi shallallahu alaihi wasallam saat sadar.

3. Mengaku bertemu atau bersalaman dg Nabi Khadhir (biasanya disebut khidir).

4. Mengaku dikasih pesan atau hadits istimewa oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

5. Mengaku selalu diawasi dan diperhatikan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

6. Mengaku didatangi atau diziarahi oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam .. mirip dg ini, mengaku acaranya dihadiri Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

7. Mengaku dibawa naik ke Sidrotul Muntaha dan bertemu Allah.

8. Mengaku sudah sebagai wali, atau rela disebut sebagai wali.

9. Memerintahkan muridnya untuk menyebut namanya bila sedang dalam masalah, niscaya beres masalahnya.

10. Menjamin semua muridnya masuk surga.

11. Mengaku yg menyelisinya pasti celaka.

12. Mengaku nanti bisa menggandeng seseorang masuk surga.

13. Mengaku mendapatkan ilham atau bisikan dari Allah.

14. Menjamin semua yang mengikuti ormasnya masuk surga .. ketika ditanya oleh malaikat di kubur, jawab saja: "aku pengikut ormas itu"!

15. Mengaku kalau pengurus masjid bukan dari ormasnya, maka akan salah semua!

16. Mengaku mendapat tongkat dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Dan masih banyak lagi yg lainnya .. Sungguh kesombongan yg tidak terlihat oleh orang awam, karena dibungkus oleh agama.

Padahal kesombongan sangatlah dimurkai oleh Allah, sampai² Nabi kita shallallahu alaihi wasallam menyabdakan: "Tidak masuk surga, orang yg di hatinya ada kesombongan, meski hanya sekecil dzarrah (semut merah yg sangat kecil)".

Saudaraku seiman, waspadalah terhadap kesombongan .. Ingatlah bahwa apapun yg bisa engkau lakukan adalah karena pertolongan Allah, dan semua kebaikan dan nikmat yg ada pada dirimu adalah dari Allah dan milik Allah. Maka pantaskah engkau sombong?!

Semoga Allah jauhkan kita semua dari kesombongan, amin.
Ustadz Dr musyaffa ad dariny Ma

Penuntut ilmu tanpa membaca bukanlah penuntut ilmu

Penuntut ilmu tanpa membaca bukanlah penuntut ilmu
============

Di era sosmed sekarang yang tak lepas dari keseharian seorang muslim...disana ada waktu yang terasa cepat berlalu, hari silih berganti tapi tak satupun buku terselesaikan bahkan jarang sekali terpegang....

Syaikh kami hafidzahullah diawal penjelasan beliau mengatakan bahwa penuntut ilmu yang tanpa membaca maka ia bukan penuntut ilmu...

طالب العلم بلاقراءة ليس بطالب العلم...

Di salah satu Twitter Syaikh Ushaimi hafidzahullah yang terbaru pun mewanti-wanti agar berhati-hati dari orang yang pura-pura seperti penuntut ilmu padahal bukan.... mereka ini lebih buruk dari orang jahil, karena manusia tertipu oleh penampilannya yang menyerupai penyandang ilmu...

وغثاء أهل العلم ( المتعالمون )، فاحذروا التعالم وأهله، فإنهم شر من الجهال؛ لأن الخلق ينخدعون بهم لما يظهرون من دعوى العلم...

Semoga Allah memberi Taufiq kepada semuanya
Ustadz adityatria

Ziyaroh ke Buraidah dan Unaizah, Qashim

Ziyaroh ke Buraidah dan Unaizah, Qashim

Satu bulan lebih yang lalu kira-kira ada yang share pendaftaran online haqibah thalibul ilmi gratis dari muassasah, diantara syaratnya punya iqomah saudi, bithoqoh thalib, tazkiyah dari 2 dosen, dan sudah lulus (takhoruj) atau di semester akhir2.
Saat itu kami langsung daftar saja, alhamdulillah syarat-syarat sudah siap di file hp.

Hari kamis 8 rabiul awwal tiba-tiba ada sms masuk dari muassasah bahwa kami berhak atas haqibah itu dengan syarat ambil sendiri ke unaizah qashim dan nilai kitab yang diambil tidak lebih dari 500 real saudi.

Setelah itu, kami menghubungi ustadz mahasiswa s3 fiqih di jamiah qashim (yang dulunya pernah mengajar di pondok) ingin ziyaroh ke beliau dan tentu tujuan utamanya ke muassasah🤭

(dan ini adalah ziyarah ke kota Qashim untuk yang kedua kalinya.
Pertama kali dulu ketika ada dauroh musim panas tahun 2015 bersama kawan2 s1 UIM).

Berangkat dari madinah via bus SAPTCO malam hari pukul 9.30 malam dan sampai buraidah pukul 2.30 pagi 

Alhamdulillah seharian dari fajar- malam diantar oleh beliau untuk keliling Kota qashim -jazahullahu khairan- 

1. Shalat shubuh di masjid jami' ibnul qayyim, buraidah yang di situ biasanya ada kajiannya syaikh Dr Abdurrahman Al Aql
Kami sempat sowan ke beliau dan dihadiahi beberapa karya beliau dan ditawari kalau beliau punya program online untuk mencetak  ulama
Namanya : مركز النخب العلمية

2. Sebelum zhuhur kami sempat keliling jamiah qashim. Masya allah ternyata lebih besar dan luas dibandingkan UIM (madinah)😁.

3.  Shalat zhuhur di masjid Mubairik yang dekat rumah Dr Ibrahim Mamduh Asy Syammari (dosen fiqih ketika kami s1 di UIM) dan dijamu makan siang oleh beliau - jazahullahu khairan.)-.

4. Shalat ashar di masjid jami' Syaikh Al Utsaimin, unaizah. Sempat sowan sebentar ke Syaikh Sami Asy Syuqhair (murid dan menantu Syaikh Utsaimin rahimahullah) setelah beliau mensyarah beberapa hadits dari riyadhus shalihin. 
Kami istifadah banyak sekali selama ini dari kajian2 beliau.

5. Kemudian ke tujuan utama: muassasah syaikh utsaimin
Alhamdulillah selain dapet kitab2 senilai 500 real, tadi boleh mengambil juga bebas berapapun 1 judul kitab karya syaikh Dr khalid al mushlih  (murid dan menantu Syaikh Utsaimin rahimahullah) dengan judul 
الزحام وأثره في أحكام النسك (الحج والعمرة)
Kemacetan dan pengaruhnya dalam hukum-hukum manasik haji umroh

6. Shalat maghrib di masjid jami' al ulya (syaikh khalid al mushlih biasanya ada kajian rutin di masjid tersebut tetapi Qadarullah tidak ada tadi sehingga tidak sempat sowan)

7. Shalat Isya di masjid jami' al hablain (syaikh Dr Manshur As Sha'qub biasanya ada kajian rutin di masjid tersebut tetapi Qadarullah tidak ada tadi
sehingga tidak sempat sowan)

Setelah isya kami bertemu dengan beberapa mahasiswa pasca sarjana jurusan Al Quran wa ulumuhu di jamiah qashim, dan mengobrol sampai cukup ralut malam. 

Jam 10.30 kami pamit untuk pulang ke madinah

Insya allah kapan2 ziyaroh lagi ke kota Qashim untuk sowan ke ahli ilmu, berburu ilmu dan kitab-kitab☺️

العلم صيد والكتابة قيده 
    قيد صيودك بالحبال الواثقة

Kota Qashim selain terkenal dengan kurma sukkari Qashim, juga terkenal dengan ahli ilmu dan kitab2 ulama baik dari sisi kajiannya maupun bagi2 kitab gratisnya😃.

- malam hari di atas bus SAPTCO otw buraidah qashim ke madinah munawwaroh.

Kesombongan Yang Besar, Tapi Dibungkus Agama

📖 Kesombongan Yang Besar, Tapi Dibungkus Agama

Kita sadari atau tidak, kesombongan banyak ditampakkan oleh sebagian orang kepada kita. Tapi karena dibungkus agama, ia tidak terlihat sebagai kesombongan, dan mudah menyebar di tengah² masyarakat, wallahul musta'an.

Dan berikut ini adalah sebagian contohnya:

1. Mengaku shalat jumatnya di depan Kabah, padahal tinggalnya di negara kita.

2. Mengaku bertemu Nabi shallallahu alaihi wasallam saat sadar.

3. Mengaku bertemu atau bersalaman dengan Nabi Khadhir (biasanya disebut khidir).

4. Mengaku dikasih pesan atau hadits istimewa oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

5. Mengaku selalu diawasi dan diperhatikan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

6. Mengaku didatangi atau diziarahi oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam. Mirip dengan ini, mengaku acaranya dihadiri Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

7. Mengaku dibawa naik ke Sidrotul Muntaha dan bertemu Allah.

8. Mengaku sudah sampai derajat wali, atau derajat yakin, atau derajat hakikat.

9. Mengaku gurunya sudah sampai derajat wali, sehingga dia adalah muridnya wali.

10. Mengatakan semua yang mengikutinya pasti masuk surga.

11. Mengaku yang menyelisinya pasti celaka.

12. Mengaku nanti bisa menggandeng seseorang masuk surga.

13. Mengaku mendapatkan ilham atau bisikan dari Allah.

14. Mengatakan malaikat mungkar nakir tidak sempat menanyai gurunya yang sudah meninggal, karena banyaknya peziarahnya.

15. Mengatakan ulama arab tidak ada yang seperti gurunya.

Dan masih banyak lagi yg lainnya. Sungguh kesombongan yang terlihat oleh orang awam, karena dibungkus oleh agama.

Padahal kesombongan sangatlah dimurkai oleh Allah, sampai² Nabi kita shallallahu alaihi wasallam menyabdakan: "Tidak masuk surga, orang yg di hatinya ada kesombongan, meski hanya sekecil dzarrah (semut merah yg sangat kecil)".

Saudaraku seiman, waspadalah terhadap kesombongan, semoga Allah jauhkan kita semua darinya, amin.

Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa ad-Dariny, M.A. hafizhahullahu