Takzim al-Qur'an | 2
Lebih Utama Mana, Membaca al-Qur'an Dari Hafalan Atau Dengan Membaca Mushaf?
Jawabnya:
- Sesuai dengan tingkat kekhusyukkan pribadi masing-masing.
- Bila sama tingkat kekhusyukannya, maka lebih utama membaca sambil melihat mushaf.
1). al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: "Sebagian Ulama menjelasan bahwa masalah ini berporos kepada kekhusyukan. Bila membaca al-Qur'an dari hafalan lebih khusyuk maka ini yang lebih utama. Bila membacanya sambil melihat mushaf lebih khusyuk maka ini yang lebih utama. Bila kedua cara tersebut sama tingkat kekhusyukannya, maka membaca sambil melihat mushaf-lah yang lebih utama. Sebab hal ini lebih menguatkan hafalan dan lebih istimewa dengan melihat mushaf secara langsung." (Fahdoil al-Qur'an, hal 86-87)
2). an-Nawawi rahimahullah menerangkan, "Membaca al-Qur'an dari mushaf lebih utama daripada membacanya dari hafalan. Sebab melihat mushaf merupakan ibadah yang dituntunkan. Sehingga terkumpul (dua ibadah yaitu) membaca dan melihat (mushaf).
- Imam al-Ghozali rahimahullah di kitab al-Ihyaa' menukilkan bahwa banyak dari kalangan sahabat radhiyallahu 'anhum yang membaca al-Qur'an dari mushaf, dan mereka membenci terlewatkan sehari saja tanpa melihat mushaf.
- Ibnu Abi Dawud rahimahullah meriwayatkan banyak generasi salaf yang membaca dengan melihat mushaf, dan aku tidak melihat adanya khilaf dalam masalah ini.
Sekiranya dikatakan, hal ini berbeda sesuai pribadi masing-masing, sehingga orang yang sama tingkat kekhusukan dan tadabburnya dalam dua keadaan; yakni membaca dengan melihat mushaf atau dari hafalan, hendaknya ia memilih membaca sambil melihat mushaf, dan orang yang tidak sempurna kekhusyukan dan tadabburnya melainkan dengan membaca dari hafalan, hendaknya ia lebih memilih cara ini, maka ini merupakan pendapat yang bagus. Dan zahirnya pernyataan dan amalan salaf dibawa kepada perincian ini. (at-Tibyan, hal. 78)
Allahu a'lam.
Referensi: Halus Salaf ma'al-Qur'an karya Syaikh Badr bin Nashir al-Badr hafizhahullahu
Ust Muhammad sulhan Jauhari