Selasa, 20 April 2021

TAFSIR AS-SA'DI JUZ 'AMMA (6)

TAFSIR AS-SA'DI JUZ 'AMMA (6)

SURAT AN AL-KÂFIRÛN[1]

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ * لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ * وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ * وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ * وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ * لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
"Katakanlah, "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah men]adi penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untuk kalianlah agama kalian, dan untukkulah agamaku.”

Al-'Allâmah Abdur Rahman as-Sa'diy rahimahullah berkata :

"Yaitu, katakanlah pada orang-orang kafir dengan lantang dan jelas, “Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,” yakni bebaskan dirimu dari apa yang mereka sembah selain Allah secara lahir dan batin. “Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah,” karena tidak adanya keikhlasan kalian dalam menyembah Allah. Ibadah kalian disertai kesyirikan sehingga tidak patut disebut sebagai ibadah[2]. Kemudian Allah mengulang-ulang hal itu dengan tujuan : 
✓ Pertama, menunjukkan tidak adanya pekerjaan, dan 
✓ kedua, menunjukkan bahwa hal itu menjadi sifat yang melekat. 

Karena itulah Allah membedakan di antara kedua golongan tersebut seraya berfirman, “Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku,” sebagaimana firman-Nya : 

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ
"Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing" (QS. Al-Isro : 84). 

أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
"Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan" (QS. yunus-ayat-41)."

==========
Ta'liq :
1. Al-Imam Ibnu 'Athiyyah rahimahullah dalam tafsirnya mengatakan :
وهي مكية إجماعا.
"Surat Al-Kafirun adalah Makkiyah berdasarkan kesepakatan para ulama."

2. Karena ruh dari ibadah adalah mentauhidkan Allah Ta'âlâ, sebagaimana penafsiran sahabi jalil Abdullah bin Abbas ketika menafsirkan Firman Allah Ta'âlâ :

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ 
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Surat Az-Zariyat Ayat 56).

Kata beliau "إِلَّا لِيَعْبُدُونِ" yaitu "الا ليوحدون" (melainkan untuk mentauhidkanku).

Abu Sa'id Neno Triyono