Minggu, 25 April 2021

_Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Maidah: 97 Bagian Kedua_

🌐 *WAG Dirosah Islamiyah*
Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad

▪🗓 _SELASA_
| 01 Ramadhan 1442 H
| 13 April 2021 M

🎙 *Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى*
📕 _Kajian Tematik Ramadhan 1442H_

🔈 *Audio ke-02*
📖 _Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Maidah: 97 Bagian Kedua_
~~~•~~~•~~~•~~~•~~~

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى هَدَانَا لِهَـذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ

Segala puji bagi Allāh Jalla Jalaluhu yang telah memberikan hidayah-Nya kepada kita, yang kalau bukan karena petunjuk Allāh, kalau bukan karena bimbingan Allāh, kita tidak mungkin mengetahui yang haq dan yang batil, tidak mungkin kita dapat melaksanakan ibadah Ramadhan ini, berpuasa, shalat di dalamnya. 

Ini semua adalah karunia Ilahi yang seharusnya kita syukuri. Bukan karena kitanya, tapi karena Allāh yang telah memberikannya kepada kita.

اللهم صلي وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين

Yā Allāh, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihi Shalātu Wa Sallam, untuk keluarga beliau, untuk istri-istri beliau, untuk putra-putri beliau, dan untuk seluruh sahabat Nabi. Semoga Allāh meridhai kita bersama mereka. 

أما بعد، 

Hari ini coba dibuka Qur'annya di surah Al Ma’idah ayat 97. Allāh Azza wa Jalla berfirman,

أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم

جَعَلَ ٱللَّهُ ٱلْكَعْبَةَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ قِيَٰمًا لِّلنَّاسِ وَٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَٱلْهَدْىَ وَٱلْقَلَٰٓئِدَ ۚ ذَٰلِكَ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ وَأَنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ 

“Allāh telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allāh menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allāh mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allāh Maha Mengetahui segala sesuatu.” 

Apa kata Allāh? Allāh telah menjadikan Ka'bah rumah suci sebagai tempat berkumpulnya manusia. 

Ahibbati Fillah. Pernah di masa Quraisy, Ka'bah ini kena banjir. Kemudian ada tembok-temboknya yang retak, sehingga harus diperbaiki. Ketika orang-orang kafir Quraisy ini kumpul, mereka hendak membongkar Ka'bah ini, takut. 

Ada perasaan mengagungkan Ka'bah karena memang itu tempat ibadah pertama. Dan orang-orang kafir Quraisy ini, ketika itu umur Nabi 'Alaihi Shalātu Wa Sallam 35 tahun. Orang-orang Quraisy yang sepuh-sepuh di antara mereka dan yang muda-muda tahu kejadian Abrahah. 

Bagaimana Abrahah yang berangkat dari Yaman dengan pasukan yang berjumlah 60.000 hendak menghancurkan Ka'bah, niatnya mau menghancurkan Ka'bah. Kemudian Allāh hancurkan mereka. 

Abdul Muthalib ketika datang menjumpai Abrahah mengatakan kepada Abrahah, “Aku datang ke sini hendak meminta unta-untaku yang engkau ambil.” Ada 200 ekor unta Abdul Muthalib. 

Apa kata Abrahah? “Aku jadi bingung sama engkau. Ketika awal memandangmu tampak wibawa di dirimu tapi sekarang menjadi bingung.” 

Kenapa bingung? “Aku datang hendak menghancurkan Ka'bah tempat ibadahmu dan nenek-nenek moyangmu. Engkau ternyata berbicara kepadaku tentang urusan unta.” 

Apa kata Abdul Muthalib? 

أَنَا رَبُّ الْإِبِلِ، وَ لِلْبَيْتِ رِبًّا سَيَمْنَعُهُ

“Aku ini memiliki unta, adapun Ka'bah ini, rumah yang ini ada pemiliknya. Yang dia akan jagain, bukan aku. Karena milik Allāh Azza wa Jalla.”

Subhanallah, jama'ah. Abdul Muthalib mengambil 200 ekor untanya kemudian dia mengumumkan kepada penduduk kota Mekah, semuanya jangan ada yang di dalam kota Mekah, keluar. Berangkat ke bukit-bukit, selamatkan dirimu di sana. Karena takut nanti pasukan Abrahah marah kemudian mengenai masyarakat yang di sana. 

Dan Abrahah mengatakan, “Aku datang tidak hendak mau melakukan apa-apa kecuali mau menghancurkan rumah kalian (Ka'bah). Jadi tidak ada urusan sama manusia yang di sana.” Tapi akhirnya Allāh kirimkan  طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ . Dan mereka hancur. 

Ketika Nabi umur 35 tahun tadi, orang-orang kafir ini mau menghancurkan Ka'bah. Mereka ingat dengan kejadian Ashabul Fīl. Maka mereka berdiam diri, takut. 

Kalau tidak salah, Al Walid Ibn Mughirah dia berbicara dengan orang-orang. “Kalian ini mau menghancurkan Ka'bah untuk memperbaikinya atau untuk merusaknya?” kata orang-orang, “untuk memperbaikinya”. 

Ya tidak mungkin Allāh akan membinasakan orang yang ingin memperbaiki rumah-Nya. Akhirnya Al Walid Ibn Mughirah ini mengambil cangkul atau semacam linggis, kemudian dia mulai menghancurkan sendirian. Batunya itu mulai dihancurkan sama dia. Orang-orang kafir Quraisy satupun tidak ada yang ikut. Mereka takut mendapatkan azab. 

Mereka menunggu sampai keesokan harinya. Keesokan harinya dilihat, ternyata Al Walid Ibn Mughirah tidak apa-apa. Maka akhirnya dia membongkar bangunan Ka'bah dan semua ikut membongkarnya. Dan kita tahu kejadian bagaimana meletakkan Hajar Aswad tersebut. 

Intinya Allāh jadikan Al Ka'bah, ٱلْبَيْت ٱلْحَرَامَ  ini sebagai tempat berkumpulnya manusia. Di mana orang-orang yang berada di Kota Mekah merasa aman, merasa tentram, dan mereka hidup di sana penuh dengan kedamaian. Tidak pernah Mekah itu jadi kota Halal. 

Pernah Halal sekali di masa Nabi 'Alaihi Shalātu Wa Sallam. Di waktu Nabi menaklukkan Mekah dan setelah itu kembali menjadi tempat yang Haram. Tempat yang harus dimuliakan, tempat diharamkan pohon-pohonnya dipotong, binatang-binatang buruannya diburu. Itu ٱلْبَيْت ٱلْحَرَامَ. Dan kita berharap segera sampai kesana, jama'ah.

بارك الله فيكم 

Mungkin itu yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga kita dapat menggali ayat-ayat yang lainnya untuk kita amalkan dalam kehidupan ini. Sampai berjumpa kembali. Semoga senantiasa dalam lindungan Ilahi. 


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•