Jumat, 30 April 2021

10 INDIKATOR AKHLAK MULIA🍃*▬▬▬▬▬▬ •◇✿◇• ▬▬▬▬▬

▬▬▬▬▬▬  •◇✿◇•  ▬▬▬▬▬▬
*🍃10 INDIKATOR AKHLAK MULIA🍃*
▬▬▬▬▬▬  •◇✿◇•  ▬▬▬▬▬▬

يوسف بن أسباط: علامة حسن الخلق عشرة أشياء، ‌قلة ‌الخلاف، وحسن الإنصاف وترك تطلب العثرات وتحسين ما يبدو من السيئات والتماس المعذرة واحتمال الأذى والرجوع بالملامة على نفسه والتفرد بمعرفة عيوب نفسه دون عيوب غيره وطلاقة الوجه ولين الكلام.

*Yūsuf bin al-Asbāṭ* mengatakan, “Indikator akhlak mulia itu ada sepuluh hal. 1) Jarang membuat keributan dan kegaduhah 2) Objektif dalam penilaian 3) Tidak mencari dan mengorek-ngorek kesalahan dan kekurangan orang lain 4) Memandang sisi positif dari tindakan dan perbuatan orang lain yang nampak buruk 5) Berusaha semaksimal mungkin memaklumi kesalahan orang lain 6) Bersabar menghadapi gangguan 7) Cenderung menyalahkan diri sendiri 😎 Fokus kepada kekurangan diri sendiri, bukan kekurangan orang lain. 9) Berwajah ceria dan 10) Bertutur kata yang lembut”. 

📚 At-Tanwīr Syarh al-Jāmi’ as-Sagīr karya as-San’āni 5/535.

Siapa saja yang memenuhi sepuluh kriteria berikut ini bisa dipastikan sebagai pemilik akhlak mulia.

1) Jarang membuat keributan dan kegaduhah.
 ```Seorang yang berakhlak mulia itu menghindari segala sikap, tindakan dan tutur kata yang bisa menyebabkan keributan dan kegaduhan dengan suami, isteri, anak, kerabat, tetangga, teman baik teman dunia nyata ataupun teman dunia maya, teman kerja, teman satu masjid, teman satu pengajian dan lain-lain.```

Oleh karena itu pemilik akhlak mulia itu:
▪️Lebih cenderung mengalah untuk hal-hal yang tidak berdampak dosa atau membahayakan. 
▪️Menyukai diskusi namun menghindari debat kusir. 
▪️Memilih merespon ejekan dan cemooh orang dengan diam dan senyum manis.
▪️Tidak akan membuat status di medsos yang bisa memancing perdebatan dan kegaduhan.
▪️Tidak akan membuat pertanyaan dan pernyataan yang mengadu dan membenturkan antar satu orang dengan yang lain.

2) Objektif dalam penilaian.
 _Oleh karena itu kesalahan itu dinilai sebagai kesalahan meski yang melakukannya adalah kerabat, teman, guru ngaji, teman satu komunitas pengajian bahkan meski diri sendiri. Demikian pula kebaikan itu diakui sebagai sebuah kebaikan meski yang melakukan adalah orang yang beda komunitas pengajian, beda guru ngaji yang dikagumi bahkan sekalipun orang yang memusuhi dirinya._

3) Tidak mencari dan mengorek-ngorek kesalahan dan kekurangan orang lain.

Seorang yang berakhlak mulia: 
▪️bergembira dengan kegembiraan orang lain dan 
▪️bersedih dengan kesedihan orang lain. 
▪️Jika secara tidak sengaja dia mengetahui kejelekan orang lain, orang yang berakhak mulia tidak akan gembira karenanya bahkan bersedih, memberi nasihat dan berdoa agar Allah memperbaiki keadaan orang tersebut.
▪️Tidak stalking medsos orang lain untuk mencari kesalahan dan keburukannya.

4)  Memandang sisi positif dari tindakan dan perbuatan orang lain yang nampak buruk. 
_Orang yang berakhlak mulia itu hatinya penuh baik sangka dengan sesama muslim. Oleh karena itu hal-hal yang nampak sebagai hal yang kurang pantas atau keburukan semaksimal mungkin dinilai sebagai hal yang positif dengan berupaya menggunakan sudut pandang pelaku._

5)  Berusaha semaksimal mungkin memaklumi kesalahan orang lain. 
```Ketika ada sikap teman, tetangga atau saudara yang bisa dimaknai dengan makna positif namun juga bisa dimaknai negatif, seorang yang berakhlak mulia akan memilih untuk memaknainya dengan makna positif. Bahkan sederet kemungkinan sudah disiapkan agar sikap, tindakan dan perkataan orang lain bisa dimaknai dengan makna positif.```

6) Bersabar menghadapi gangguan. 
_Berinteraksi dengan manusia itu harus siap kecewa jangan hanya siap bahagia. Sebaik apapun orang yang berinteraksi dengan kita pasti pernah mengecewakan. Siapa saja yang menginginkan memiliki teman yang tidak pernah bikin jengkel, sebel, sakit hati dan kecewa dijamin tidak akan memiliki teman selamanya. Siapa yang mengharapkan memiliki tetangga yang hanya selalu sesuai dengan harapan kita bisa dipastikan tidak akan pernah memiliki tetangga. Jika kita mengharapkan pasangan hidup (isteri atau suami) yang selalu care/peduli, selalu perhatian tanpa pernah lupa dengan janjinya tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan hidup berumah tangga._
Kiat penting agar bisa bersabar dengan berbagai ketidaknyamanan yang didapatkan dari orang sekitar kita adalah sadar bahwa ketidaknyamanan tersebut adalah imbas dari dosa kita kepada Allah.

7) Cenderung menyalahkan diri sendiri. 
```Orang yang berakhlak mulia itu cenderung longgar dan mudah memaklumi orang lain namun ketat dan idealis terhadap diri sendiri. Di samping itu pemilik akhlak mulia itu suka mengevaluasi diri sendiri. Oleh karena itu jika terjadi gesekan dengan orang lain, pemilik akhlak mulia cenderung menyalahkan diri sendiri. Sedangkan orang yang akhlaknya buruk cenderung dan suka menyalahkan orang lain atau menjadikan pihak ketiga sebagai kambing hitam.```

Fokus kepada kekurangan diri sendiri, bukan kekurangan orang lain. 
_Orang yang berakhlak mulia rajin mengevaluasi dirinya. Hasilnya, dia jumpai bahwa dirinya memiliki banyak kekurangan semisal ibadah yang tidak meningkat, hafalan al-Qur’an yang hanya jalan di tempat, rajin masbuk ketika shalat di masjid, akhlak yang belum baik dll. Setelah itu orang yang sayang dirinya akan lebih memilih sibuk memperbaiki diri. Tenaga, pikiran, waktu dan hati terkuras habis untuk terus memperbaiki diri sehingga tidak ada kesempatan untuk memikirkan, membicarakan dan membahas kekurangan orang lain._

9) Berwajah ceria. 
```Tidak ada akhlak mulia tanpa wajah ceria. Orang yang wajahnya berlipat, suka cemberut dan sulit tersenyum manis pasti gagal berakhlak mulia. Berbagai kebaikan semisal memberi pinjaman uang, bersedekah, menolong orang yang kesusahan dll jika tanpa wajah ceria penuh senyum manis itu tidak akan dianggap sebagai akhlak mulia oleh pihak yang ditolong.```

10) Bertutur kata yang lembut. 
_Lembut dalam hal ini mencakup lembut intonasi dan diksi (pilihan kata). Orang yang berakhlak mulia tidak mengeraskan suara tanpa ada kebutuhan mendesak karena sejelek-jelek suara adalah suara keledai yang suka bersuara keras meski tidak ada kebutuhan. Pemilik akhlak mulia juga memperhatikan pilihan kata yang dipergunakan, kata yang penuh kelembutan dan kasih sayang, kata yang menunjukkan penghormatan dan penghargaan kepada orang lain, jauh dari bahasa celaan, cacian dan kata yang menusuk hati._

🤲 Semoga Allah jadikan penulis dan semua pembaca tulisan ini orang yang memiliki akhlak mulia dan adab yang luhur dan mulia, aamiin.

*✍️ Dr. Aris Munandar, SS, MPI*
*🏘️ Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta*

*NB:*
📮 Mohon dishare sebanyak-banyaknya. Moga Allahﷻ catat sebagai amal jariyah. 
⛔ Dilarang mengubah teks tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari penulis.

*◉▪️◉ ═══ ༻❀○❁○❀༺ ═══ ◉▪️◉*