Imam Abu Yusuf, ketika anaknya wafat, mewakilkan pengurusan jenazahnya pada orang lain karena harus menghadiri majlis ilmu. Bahkan ketika kematian menghampirinya sendiri, beliau masih sempat-sempatnya membahas persoalan fiqih.
--Diadaptasi dari kitab Qîmatuz Zamân 'Indal 'Ulamâ, hal. 59--
=====================================
Tentu hal ini terkesan berlebihan dan pasti kita tidak bisa menirunya. Hanya saja ada faedah yg bisa kita ambil disini yaitu spirit menghargai waktu.
Bagi mereka (para ulama), waktu sangatlah berharga. Tak mau sedetikpun dilewatkan tanpa ilmu dan kebaikan...
Wallahul Muwaffiq
Akhukum,
Abu Hâzim Mochamad Teguh Azhar