Rabu, 21 April 2021

Dengan kekeliruan, mungkin sebagian orang akan meninggalkan. Sekilas ini seperti siksaan. Namun jika kita fikirkan secara mendalam, ini bentuk penyelamatan. Yakni agar hati kita selamat dari ketergantungan. Ya, ketergantungan pada insan. Manusia bukan tempatnya menaruh harapan. Manusia bukan sekuat-kuatnya sandaran. Mereka penuh kelemahan. Harapan pada mereka, hanya memunculkan kekecewaan.

Diantara hikmah kekeliruan Nabi Adam 'Alayhissalam sehingga beliau diturunkan dari surga ke dunia adalah agar tak ujub dan sombong. Tak merasa mencapai derajat Ilahiyyah. Sebab beliau tahu semua nama setelah Allah mengajarkannya, juga Malaikat diperintah sujud oleh Allah padanya. Ia diciptakan dengan Tangan-Nya, ditiupkan ruh padanya langsung dari-Nya. Ini modal berbangga dan bersombong diri. Oleh karenanya dengan hikmah-Nya Allah buat beliau keliru. Demikian jelas Ibnul Qayyim dalam Al-Fawâid.

Begitu pula kita, ayyuhal ahibba...
Terkadang kekeliruan itu menyelamatkan kita dari kebinasaan. Kita akan menyadari lemahnya diri, butuhnya kita pada ampunan dan taufiq dari Allah setelah kita bersalah. Jika tak pernah keliru, maka kita kan berbangga dan bersombong diri. Itu adalah induk dari semua dosa. Sebagaimana Iblis dilaknat oleh Allah sepanjang zaman bersebab ia berbangga dan bersombong diri...

Dengan kekeliruan, mungkin sebagian orang akan meninggalkan. Sekilas ini seperti siksaan. Namun jika kita fikirkan secara mendalam, ini bentuk penyelamatan. Yakni agar hati kita selamat dari ketergantungan. Ya, ketergantungan pada insan. Manusia bukan tempatnya menaruh harapan. Manusia bukan sekuat-kuatnya sandaran. Mereka penuh kelemahan. Harapan pada mereka, hanya memunculkan kekecewaan.

Maka ketika kita keliru janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Ada hikmah di balik itu. Kita perbaiki dan berharap bimbingan dari-Nya terus tanpa merasa lelah...

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

"Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 53)

Akhukum,
Alfaqîr ila 'afwi Rabbih...
Abu Hazim Mochamad Teguh Azhar