Sabtu, 28 Desember 2019

Siapa Fathimah binti Al Imam Al Birzaali?

👤Siapa Fathimah binti Al Imam Al Birzaali?

Diantara kisah wanita menakjubkan yang saya baca adalah kisah Fathimah binti Al Imam Al Birzaali. Kisah ini saya dapati dari Watsapp grup kelas, kiriman dari Ustadz abu Muhammad Adz Dzahabi. Berikut terjemahan dari kisah tersebut:

Ia adalah seorang wanita yang wafat diumur 24 tahun. Akan tetapi, diumur yang singkat itu ia telah melakukan banyak hal, diantaranya :

• Menghafal Al Qur'an dan menyelesaikan hafalanya 30 Juz.
• Menunaikan ibadah haji ke baitullah Al Haram.
• Mendengarkan hadits-hadits Rasulullah dari para syaikh dimasanya. Jumlah para gurunya mencapai 185 orang.
• Menulis ulang / menyalin naskah SHAHIH IMAM BUKHARI dengan tangannya hingga selesai.
Al Imam Ash Shafadi mengomentari naskah salinan Shahih Bukhari yang ditulis olehnya:

نسختها هذه بدمشق، من النسخ التي يعتمد عليها وينقل منها
"Naskah salinannya tersebut berada di dimasyq (Damaskus), diantara naskah naskah yang dijadikan rujukan dan disalin darinya"

Berkata Al Imam Al barzali tentang putrinya tersebut:

》 Dia adalah wanita yang barakah. Ia selalu menjaga amalan-amalan wajib dan amalan-amalan sunnah.

》 Dia memiliki semangat dan selalu berusaha untuk berbuat kebajikan.

》 Dia menikah kurang lebih 5 tahun, dan ia tak pernah keluar dari rumah.

》 Aku tak melihat darinya sesuatu kecuali yang membuat aku senang.

》 Setiap kali aku melihatnya berdoa, maka aku bahagia dan akupun bergumam : "Aku meminta kepada Allah, semoga ia dapat mendatangkan manfaat bagiku". Karena ia menyempurnakan shalatnya dan sungguh-sungguh didalam berdoa.

》 Dia tak pernah sama sekali meminta kepadaku sesuatu dari urusan dunia, atau sekedar meminta belanja kebutuhannya.

(A'yan Al 'Ashr Wa A'wan An Nashr, karangan Al Imam Ash shofadi, Jilid 4, hal 30 dan 31)

-Sampai disini, selesai tulisan tersebut-

Subhanallah?!
Ia adalah sosok wanita teladan yang patut untuk ditiru oleh setiap muslimah lainnya dimasa kini.
Bagaimana seharusnya wanita itu selalu bersemangat didalam mengerjakan amal shalih, menuntut ilmu, menjaga kehormatan diri, menghafal Al Qur'an dll.
Kisah diatas juga menujukkan bahwa para wanita juga bisa menjadi ulama.bahkan bisa menjadi salah satu rujukan ummat didalam agama dan ilmu. Para wanita pun bisa memiliki andil didalam menyebarkan ilmu dan mencerdaskan masyarakat. Tentu sesuai dengan kaedah-kaedah syariat yang berlaku untuk mereka.
Bukan tak bisa sebenarnya, hanya saja wanita zaman ini tak mau berusaha.

Semoga Allah menjaga seluruh pemudi pemudi kaum muslimin dimanapun mereka berada.

👤 Yami Amanda Cahyanto