MENYINGKAP KEBODOHAN
Seseorang yang dulunya sering melakukan kesyirikan dan amalan bid'ah, lantas dia belajar ilmu syari, dia duduk dengan seorang alim mempelajari alquran dan as sunnah dengan pemahaman salaf, maka terbukalah dan tampaklah kebodohan dirinya. Ternyata amalan yang selama ini dia lakukan banyak menyimpang dari kebenaran.
Maka ketika ada seseorang atau sekelompok orang yang mengamalkan amalan kesyirikan dan kebid'ahan, dia mengetahuinya, karena sesungguhnya dia itu dulunya sama seperti mereka, yakni BODOH.
Berkata Ibnu Taimiyyah rahimahullah :
الْعَالِمُ يَعْرِفُ الْجَاهِلَ ؛ لِأَنَّهُ كَانَ جَاهِلًا وَالْجَاهِلُ لَا يَعْرِفُ الْعَالِمَ لِأَنَّهُ لَمْ يَكُنْ عَالِمًا. مجموع الفتاوى 13 / 235 :
Orang yang alim itu, mengetahui orang yang bodoh, karena sesungguhnya, dia dulunya juga bodoh. Dan orang yang bodoh itu tidak mengetahui orang yang alim, karena sesungguhnya dia belum pernah jadi orang alim. Majmu' Fatawa 13/235.
Untuk itu janganlah berhenti belajar, karena sesungguhnya yang belum kita ketahui masih begitu banyak.
Berkata Imam Syafie rahimahullahu ta'ala :
وإذا ما أزددت علما --- زادني علما بجهلي
( ديوان الإمام الشافعي )
"Semakin aku bertambah ilmu, semakin aku tahu akan kebodohanku." (Diwan Al Imam As Syafie).
AFM