Waspadalah wahai ikhwah terhadap Ruwaibidhoh, mereka menipu umat, berpenampilan ustadz
Keberadaan mereka sdh diwanti - wanti Nabi kita, dan beliau juga sdh mengkhabarkan akan banyak orang yang tertipu dan terpukau dengan mereka
Sungguh sangat banyak Ruwaibidhoh jaman sekarang apalagi di medsos, diantara ciri2nya :
1. Tidak diketahui asal usul belajar nya, siapa gurunya, ustadznya, atau syaikhnya, bahkan mungkin bukan lulusan pesantren, tapi tampil seakan paling ahli dan berilmu ngalah2in yg belajar puluhan tahun di pesantren
2. Selalu membahas hal2 viral dan fenomenal di medsos, bahkan perkara2 besar terkait umat (politik, perpecahan, Palestina, takfir, dll) yang mana para ulama kibar banyak hati2 dlm hal tsb
3. Biasanya tampil dan viral secara tiba2, atau bahkan diframing oleh bbrp kelompok tertentu seakan dia paling ahli dan pakar
4. Kajian, status, dan pembahasan nya lebih bersifat emosional, dan yang disasar kebanyakan adalah kalangan muda
5. Sangat gencar dan berani mengkritisi asatidzah dan ulama senior yg sdh berkecimpung dalam dakwah puluhan tahun, dan merasa dirinya sebagai upgrade (pembaharu) serta revolusioner dakwah
6. Meremehkan kajian2 ilmiyah praktis (spt dasar2 tauhid, tarbiyah akhlak, pembahasan haid, fikih taharoh, tafsir juz amma, dll) dan lbh bnyk membahas hal2 fenomenal dan huru hara
7. Suka berdebat dan menantang debat, membangun kebenaran diatas perdebatan, dan bahkn merendahkan asatidzah hanya krn tdk mau diajak berdebat dengan nya
8. Lebih mengandalkan hasil pemahaman nya sendiri, merasa bisa paham dan bsa menguasai isi kitab tanpa bimbingan syaikh atau ulama
9. Sesama ruwaibidhoh akan mudah saling puji, tazkiyah, dan merekomendasikan ilmunya, dan menjauhkan umat dr talaqqi ke ustadz dan ulama senior
10. Mengiming2i jamaah atau umat dengan ilmu instan, cepat, dan singkat, tak perlu lama2 dan susah2 belajar puluhan tahun di pesantren, kajian rutin, ngaji kitab
------------------------
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya. Pada waktu itu pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, pengkhianat diberi amanah, orang yang amanah dianggap berkhianat, dan saat itu ruwaibidhoh berbicara.”
Para sahabat bertanya: “Apakah ruwaibidhoh itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Orang yang hina dan remeh yang berbicara dalam urusan masyarakat umum.”
Ustadz lutfi setiawan