Jumat, 29 Agustus 2025

Provokator dalam Kerusuhan Ikut Menanggung Dosa

Provokator dalam Kerusuhan Ikut Menanggung Dosa

Kerusuhan bukan hanya lahir dari tangan orang yang “melempar batu”, tapi juga dari lisan yang menanamkan provokasi. 

Termasuk para dai yang mengajarkan caci maki terhadap pemerintah juga ikut memikul tanggung jawab apabila ada kejadian buruk yang menimpa kaum muslimin akibat provokasi yang dilakukannya.

Allah Ta’ala berfirman:

لِيَحْمِلُوٓا۟ أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۙ وَمِنْ أَوْزَارِ ٱلَّذِينَ يُضِلُّونَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ أَلَا سَآءَ مَا يَزِرُونَ

“(Ucapan sesat mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan juga sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.” (QS an-Nahl: 25)

Kita harusnya paham bahwa syariat Islam sangat menjaga jiwa seorang muslim. Maka dari itu, hal-hal yang bisa membahayakan jiwa pasti diatur dengan ketat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

والَّذي نفسي بيدِهِ لقَتلُ مؤمنٍ أعظمُ عندَ اللَّهِ من زوالِ الدُّنيا

“Demi Dzat yang menguasai hidupku, sungguh pembunuhan terhadap seorang mukmin lebih dahsyat perkaranya di sisi Allah dibandingkan dengan lenyapnya dunia.” (HR an-Nasai No. 3997, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)
ustadz muadz mukhadasin