Rabu, 07 April 2021

Selama Menegakkan Kitabullah [bag kedua]Setelah membawakan sejumlah hadits yang menunjukkan kewajiban taat kepada penguasa muslim, Abu Bakr al Atsram mengatakan,

Selama Menegakkan Kitabullah [bag kedua]
Setelah membawakan sejumlah hadits yang menunjukkan kewajiban taat kepada penguasa muslim, Abu Bakr al Atsram mengatakan,

" فاختلفت هذه الأحاديث في ظاهرها، فتأول فيها أهل البدع .
فأما أهل السنة: فقد وضعوها مواضعها، ومعانيها كلها متقاربة عندهم .
فأما أهل البدع: فتأولوا في بعض هذه الأحاديث مفارقة الأئمة والخروج عليهم .
والوجه فيها أن هذه الأحاديث يفسر بعضها بعضاً، ويصدق بعضها بعضا .

Zhahir hadits hadits di atas nampak bertentangan sehingga ahli bid'ah pun mengotak atiknya. Sedangkan ahli sunnah meletakkan hadits tersebut pada tempatnya. Menurut ahli sunnah pesan kandungan hadits hadits di atas tidaklah bertolak belakang. Sedangkan ahli bidah menyelewengkan sebagian hadits hadits tersebut dengan memaknainya sebagai hadits yang memerintahkan untuk menentang dan memberontak terhadap penguasa. Sikap yang benar hadits hadits di atas sebagiannya menjelaskan sebagian yang lain dan sebagiannya membenarkan isi kandungan hadits yang lain….

"وحديث أم الحصين رضي الله عنها قد اشترط فيه
( يقودكم بكتاب الله) .
وحديث علي رضي الله عنه قد فسره حين قال : إنما الطاعة في المعروف .
وحديث ابن عمر أيضاً مفسر أنه : إنما أوجب الطاعة ما لم يؤمر بمعصية .
وكذلك حديث أبي سعيد رضي الله عنه ( من أمركم بمعصية فلا تطيعوه ) .

Hadits Ummu Hushain yang mengandung syarat 'selama penguasa tersebut memimpin kalian dengan al Quran' itu dijelaskan maksudnya oleh hadits Ali yang mengatakan 'ketaatan itu hanya ada dalam kebaikan'. Demikian pula dijelaskan oleh hadits Ibnu Umar di mana Nabi hanya mewajibkan taat kepada penguasa muslim selama dia tidak memerintahkan kemaksiatan. Demikian pula penjelasan ada dalam hadits Abu Said 'siapa yang memerintahkan kalian untuk melakukan maksiat maka janganlah kalian mentaatinya'.
وأما : حديث ابن مسعود رضي الله عنه ( لا طاعة لمن عصى الله عز وجل ).
وحديث أنس رضي الله عنه ( لا طاعة لمن عصى الله عز وجل ) .
فهما اللذان تأولهما أهل البدع فقالوا : ألا تراه يقول لا طاعة لمن عصى الله عز وجل ، فإذا عصى الله لم يطع في شيء ، وإن دعا إلى طاعة .
Sedangkan hadits Ibnu Mas'ud 'Tidak ada ketaatan bagi orang yang durhaka kepada Allah' dan hadits Anas 'Tidak ada ketaatan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah' adalah dua hadits yang diselewengkan oleh bid'ah agar mendukung kesesatannya dengan mengatakan, 'Tidakkah anda lihat bahwa Nabi mengatakan 'tidak ada ketaatan bagi orang yang durhaka kepada Allah'. Sehingga jika penguasa tersebut bermaksiat kepada Allah maka perintahnya sedikit pun tidak ditaati meski dia menyeru rakyatnya agar mentaatinya'.
وإنما يُرد المتشابه إلى المفسر ، فما جعل هذا على ظاهره أولى بالاتباع من تلك الأحاديث بل إنما يُرد هذا إلى ما بُيّن معناه فقوله: "لا طاعة لمن عصى الله "، إنما يريد أنه لا يطاع في معصية. كسائر الأحاديث " . انتهى .

Dalil yang tidak jelas itu harus dikembalikan kepada dalil yang jelas kandungan maknanya. Hadits yang maknanya gambling itu lebih layak diikuti dari pada hadits hadits tersebut yang tidak gamblang. Sikap yang tepat dalil yang kurang gamblang kita kembalikan kepada hadits yang menjelaskan makna dalil tersebut. Sabda Nabi 'tidak ada ketaatan bagi orang yang durhaka kepada Allah' maksudnya adalah tidak ada kewajiban taat dalam kemaksiatan sebagaimana penjelasan dalam hadits hadits yang selainnya [Nasikh al Hadits wa Mansukhuhu hal 251].
Ustadz Aris.com 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=589720234404279&id=113425948700379