Sabtu, 03 April 2021

NASEHAT DI ZAMAN BANYAK COBAAN________________________________Siang ini berkesempatan untuk mengambil faedah langsung dengan Syeikh Abdul Aziz bin Nashir Al Julayyil Allahu yahfadzuhu seputar 2 point penting:

NASEHAT DI ZAMAN BANYAK COBAAN
________________________________
Siang ini berkesempatan untuk mengambil faedah langsung dengan Syeikh Abdul Aziz bin Nashir Al Julayyil Allahu yahfadzuhu seputar 2 point penting:

Point pertama: Untuk mereka yang bergelut di bidang dakwah agar tidak melupakan 3 hal TERINTEGRITAS satu sama lainnya, akan menjadi pintu keberhasilan dalam dakwahnya:
1. Menegakkan kebenaran melalui ittiba' hadyin Nabi shallallahu alaihi wasallam.

2. Berjalan di atas jalan dakwah dengan niat Lillahi ta'ala.

Dua point ini mudah dilakukan dan sering diulang nasehatnya, namun yang ketiga:

3. BILLAH, dengan Allah menyandarkan diri,  Tak lupa meminta pertolongan Allah agar selalu diberi hidayah dan taufiqNya, agar bisa memberi hidayah kepada orang banyak. Sehingga para Nabi dan Rasul menjadi dekat dengan Allah dengan maiyyah khoshoh dan maiyyah khoshotil khossoh, membantu, menolong, memenangkan dan selalu dalam inayah Allah, ibnu katsir berkata:
وقوله : ( إن الله مع الذين اتقوا والذين هم محسنون ) أي : معهم بتأييده ونصره ومعونته وهذه معية خاصة ، كقوله : ( إذ يوحي ربك إلى الملائكة أني معكم فثبتوا الذين آمنوا ) [ الأنفال : 12 ] وقوله لموسى وهارون : ( لا تخافا إنني معكما أسمع وأرى ) [ طه : 46 ] وقول النبي - صلى الله عليه وسلم - للصديق وهما في الغار : ( لا تحزن إن الله معنا ) [ التوبة : 40 ] وأما المعية العامة فبالسمع والبصر والعلم ، كقوله تعالى : ( وهو معكم أين ما كنتم والله بما تعملون بصير ) [ الحديد : 4 ] .
Point kedua: 
Dalam menghadapi cobaan yang telah, sedang dan akan datang seorang muslim mengambil faidah dan hidayah petunjuk dari Al Qur'an dan As Sunnah agar Allah selamatkan dia dari cobaan.

Ada beberapa solusi yang dipetik dari al Qur'an untuk menghadapi cobaan:
1. Mengetahui Ilmu tentang Allah, mentauhidkanNya dalam Rububiyah, Uluhiyah dan Asma wa shifatNya...karena semua cobaan datang dari Allah, sebagai bentuk ibtila' (ujian) tamhish (seleksi) Allah bagi orang yang beriman...dan Imla' (pengakhiran hukuman) dan imhal (penangguhan) bagi orang kafir. 

IMLA VS IBTILA DALAM SURAT ALI IMRAN

Allah menyebutkan dua keadaan ini dalam satu tempat secara berurutan dalam firmannya:

وَلِيُمَحِّصَ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَيَمۡحَقَ الۡكٰفِرِيۡنَ
Wa liyumahhisal laahul laziina aamanuu wa yamhaqal kaafiriin
141. dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang kafir.
 
Dan banyak ayat Al qur'an seputar ini.

2. Memahami, mempelajari sunnah sunnah Allah yang telah berlaku pada umat terdahulu. Karena sebab akibat adalah ketentuan dan ketetapan yang takkan berubah, Allah berfirman:

Quran Surat Al-Ahzab Ayat 62 :
سُنَّةَ ٱللَّهِ فِى ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا

Terjemah Arti: Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah.

Quran Surat Fatir Ayat 43:
 ٱسْتِكْبَارًا فِى ٱلْأَرْضِ وَمَكْرَ ٱلسَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ ٱلْمَكْرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِۦ ۚ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ ٱلْأَوَّلِينَ ۚ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَحْوِيلًا

 Terjemah Arti: Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.

Contoh tragedi para Nabi dan kaumnya sangat panjang dan lebar menjadi bahan mengambil pelajaran dari yang telah terjadi agar tidak salah dalam melangkah.

3. Fiqhul muwazanah (keseimbangan dalam menimbang maslahat dan madharat). Termasuk di dalamnya memahami fiqih awlawiyat (menimbang prioritas), fikih al istid'af (bertindak di saat kuat ataupun lemah).

4. Terakhir di saat menghadapi cobaan jangan lupa berdoa...
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagai pribadi yang tak mungkin salah jalan saja beliau selalu memperbanyak doa :
 يا مُقَلِّبَ القلوبِ ثبِّتْ قلبي على دينِك
....
Semoga Allah menjadikan kita orang yang jika diberi kenikmatan bersyukur,

Saat diberi cobaan bersabar...

Dan saat berbuat dosa beristighfar

Karena ketiganya adalah TANDA KEBAHAGIAAN HAMBA.
Ust berian muntaqo 
https://www.facebook.com/100000147946648/posts/4393204704027751/