Jumat, 23 April 2021

Hadits Hasan

#04 Hadits Hasan

Hasan secara bahasa berasal dari kata "Husna" yang berarti "Jamal"  yang artinya "baik". 

Hadits hasan adalah hadits yang sanadnya bersambung, dengan perantara perawi yang adil, yang sedikit lemah hafalannya, tanpa ada syadz dan 'illat. 

Syarat Hadits Hasan:
1. Bersambung sanadnya: perawi mengambil hadits dari perawi di atasnya secara langsung, dari awal hingga akhir riwayatnya
2. Perawi ‘adil: muslim, baligh, berakal, tidak fasiq, dan tidak cacat wibawanya
3. Perawi dhabith: tidak terlalu kuat kemampuan hafalannya
4. Tanpa syudzudz: hadits yang diriwayatkan itu tidak bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan dengan jalur lebih terpercaya
5. Tanpa ‘illat: ‘Illat (cacat) adalah sebab tersembunyi yang mempengaruhi kesahihan hadits.

Hukumnya: Hadits hasan dapat dijadikan sebagai ranah landasan hukum-hukum Islam sekalipun tidak sekuat hadits shahih, mayoritas para ahli fikih dan usul fikih menggunakannya sebagai landasan dalil kecuali para ulama yang tergolong keras.

Contoh:
أكثروا من شهادة أن لا إله إلا الله قبل أن يحال بينكم و بينها, و لقينو ها موتاكم

“Perbanyaklah bersyahadat Laa ilaaha illallah sebelum kalian terhalangi darinya. Dan  talkinkanlah syahadat tersebut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut diantara kalian"

Hadits ini derajatnya hasan karena di sanadnya ada rowi yang bernama Dhimam bin Isma’il. Al Hafizh Ibnu Hajar berkomentar : “Dia jujur tapi terkadang salah (hafalannya)”. Maka hadits seperti ini berderajat hasan.

Kitab hadits yang banyak memuat hadits-hadits hasan:
1. Kitab Sunan At-Tirmidzi
2. Sunan Abi Dawud
3. Sunan Ad-Daruqutni

⬇️⬇️⬇️
Yuk gabung ke channel Kajian Lughoty melalui link berikut 👉 https://t.me/lughoty