Bukan bahagian dari sunnah yaitu engkau merasa senang dengan kesalahan yang dilakukan oleh saudaramu, mencaci maki dan mengusiknya karena kesalahan yang ia perbuat. Akan tetapi Allah itu malu lagi menutupi aib dan menyukai siapa saja yang menutupi aib saudaranya. Dan sesungguhnya Allah itu lemah lembut (baik) dan menyukai kelemah lembutan (kebaikan) pada setiap perkara.
Yang aku takutkan adalah ini termasuk bahagian daripada senang melihat orang lain susah. Tidakkah engkau pernah mendengar suatu perkataan hikmah:
“Jangan kau tampakkan kesenanganmu atas kesusahan yang ditimpakan Allah kepada saudaramu, lalu Allah rahmati saudaramu itu dan Allah timpakan kesusahan tersebut kepadamu (karena sikapmu tadi)”
👤 Asy Syaikh Dr. Muhammad Umar Baazmul
Diterjemahkan secara bebas oleh
🖋 Yami Amanda Cahyanto