⏳Berat untuk menghafal dan memahami ilmu diakibatkan hati yang keras dan kasar.
🖋️ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah :
"Telah sampai kepada kami dari sebagian salaf berkata : "Hati itu adalah bejana_bejananya Allah di bumiNya, maka hati yang lebih dicintai Allah Ta'ala adalah hati yang paling lembut dan bersih".
Dan ini adalah permisalan yang bagus,
"Sebab sesungguhnya hati -
⭕jika halus dan lembut maka penerimaannya terhadap ilmu akan mudah dan gampang dan ilmu akan tertancap kokoh didalamnya, menetap serta memberi pengaruh,
⭕namun jika hati keras dan kasar maka penerimaannya terhadap ilmu akan susah dan sulit"
👍Dan perkara itu mesti dibarengi dengan kesucian, kejernihan dan keselamatan hati (dari berbagai macam noda kesyirikan, bid'ah dan maksiat, pent'), sehingga ilmu akan betambah serta berkembang di dalam hati, dan membuahkan buah yang bagus (dalam bentuk amalan).
‼️Dan jika tidak demikian, maka seandainya sebelum datang ilmu, hati keruh, kotor (dengan dosa dan kemaksiatan), maka akan merusak ilmu.
👉🏼Dan hal ini (hati yang keruh dan kotor dalam menerima ilmu) seperti semak belukar dalam perkebunan, jika ia tidak menghalangi dari tumbuhnya bebijian, maka akan menghalangi dari berkembangnya dan tumbuhnya (pohonnya) serta hasilnya yang baik.
Dan ini jelas bagi orang yang memiliki ketajaman pandangan dan wawasan.
📚Majmu Al-Fatawa 9/315.