5 Pelajaran Akidah Yang Dipetik Dari Puasa
---------------
Bismillaah
Ibadah puasa merupakan salah satu rukun islam. Seorang muslim tidaklah sempurna keislamannya, kecuali jika ia melaksanakan seluruh amalan dalam rukun islam tersebut.
Bila kita renungkan beberapa ayat dan hadis, yang menjadi dalil seputar ibadah puasa, ternyata banyak sekali pelajaran-pelajaran akidah yang dapat kita ambil dari ibadah puasa di antaranya:
1. Ikhlas dan ibadah tidaklah diterima melainkan dengan keikhlasan. Sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (HR. Bukhari, no. 37)
Dalam kata إحتسابا terkandung dorongan agar hanya bermaksud tujuan Allah semata, mengharap pahala dari-Nya dan tidak memiliki tujuan selain itu.
2. Ada beberapa jenis ibadah yang difardukan terhadap umat terhadap umat terdahulu, namun bisa saja tata caranya berbeda dengan yang dilaksanakan sekarang. Sebagaimana dal firman Allah Ta'ala:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."(Al-Baqarah [2]:183)
Dari ayat di atas difahami bahwa ibadah puasa pun diwajibkan kepada umat terdahulu, hanya saja dengan tata cara yang berbeda.
Dakwah para Rasul pada intinya sama, yakni mendakwahkan tauhid dan memperingatkan manusia dari kesyirikan. Namun, dalam perihal syariat kadang mereka pun berbeda-beda. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا [المائدة: 48].
"Untuk setiap umat di antara kamu Kami jadikan aturan dan jalan yang terang." (Al-Maidah:48)
3. Beriman bahwa Al-Quran dan yang terkandung di dalamnya adalah mutlak berasal dari Allah Ta'ala dan turun langsung dari sisi-Nya dan Al-quran tidaklah bersifat baru sebagaimana diyakini kelompok tersesat. Kita dapat renungkan ini dalam ayat:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (Al-Baqarah [2]:185)
Inilah keyakinan yang benar mengenai Al-quran, yakni bahwa ia adalah Kitabullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. Maka, barang siapa yang meyakini bahwa Al-quran adalah Kalamullah yang bersifat baru maka ia menyelisihi kandungan ayat tersebut.
4. Beriman bahwa Allah telah menyiapkan surga bagi hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya dan menyiapkan neraka bagi orang-orang yang durhaka kepada-Nya. Baik surga dan neraka telah diciptakan sekarang dan keduanya memiliki beberapa pintu. Sebagaimana dalam hadits Nabi Shalallahu alaihi wasallam:
إِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ
"Apabila bulan Ramadhah datang, maka pintu-pintu langit dibuka sedangkan pintu-pintu jahanam ditutup" (HR. Bukhari, no. 1766)
5. Menyelisihi Ahli Kitab baik Yahudi dan Nasrani adalah hal yang urgen dalam islam, dan Nabi shalallahu alaihi wasallam melarang agar kita menyerupai (tasyabbuh) terhadap mereka. Hal ini tampak dan dapat kita renungkan dalam hadits di bawah ini:
إِنَّ فَصْلَ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
"Sesungguhnya pembeda antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." (HR. Abu Daud, no. 1996, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud)
(Dialihbahasa dan diringkas dari artikel:
المعالم العقدية في الصيام
Sumber : موفع الألوكة )
Wallahu a'lam
Semoga bermanfaat
--- Abu Khaira Sumarna ---
**************************
Gabung ke Grup WA Fawaid Mufidah
Ikhwan:
https://chat.whatsapp.com/CPAaLh5m8ej4uIEKrj8kLi
Akhwat:
https://chat.whatsapp.com/BRO7bLEq8NtFuiupbpxb92
