Jumat, 03 Januari 2025

Sanad Kitab Induk Wahabi dari Jalur Ulama Aswaja-Asy'ari Nusantara

Sanad Kitab Induk Wahabi dari Jalur Ulama Aswaja-Asy'ari Nusantara 

Adalah kebiasaan para ulama, mereka mengambil riwayat dan belajar kepada banyak alim, baik dari yang seafiliasi maupun yang berbeda. 

Ulama Aswaja mengambil ilmu kepada ulama Wahabi. Ulama Wahabi mengambil ilmu kepada ulama Azhari, dll. Ini sudah terjadi sejak dulu. Jauh sebelum ada keributan di Medsos berupa kritik sporadis tanpa dhawabit yang jelas. 

Apa yang dirasa bermanfaat maka diambil, yang jelek ditinggalkan. Tentunya sesuai dengan ijtihad dan kelimuan masing-masing.

Setiap orang tahu, tidak ada satu Wahabi pun di muka bumi yang tidak mengkaji kitab Al Ushul Ats Tsalatsah. Dari awam sampai alim, pasti mempelajarinya. 

Sebuah magnum opus karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang berisi 3 landasan utama dalam beragama: mengenal Allah, mengenal nabi, dan mengenal agama Islam dengan dalil, diajarkan di timur dan barat bumi, dari Jazirah Arab, Afrika, Asia, Amerika, hingga Eropa.

Di Indonesia, kitab ini dikaji oleh para alumni kampus Saudi, di musholla, masjid, hingga seminar-seminar. 

Alangkah banyak jurnal-jurnal ilmiah di kampus Indonesia yang mengkaji kitab ini, baik isi kandungannya, kaitannya dengan pendidikan, metodologi penyampaian, hingga pengaruhnya dalam kehidupan bermasyarakat. 

Tak disangka, ternyata ulama Nusantara yang secara madzhab fikih dan teologi berbeda, juga meriwayatkan kitab ini. Mereka adalah Syaikh Muhammad Yasin Al Fadani, Syaikh Nawawi Al Bantani, Syaikh Abdurrahman Al Falimbani, dan Syaikh Arsyad Al Banjari. 

Berikut ini mata rantai sanad kitab Al Ushul Ats Tsalatsah, seperti yang tercantum pada foto, tercantum tanggal 10/5/1446 H, sebagai berikut: 

Sungguh aku telah mengijazahkan dengan riwayat dariku, yang mana aku meriwayatkan dari guruku, dan beliau adalah orang yang pertama mengajariku ilmu fikih, beliau adalah: 

Fadilatus Syaikh al Hafidz Al Muqri Al Faqih Abu Abdirrahman Fuad bin Ali bin Ghalib Asy Syabiri Al Yamani, semoga Allah menjaga dan memberinya manfaat

Telah mengkabarkan padaku Al Allamah Al Muhaddits Muhammad Al Amin bin Abdullah bin Yusuf bin Hasan Al Armi Al Alawi Al Itsyubi Al Harari Al Kari Al Buwaithi, beliau tinggal di Mekkah dan mengajar di Darul Hadits Al Khairiyah, yang meriwayatkan dari: 

Muhammad Yasin 

Dari mu'ammar As Sayyid Ali bin Ali Al Habsyi Al Madani dan Syaikh Abdus Satar Ad Dahlawi Al Makki 

Keduanya dari:

Kyai Nawawi bin Umar Al Bantani 

Dari mu'ammar Abdurrahman bin Abdurrahman Al Falimbani dan 

Arsyad bin Abdurrahman Al Banjari 

Keduanya dari:

Asy Sayyid Muhammad Murtadha bin Muhammad Az Zabidi 

Dari Al Allamah Muhammad bin Isma'il Al Amir Ash Shon'ani 

Dari Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahab 

Dari bapaknya, penulis buku ini, Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman Al Wuhaibi At Tamimi An Najdi semoga Allah merahmati mereka. 

--- 

Pelajaran penting: 

Ilmu agama itu sangat luas. Menilai kelompok secara umum dengan sebutan jelek dan total meninggalkan karya dan pemikiran dari tokohnya, haruslah dihindari. 

Sanad ini memberikan bukti, bahwa seorang Asy'ari pun bisa mengambil ilmu dari guru dan kitab kelompok yang berbeda. 

Teman-teman dari kalangan Aswaja-Asy'ari, janganlah terlalu benci dengan Wahabi, toh ulama-ulama Aswaja masa lalu masih ambil ilmu dan pemikiran Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. 

--

Riyadh, 3 Januari 2025

Ustadz budi marta saudin