Rabu, 01 Januari 2025

Kalau sudah bicara tauhîd asmâ' wa shifât dan perkara bid'ah hilang sudah ilmu nahwu, sharf, dan al-fiyyah yang sudah mereka pelajari.

Kalau sudah bicara tauhîd asmâ' wa shifât dan perkara bid'ah hilang sudah ilmu nahwu, sharf, dan al-fiyyah yang sudah mereka pelajari. 

Aina yang nabi gunakan ketika menanyakan keberadaan Allâh jelas dalam bahasa Arab dii'râb sebagai Zharf makân, maka mereka tahrîf maknanya jadi tak bertempat dan tak berarah.

Lafazh kullu yang difahami dalam ilmu lughah bermakna setiap, mereka tahrîf jadi tidak setiap.

Sungguh akal mereka menjadi orang bingung dan akan mengutak-atik kaidah bahasa yang sudah pakem di sisi orang Arab dengan logika mereka tanpa ada sumber ilmiyyah yang berasal dari ahlul lughah dari Arab di zaman salaf..