Rabu, 01 Januari 2025

BENARKAH KAUM MADAKHILAH KERAS? Tulisan di

BENARKAH KAUM MADAKHILAH KERAS? 

Tulisan di akun ini https://www.facebook.com/share/p/15g9rUuPtU/, tidak semuanya saya tanggapi, karena terlalu panjang lebar pembahasannya. Saya hanya terfokus pada tulisan yang saya kasih warna merah di screenshot. 

Laqab Madkhaly (laqab yang sering digunakan mufti tambun dan kawanannya untuk para salafiyyin yang menyelisihinya) atau yang saya screenshot tulisannya Madahkillah, tentu yang dimaksud adalah kepada para murid atau yang mengambil atau mengutip fatwa-fatwa Asy Syaikh Rabi’ Bin Hadi Al Madkhaly hafizhahullah. Dimana fatwa-fatwa beliau banyak membongkar penyimpangan-penyimpangan kelompok atau individu tertentu. 

Sangat tidak benar kalau beliau keras terhadap ahlul bid'ah secara keseluruhan. Beliau hanya keras terhadap tokoh-tokoh ahlul bid'ah yang menyebarkan kebid'ahannya dan memusuhi dakwah salaf. Namun kepada ahlul bid'ah dari kalangan awamnya beliau menfatwakan untuk berbuat baik dan berlemah lembut, karena mereka obyek dakwah. 

Berkata Asy Syaikh Rabi’ Bin Hadi Al Madkhaly hafizhahullah:

(إن أهل البدع الآن كثير يملئون الأرض والعياذ بالله! فنحن لا نهجر الجميع إنما هم محل دعوتنا؛ ندعوهم إلى الله بالحكمة والموعظة الحسنة،

وأما الرءوس المدبرة والدعاة إلى الباطل في صحفهم ومجلاتهم وكتبهم وأشرطهم و محاضراتهم وندواتهم ومواقعهم، هؤلاء يحاربون ويحذر منهم ولا يجالسون ولا يقرأ لهم ولا يستفاد منهم.

وعوامهم المساكين المخدوعون هؤلاء ندعوهم إلى الله بالحكمة والموعظة الحسنة، وهذا الكلام يؤيده كلام كثير من أئمة السنة ومعاملتهم؛ أنهم يدعون العوام إلى الله -تبارك وتعالى- ولا يهجرونهم كما يهجرون أئمة السوء وأئمة الشر وأئمة الضلال

Sesungguhnya ahlul bid’ah sekarang ini jumlahnya banyak, mereka memenuhi bumi, wal ‘iyyadzu billaah! Maka kita tidak meng-hajr manusia seluruhnya karena tiada lain merekalah sasaran dakwah kita. Kita dakwahi mereka kepada Allaah dengan hikmah dan nasehat-nasehat yang baik.

Dan adapun pimpinan-pimpinan (ahlul bid'ah) yang memusuhi dakwah dan orang-orang yang menyeru kepada kebatilan baik di dalam buletin, majalah, buku, kaset, muhadhoroh, pertemuan dan website-website mereka, maka mereka inilah yang diperangi, ditahdzir ummat dari mereka, tidak bermajlis dengan mereka, tidak membaca tulisan mereka dan tidak pula mengambil faidah dari mereka.

Sedangkan orang-orang awamnya yang masih miskin ilmunya lagi tertipu, maka kita dakwahi mereka ini dengan hikmah dan nasehat yang baik. Ucapan ini dikuatkan pula oleh ucapan dan cara bermuamalah para ulama sunnah. Mereka mendakwahi orang-orang awam ini kepada Allaah Tabaaroka wa Ta’ala. Para ulama tidak meng-hajr orang-orang awam ini sebagaimana mereka meng-hajr ulama yang jahat, jelek dan sesat. (Majmu Kutub Warasail Wafatawa  2/351-352 ).

Para tokoh dan pembesar ahlul bid'ah diperingatkan, bukan dijadikan teman akrab, teman duduk, teman bercanda tertawa tertiwi. Akhirnya apa yang terjadi? Loyalitas terbalik, berkasih sayang dengan ahlul bid'ah dan memusuhi dengan permusuhan yang keras terhadap salaPi (pelesetan mereka terhadap salafi). 

Syaikh Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizahullah berkata:

لا مصلحة في الاختلاط بأهل البدع إلا أن تكون عالماً فتنصحهم وتبين لهم الحق أما أن تجالسهم وتضاحكهم وتتخذ منهم أخداناً وأخلاء، بل يصل بك الأمر إلى موالاتهم ومعاداة أهل السنة فهذا هو الضلال ‏البعيد الذي يقع فيه كثير من الناس 

Tidak ada kebaikan bercampur (bergaul akrab) dengan ahlul bid'ah kecuali kamu 'alim, lalu kamu menasehati mereka dan menjelaskan kepada mereka kebenaran. Adapun kamu duduk-duduk dengan mereka, sama-sama tertawa dan menjadikan diantara mereka sebagai teman dan sahabat karib, bahkan sampai memberikan loyalitasmu kepada mereka dan ikut memusuhi para ahlussunnah, maka ini kesesatan yang jauh. Yang banyak diantara manusia terjatuh padanya. 

يجره الشيطان بحبل التسامح وبحبل المصلحة فيرتمي في النهاية في أحضان أهل البدع ثم ينقلب خصماً لدوداً على أهل السنة

Setan menyeretnya dengan tali toleransi dan tali kemaslahatan, lalu terlempar, pada akhirnya (jatuh) dalam pelukan ahlul bid'ah, kemudian berbaliklah menjadi musuh yang sangat memusuhi ahlussunnah.  (Al-Lubab: 91).

AFM

Copas dari berbagai sumber