1. Wanita adalah: fitnah terbesar bagi laki-laki.
2. Tapi kalau suami bisa mendidiknya: maka bisa menjadi sebaik-baik perhiasan dunia.
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1996632154010984&id=100009926563522
3. Tapi walaupun kita "merasa" bisa mendidik; bukan berarti kita mencari istri: bukan wanita baik-baik.
Al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahullaah- berkata:
"(Abul Faraj Al-Ashbahani) berkata: ('Imran bin Hiththan) termasuk orang yang terkenal bermadzhab Khawarij. PADAHAL SEBELUMNYA DIA DIKENAL SEBAGAI PENUNTUT ILMU DAN PELAJAR HADITS; kemudian dia mendapat ujian." ["Tahdziibut Tahdziib" (X/273 -cet. Jam'iyyah Daar al-Birr. Bandingkan dengan "Tahdziibut Tahdziib" (III/317-318- cet. Muassasah Ar-Risaalah): https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=379091872431695&id=100009926563522]
Imam Adz-Dzahabi -rahimahullaah- berkata:
"Salamah bin 'Alqamah mengabarkan dari Ibnu Sirin, ia berkata: DIA ('Imran bin Hiththan) MENIKAHI SEORANG WANITA KHAWARIJ DENGAN NIAT UNTUK MEMBANTAHNYA AGAR DIA BERTAUBAT DARI (MADZHAB)NYA; AKAN TETAPI JUSTRU WANITA ITU MENGARAHKANNYA KEPADA MADZHAB KHAWARIJ.
Al-Mada-ini menyebutkan bahwa wanita itu memiliki kecantikan sedangkan 'Imran itu jelek.
Pada suatu hari istrinya tersebut membuat 'Imran kagum (dengan kecantikannya). Maka sang istri itu berkata: "Saya dan kamu di Surga; karena engkau diberi (istri cantik): maka engkau bersyukur, dan aku diuji (dengan suami yang jelek); dan aku bersabar."
["Siyar A'laamin Nubalaa'" (IV/214)]
* Mungkin di antara alasan menikah dengan wanita "tidak baik" adalah karena dia cantik.
Mungkin kalo bahasa kita: "Buat memperbaiki keturunan."
-ditulis oleh: Ahmad Hendrix