Guru dan Murid Teladan
Imam Syaukani rahimahullah menceritakan kisah guru beliau, Al-Hadda-i rahimahullah yg senantiasa hadir utk mengajar dalam keadaan apapun meski turun hujan lebat. Beliau menuturkan :
"Sekali waktu turun hujan deras mulai sebelum shubuh sampai mau waktu zhuhur. Dan kami ada pelajaran pada waktu syuruq (saat terbit matahari).
Saya tetap berangkat ke Jami' (masjid besar yg digunakan sebagai tmpt belajar); karena saya tahu, kondisi seperti ini tidak menghalangi syaikh (guru) kami utk datang mengajar.
Sampai disana, aku menunggu di tempat yg disiapkan utk belajar. Akan tetapi syaikh tidak datang dan tidak juga seorang murid pun padahal mereka sangat banyak.
Ketika datang hari berikutnya, Syaikh berkata kepadaku, "Apakah kemarin kamu datang kesini?".
Aku menjawab, "Ya."
Beliau berkata lagi, "Jika seandainya aku tahu engkau datang, tentu aku akan datang."
Kemudian beliau meminta maaf karena banyaknya pelajaran yg terluput."*
Begitulah para ulama, mereka tidaklah menjadi ulama dan menjadi teladan umat melainkan karena hati mereka yang sangat siap menerima ilmu sehingga ilmu melapangkan hati mereka lebih dari pada dunia.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
العلم يشرح الصدر ويوسعه حتى يكون أوسع من الدنيا
"Ilmu dapat melapangkan hati dan meluaskannya sehingga lebih luas dari pada dunia." (Zaadul Ma'ad, 2/23)
▪︎/\°/\°/\°/\°/\▪︎
*(Al-Badruth Thali' 1/63, dinukil dari Shuwa wa Kuwa, Syaikh Muhammad Bin Ismail Al-Muhanna, hal.314)
● Wadah Berbagi Faedah (Group Telegram) https://t.me/catatan_ridwan_aburaihana
● FB : https://www.facebook.com/ridwan.wira.18
● Link PPDB Ponpes Barokah Ilmu :
https://linktr.ee/ppbaim