4 Hadits Akhlaq Utama
Ibn Abi Zayd al-Qayrawani
*Hadits Pertama*
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤمنُ باللهِ واليومِ الآخر فليَقُلْ خيراً أو ليَصْمُتْ
“Barangsiapa yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya berkata yang baik atau diam”
(HR. Bukhari, no. 5673 dan Muslim, no. 67)
*Hadits Kedua*
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
“Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya’.”
(HR. Tirmidzi, no. 2317, Ibnu Majah, no. 3976 dan lainnya, dihukumi sebagai hadits shahih oleh ahli hadits Albani dalam at-Ta’liqatul-Hisan ‘ala Shahih Ibni Hibban, no. 229).
*Hadits Ketiga*
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Berilah aku wasiat.”
Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.”
Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.”
(HR. Bukhari, no. 6116).
*Hadits Keempat*
Dari sahabat mulia Anas Bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidaklah sempurna iman seseorang, sampai dia menyukai kebaikan untuk saudaranya (muslim yang lain), sebagaimana dia menyukai kebaikan tersebut untuk dirinya sendiri”
(HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45).
Ringkasan kajian bada subuh
Ustadz Dr Aspri Rahmat Azai, MA di Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru, Rabu tanggal 21 Rabiul Akhir 1444