Mu'tazilah pun menuduh asy'ariyah sebagai mujassimah
Akidah Ahlussunnah adalah menetapkan nama dan sifat Allah apa adanya secara hakiki, tanpa melakukan tahrif, ta'thil, takyif dan tamtsil atau tasybih. Ini adalah akidah salafus shalih, tidak ada khilaf di antara mereka.
Jika orang yang berpegang pada akidah ini dituduh mujassimah (meyakini Allah punya jism [badan]), maka tidak perlu dihiraukan. Karena semua yang menafikan sifat-sifat Allah akan menuduh orang-orang yang menetapkan sifat sebagai mujassimah.
Bahkan mu'tazilah pun menuduh asy'ariyah, karomiyah dan kullabiyah sebagai mujassimah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan:
فالمعتزلة ، ونحوهم يسمُّون الصفاتية - الذين يقولون : إن الله تعالى حي بحياة ، عليم بعلم ، قدير بقدرة ، سميع بسمع ، بصير ببصر ، متكلم بكلام - يسمُّونهم : " مجسِّمة " ، " مشبِّهة " ، " حشوية " ، والصفاتية هم : السلف ، والأئمة ، وجميع الطوائف المثبتة للصفات : كالكلابية ، والكرامية ، والأشعرية ، والسالمية ، وغيرهم من طوائف الأمة
"Mu'tazilah dan yang semisal mereka, melabeli orang-orang shifatiyyah (yaitu yang meyakini Allah punya sifat ilmu, kekuasaan, pendengaran, penglihatan, berfirman) sebagai "mujassimah", atau "musyabbihah", atau "hasyawiyah". Dan orang-orang shifatiyyah yang dimaksud di sini adalah: para salaf dan imam-imamnya, dan seluruh sekte yang menetapkan (sebagian sifat) seperti kulabiyah, karomiyah, asy'ariyah, salimiyah dan sekte lainnya" (Majmu' Al Fatawa, 6/40).
Jadi, kalau anda meyakini akidah salaf dalam hal ini lalu dituduh mujassimah, santai saja. Memang sejak dulu sudah begitu.
Dan Ahlussunnah berlepas diri dari akidah tajsim atau mujassimah yang merupakan bentuk tasybih.
Ini dijelaskan secara ringkas dan padat oleh Nu'aim bin Hammad rahimahullah:
من شبه الله بخلقه فقد كفر ومن جحد ما وصف الله به نفسه فقد كفر، وليس ما وصف الله به نفسه ولا رسوله تشبيهاً
"Siapa yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, maka ia kufur. Siapa yang menolak menetapkan sifat yang Allah tetapkan untuk dirinya, maka dia kufur. Namun menetapkan sifat yang Allah tetapkan untuk diri-Nya atau ditetapkan oleh Rasul-Nya, bukanlah menyamakan Allah dengan makhluk" (Syarah Ushul I'tiqad Ahlissunnah karya Al Lalikai, 3 / 532).
No debat!
***
Join channel telegram @fawaid_kangaswad