Milyader yang Dermawan dan Meletakkan Harta di Tangannya, bukan di Hati
Kita sangat familiar dengan Abdurrahman bin Auf radhiyallahu 'anhu. Ketika beliau baru saja hijrah ke Madinah, beliau meninggalkan seluruh hartanya di Makkah.
Sesampai di Madinah, beliau dipersaudarakan oleh Rasulullah dengan Sa'ad bin Rabi'. Sa'ad pada saat itu memiliki dua istri dan menawarkan kepada Abdurrahman untuk memilih salah satu dari dua istrinya yang ia sukai untuk kemudian akan diceraikan dan dinikahkan kepada Abdurrahman. Saad juga akan membagi dua hartanya untuk Abdurrahman.
Namun Abdurrahman dengan halus menolak tawaran Saad dan mengatakan, "Tunjukkan padaku di mana pasar Madinah."
Beliaupun mulai berdagang di pasar dan ketika sudah memiliki sedikit harta, beliau menikahi salah seorang wanita Anshar dengan mahar emas seberat biji kurma. Mahar yang sangat murah dan menyesuaikan kemampuan beliau pada saat itu.
Namun seiring berjalannya waktu, dengan keuletan dan kerja keras beliau, Allah berkahi perniagaan beliau.
Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang paling kaya. Dia juga termasuk dalam delapan orang pertama yang masuk Islam dan juga dijamin masuk surga.
Abdurrahman bin Auf adalah seorang pedagang sukses. Kerja kerasnya dalam berdagang membuat Abdurrahman menjadi konglomerat dengan harta yang berlimpah di masa Nabi.
Kala itu, dia dekat dengan Abu Bakar ash-Shiddiq. Saat Abu Bakar memeluk Islam, khalifah pertama itu memperkenalkan Islam kepada Abdurrahman, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Thalhan bin Ubaidillah, dan Sa'ad bin Abi Waqqash.
Tanpa keraguan, mereka langsung menghadap Rasulullah dan menyatakan keimanannya. Sejak saat itu, Abdurrahman selalu setia di sisi Rasulullah. Jika tidak sedang salat di masjid, berjihad dalam perang, Abdurrahman bakal berdagang.
Rahasia sukses Abdurrahman bin Auf dalam berdagang adalah menghindari yang haram dan syubhat atau yang tidak jelas kehalalan dan keharamannya.
Selain itu, dia juga selalu membagikan hartanya dengan keluarga, saudara dan perjuangan agama Allah. Abdurrahman semakin giat bersedekah sejak mendapat nasihat dari Rasulullah.
"Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya engkau adalah kelompok orang-orang kaya dan engkau akan masuk surga dengan merangkak. Karena itu berilah pinjaman kepada Allah, niscaya dia lepaskan kedua kakimu." sabda Rasulullah.
Abdurrahman pernah menjual tanah seharga 1000 dinar, menurut yang saya dengar dari Syaikh Utsman hafizhahullah bahkan 40.000 dinar (atau senilai Rp 136 Milyar jika harga emas 800.000 /gram) dan membagikan seluruh dinar itu kepada keluarganya Bani Zuhrah, istri-istri Nabi, dan kaum muslimin yang miskin.
Dia juga pernah memberikan 500 kuda untuk pasukan Muslimin yang hendak berperang dan juga menyumbangkan 1500 unta.
Kekayaan tak membuat Abdurrahman kufur dan tamak. Beliau meletakkan dunia di tangannya, bukan di hati. Dia tetap hidup dengan dermawan. Tak hanya harta, dia bahkan rela mempertaruhkan nyawanya dalam medan perang.
Dalam Perang Uhud, Abdurrahman mendapatkan 20 luka yang salah satunya membuat kakinya cacat permanen. Dia bahkan sulit berbicara karena giginya patah dalam Perang Uhud.
Abdurrahman bin Auf juga sempat menolak untuk menjadi khalifah atau pemimpin umat Islam sepeninggal Umar bin Khattab. Saat itu enam orang sahabat sedang berunding menentukan khalifah baru. Semua sepakat menunjuk Abdurrahman. Tapi, dia menolak dan meminta Utsman bin Affan untuk menjadi khalifah.
"Demi Allah, andai dibuat sebilah pisau lalu diletakkan pada tenggorokanku dan ditancapkan hingga tembus ke sisi lain adalah lebih aku sukai daripada menjadi khalifah," kata Abdurrahman, dikutip dari Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW karya Khalid Muhammad Khalid.
Sesaat sebelum meninggal dunia bahkan Abdurrahman takut hartanya justru menjadi penghalangnya ke surga.
"Sungguh aku takut jika aku tidak bisa bertemu dengan para sahabatku karena banyaknya harta yang kumiliki," kata Abdurrahman.
Abdurrahman bin Auf sahabat nabi yang paling kaya dan dijamin masuk surga (termasuk 10 sahabat yang diberikan kabar gembira untuk masuk surga) ini mewasiatkan 500.000 dinar atau Rp 1,7 T untuk perjuangan di jalan Allah dan 400 dinar untuk setiap orang yang terlibat dalam Perang Badar.
Semoga Allah meridhai beliau
Ustadz abu razin taufiq