DALIL-DALIL TENTANG ADANYA ALLAH
Pembahasan tentang dalil-dalil wujudullah (adanya Allah) telah banyak dibahas dalam kitab-kitab akidah Ahlussunnah. Bukan pembahasan baru bagi para penuntut ilmu.
Namun di tengah berkembangnya keyakinan agnostik dan liberalisme agama, perlu kita ulang-ulang kembali dan kita dakwahkan kembali masalah ini.
A. DALIL AQLI (LOGIKA)
Secara logika, alam semesta beserta semua makhluk yang ada di dalamnya yang begitu kompleks ini tidak mungkin menciptakan dirinya sendiri dan tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Pasti ada penciptanya dan pengaturnya, yaitu Allah, Rabb semesta alam. Ini disebut juga dengan dalil as-Sababiyyah.
Oleh karena itu Abu Hanifah rahimahullah dahulu ketika berdebat dengan kaum Dahriyyun (salah satu sekte Atheis), beliau berkata: "Saya membayangkan ada perahu yang dia berlayar sendiri, lalu merapat ke pelabuhan sendiri, menurunkan jangkarnya sendiri, lalu menurunkan barang-barangnya sendiri, lalu perahu tersebut pergi, dan itu semua tidak dikendalikan oleh seorang pun. Bagaimana menurut kalian?".
Orang-orang Dahriyyun mengatakan, "Tentu saja itu tidak mungkin!". Abu Hanifah menyergah, "Kalau seperti itu saja kalian katakan tidak mungkin, lalu mungkinkah matahari, bulan, bintang, langit, bumi dan alam semesta lainnya kalian katakan mereka terjadi sendiri tanpa ada yang mencipta??".
Pendalilan logika ini juga diisyaratkan dalam Al Qur'an, ketika Allah ta'ala berfirman:
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ
"Apakah mereka (makhluk) diciptakan oleh sesuatu, ataukah mereka menciptakan diri mereka sendiri?" (QS. Ath Thur: 35).
B. DALIL HISSI
Dalil hissi maksudnya adalah bukti-bukti adanya Allah yang kita rasakan dengan panca indera kita.
Dalil hissi dalam hal ini di antaranya adalah:
1. Dikabulkannya doa-doa
Secara inderawi kita melihat, mendengar bahkan mengalami sendiri, ada orang yang doa-doanya dikabulkan. Maka ini bukti adanya Rabb semesta alam yang mengabulkan doa.
2. Adanya mukjizat para Nabi
Secara inderawi kita melihat peninggalan-peninggalan dan juga mendengar kisah-kisah dari orang terdahulu tentang mukjizat para Nabi. Padahal mukjizat-mukjizat tersebut adalah perkara-perkara yang luar biasa dan di luar nalar. Ini menunjukkan adanya Rabb semesta alam yang Maha Kuasa untuk menjadikan mukjizat-mukjizat tersebut.
Dan dua contoh dalil hissi ini diisyaratkan dalam firman Allah:
وَنُوحًا إِذْ نَادَىٰ مِن قَبْلُ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَأَهْلَهُ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ
"Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu, ketika dia berdoa. Kami perkenankan (doa)nya, lalu Kami selamatkan dia bersama pengikutnya dari bencana yang besar" (QS. Al Anbiya: 76).
Dalam ayat ini disebutkan tentang adanya pengabulan doa dan dan juga adanya mukjizat, yang keduanya merupakan bukti adanya Rabb semesta alam.
C. DALIL FITRI (FITRAH)
Orang yang fitrahnya lurus, walaupun ia tidak belajar, akan meyakini adanya Rabb semesta alam. Terutama ketika dalam kondisi terjepit dan darurat, nalurinya mengajak ia untuk meminta pertolongan kepada Rabb semesta alam.
Dalil fitriy ini diisyaratkan dalam firman Allah ta'ala:
وَاِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْٓ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَاَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۗ قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi” (QS. Al A'raf: 172).
Ayat ini mengisyaratkan bahwa seluruh manusia dari awal sampai akhir dalam hatinya mengakui adanya Rabb semesta alam.
Dan semua manusia dalam hati mereka sebenarnya meyakini adanya Rabb semesta alam, bahkan orang-orang atheis sekalipun! Namun mereka tidak mau mengakui dengan lisan mereka. Sebagaimana Allah ta'ala berfirman:
وَجَحَدُوْا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَآ اَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَّعُلُوًّاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ
"Dan mereka mengingkarinya (Rabb semesta alam) karena kezaliman dan kesombongan mereka. Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS. An Naml: 14)
D. DALIL SYAR'I
Dalil syar'i yang menunjukkan adanya Rabb semesta alam ada beberapa jenis:
1. Sepakatnya seluruh kitab Samawi
Seluruh kitab Samawi, yaitu kitab-kitab terdahulu yang diklaim sebagai wahyu, baik itu Taurat, Injil, Zabur dan kitab-kitab lainnya. Semuanya sepakat meyakini tentang adanya Rabb semesta alam. Bahkan dengan sifat-sifat Rabb yang sama. Padahal kitab-kitab tersebut ada di zaman yang berbeda dan tempat yang berbeda. Yang ini membuat tidak mungkin dikatakan bahwa kitab-kitab tersebut ditulis oleh sekelompok orang dan orangnya sama, atau kebetulan memiliki ide yang sama.
2. Keajaiban Al Qur'an
Kitab yang berisi wahyu Allah ta'ala yang turun 1400 tahun yang lalu namun memuat banyak keajaiban-keajaiban:
* Tata bahasanya tinggi tidak ada penyair Arab yang mampu membuat semisalnya
* Disampaikan oleh Nabi yang ummi (tidak biasa baca-tulis) dan bersastra tinggi
* Mengabarkan kejadian-kejadian yang belum terjadi dan ternyata terjadi secara persis (seperti: matinya Abu Lahab dalam keadaan kafir, jatuhnya Romawi, dll)
* Senantiasa terjaga dari pemalsuan
* Mengabarkan fenomena-fenomena fisika, biologi, medis, geologi, geografi yang sesuai dengan faktanya sejak 1400 tahun lalu.
dan keajaiban-keajaiban lainnya.
Ini semua menunjukkan bahwa Al Qur'an itu bukan buatan manusia namun ada Rabb semesta alam yang menurunkannya.
Dalil ini diisyaratkan dalam firman Allah ta'ala:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
"Maka tidakkah mereka mentadabburi Al-Qur'an? Sekiranya (Al-Qur'an) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya" (QS. An Nisa: 82).
3. Dalil-dalil Al Qur'an tentang adanya Allah
Kaum Mukminin mengimani benarnya Al Qur'an Al Karim. Dan dalam Al Qur'an disebutkan banyak ayat tentang adanya Rabb semesta alam, di antaranya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa" (QS. Al Baqarah: 21).
Wallahu a'lam.
Diringkas dari:
* Syarah Hadits Jibril 'alaihissalam, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
* Nubdzatun fil Aqidah Islamiyyah, karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
* Kitab at Tauhid, Syaikh Dr. Shalih Al Fauzan
* Al Madkhal fi Dirasatil Aqidah, karya Syaikh Dr. Umar Al Asyqar
Join channel telegram @fawaid_kangaswad