*Memasukkan orang ke grup whatsapp tanpa izin*
Memasukan orang ke dalam grup whatsapp atau semisalnya tanpa izin adalah perbuatan yang kurang beradab. Karena bisa jadi orang yang dimasukkan itu tidak ridha dan merasa terganggu.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
الْمُسْلِمُ مَن سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِن لِسانِهِ ويَدِهِ
"Seorang Muslim yang sejati adalah yang kaum Muslimin merasa selamat dari gangguan lisannya dan tangannya" (HR. Bukhari no.6484, Muslim no. 41).
Dari Fadhalah bin Ubaid radhiallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِالْمُؤْمِنِ ؟ مَنْ أَمِنَهُ النَّاسُ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ ، وَالْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ النَّاسُ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Maukah aku kabarkan kalian tentang ciri seorang mukmin? Yaitu orang yang orang lain merasa aman dari gangguannya terhadap harta dan jiwanya. Dan muslim, adalah orang yang orang lain merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya” (HR. Ibnu Majah no. 3934, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 549).
Maka tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat orang lain merasa terganggu. Termasuk di dalamnya, memasukkan orang ke grup tanpa izin. Ini adalah akhlak yang buruk. Kecuali ada prasangka kuat bahwa ia akan ridha jika dimasukkan tanpa izin.
Demikian juga tidak boleh melakukan hal seperti ini walaupun alasannya untuk dakwah. Ingatlah kaidah:
الغاية لا تبرر الوسيلة
"Tujuan baik tidak menghalalkan segala cara".
Ingat juga hadist Nabi Shallallahu ’alaihi Wasallam:
إنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإحْسَانَ علَى كُلِّ شيءٍ
"Sesungguhnya Allah ta'ala mewajibkan ihsan (cara yang baik) dalam segala sesuatu" (HR. Muslim no. 1955, dari sahabat Syaddad bin Aus radhiallahu 'anhu).
Maka andaikan ingin memasukkan orang ke grup, hendaknya dengan cara yang baik.
Selain itu, jika ingin mendakwahkan orang lain dan menyebarkan ilmu, jangan lupa adab! Jangan sampai niat ingin berdakwah namun tidak punya adab. Abu Zakariya An Anbari rahimahullah mengatakan:
علم بلا أدب كنار بلا حطب، و أدب بلا علم كروح بلا جسد
“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh” (Adabul Imla’ wal Istimla’ [hal. 2], dinukil dari Min Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi [hal. 10]).
Semoga Allah ta'ala memberi taufik.
***
Join channel telegram @fawaid_kangaswad