Senin, 01 Mei 2023

Kitab Yang Merubah Saya

Kitab Yang Merubah Saya 

Sebagian orang belum mengetahui bahwasanya dahulu saya sempat menjadi orang yang keras (Mutasyadid) dalam segala aspek khususnya dalam masalah yang bersifat ijtihad dan menganggapnya sebagai perkara ijma atau qathi', padahal agama ini adalah agama yang mudah sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dari sahabat Sayyidina Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,

إن الدين يسر ولن يشاد أحد إلا غلبه فسددوا وقاربوا وأبشروا واستعينوا بالغدوة والروحة وشيء من الدلجة 

"Sesungguhnya agama ini adalah agama yang mudah, tidak ada seorangpun yang berusaha mempersulit kecuali akan kalah. Maka bersikap lurus, mendekatlah kepada kebenaran, berbahagialah dan manfaatkanlah waktu pagi, petang dan sebagian waktu malam."

Bahkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam mengabarkan bahwasanya orang yang terdahulu binasa karena berlebihan dalam agama dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad dari sahabat Sayyidina Abdullah Bin Abbas Radhiyallahu Anhuma,

إياكم والغلوَ، فإنما أهلك الذين من قبلكم الغلو

"Jauhilah ghuluw (Berlebih-lebihan dalam beragama), karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa karena ghuluw."

Dan orang yang berlebihan akan celaka sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Sayyidina Abdullah Bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu,

هلك المتنطعون قالها ثلاثا 

"Celakalah orang-orang yang melampaui batas." Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam mengatakan sebanyak tiga kali."

Salah satu contoh ghuluw dalam beragama adalah mudah sekali mentahzir dan membid'ahkan secara serampangan, dahulu saya termasuk orang yang mudah mentahzir dan membid'ahkan secara serampangan, tetapi setelah membaca kitab ini saya berusaha bersikap inshaf (Adil) sebisa mungkin dengan siapapun meskipun demikian ada sebagian orang yang menganggap saya keluar dari Ahlussunnah Wal Jama'ah, manhaj saya tidak kokoh dan tidak sejati, karena ridho manusia adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa dicapai.

Judul kitab ini adalah "Al Jamiyah Fil Mizan", sebuah kitab yang ditulis oleh Syaikh Dr. Misyari Bin Sa'id Al Mathrafi, seorang dosen dan peneliti dibidang aqidah dan pemikiran Islam di Universitas Kuwait, kitab ini dicetak oleh Maktabah Nurul Mubin Yordania dan dijual juga di Maktabah Nurul Mubin cabang Mesir.

Alhamdulillah saya sudah membacanya sampai tuntas dan kitab ini berisi pembahasan sebagai berikut: 

1) Apa itu Al Jamiyah dan sejarah munculnya? Saya akan paparkan secara singkat apa yang ditulis oleh penulis dalam kitab ini, kelompok ini muncul pada tahun 90-an ketika meletus Perang Teluk antara Kuwait dan Irak.

Ketika itu Arab Saudi memutuskan untuk meminta bantuan Amerika dan Inggris untuk membebaskan Kuwait dari serangan Irak, para ulama berbeda pendapat apakah boleh atau tidak? Sebagian membolehkan dan sebagian tidak membolehkan.

Lalu muncul Syaikh Muhammad Aman Al Jami, beliau menyatakan siapapun yang mengatakan tidak boleh mendatangkan bantuan dari Inggris dan Amerika dan menentang kebijakan Arab Saudi karena mendatangkan bantuan dari Inggris dan Amerika maka telah menyimpang, kemudian setelah beliau wafat, muncul Syaikh Rabi Al Madkhali yang mendukung pendapatnya Syaikh Muhammad Aman Al Jami, dan fenomena tahzir mentahzir dan membid'ahkan secara serampangan berlanjut sampai sekarang.

2) Nama lain di Al Jamiyah, seperti Ghulatu Tajrih, Al Madakhilah dll.

3) Tokoh-tokoh dari mereka yang terkenal dan memberi pengaruh pada mereka. Perlu diketahui, sebagian pemikiran tokoh-tokoh mereka juga memberikan banyak pengaruh di Indonesia. Penulis menyebutkan tokoh-tokoh mereka di Arab Saudi, Kuwait, UAE, Bahrain, Yordania, Yaman, Mesir, Maroko dan Lebanon.

4) Nama-nama ulama yang tidak selamat dari gangguan mereka seperti Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad, Syaikh Abdurrahman As Sudais, Syaikh Sa'ud Asy Syuraim, Syaikh Misyari Al Afasi, Syaikh Mustofa Al Adawi, Syaikh Alawi As Saqqaf (Pendiri dan pengelola website Ad Durarus Saniyyah) dll.

5) Fenomena tahzir antar sesama.

6) Perkataan para ulama tentang kelompok ini. Penulis menyebutkan perkataan para ulama tentang kelompok ini meskipun sebagian nama yang dicantumkan oleh penulis sudah menyimpang dari jalan yang lurus.

Salah satunya penulis mencantumkan nama Syaikh Basyir Bin Hasan At Tunisi, menurut kawan-kawan saya asal Perancis dan Tunisia beliau adalah lulusan Ma'had Al Haram Mekkah, setelah lulus beliau menjadi salah satu dai Salafi yang terkenal di Tunisia, beliau dikenal sering mematahkan argumen orang-orang liberal, sekuler, pluralis, feminis, atheis dan musuh-musuh Islam lainnya.

Beliau juga banyak berbicara tentang kelompok yang mudah mentahzir dan membid'ahkan secara serampangan, karena kelompok-kelompok ini tersebar luas di Tunisia. Sebelum beliau menyimpang, saya termasuk senang mendengar ceramah beliau di Facebook dan Youtube, terlebih lagi beliau mampu berdakwah dan mengajar berbagai fan ilmu tidak hanya dengan Bahasa Arab, tetapi dengan Bahasa Perancis juga.

Tetapi beliau mulai menyimpang karena tekanan dari liberal, sekuler, pluralis, feminis, atheis dan musuh-musuh Islam lainnya, dan saat ini akun Facebook dan Youtube beliau sudah ditutup.

7) Pandangan Ahlussunnah Wal Jama'ah ketika ada seorang ulama atau penuntut ilmu yang berbuat kesalahan atau tergelincir.

8) Bantahan terhadap kaedah yang mereka buat seperti:

1) Siapapun yang terjatuh dalam bid'ah maka otomatis dia menjadi pelaku bid'ah.

2) Siapapun yang memuji siapapun yang mereka anggap pelaku bid'ah maka dia menjadi pelaku bid'ah seperti yang dipuji.

3) Siapapun yang duduk dengan siapapun yang mereka anggap pelaku bid'ah maka dia menjadi pelaku bid'ah juga.

4) Tidak boleh mengucapkan salam kepada orang atau menjawab salam orang yang mereka anggap pelaku bid'ah.

5) Tidak boleh mengunjungi mereka yang dianggap pelaku bid'ah ketika sakit.

6) Tidak boleh memohon ampunan atau memohon rahmat (Tarahum) kepada orang yang mereka anggap pelaku bid'ah meninggal.

7) Wajib memboikot orang yang menyelisihi mereka.

8) Menguji aqidah dan manhaj orang.

9) Mengkotak-kotakan para ulama dan dai.

10) Wasa'il Dakwah itu sifatnya tauqifiyah.

11) Siapapun yang bergabung dalam suatu yayasan atau organisasi maka dia adalah pelaku bid'ah atau hizbi.

12) Siapapun yang tidak bersama kami atau mendukung kami maka dia menentang kami.

Dan masih banyak kaedah yang mereka buat yang sebenarnya menyelisihi syariat.

Inilah sekilas tentang kitab ini dan apa yang beliau paparkan memang nyata dan menjadi bukti bahwa fenomena seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi terjadi juga di Timur Tengah khususnya di Mesir dan saya termasuk orang yang pernah terpengaruh pemikiran mereka sehingga menjadi keras bahkan sering terjadi konflik dengan kawan sebaya.

Dan ada beberapa karya beliau yang saya rekomendasikan untuk dibaca seperti "At Tahdzir Minal Ghuluw Fi Tabdi'", "At Tahzir Minal Ghuluw Fi Takfir." dan "Al Ghuluw Fi Din." agar tidak mudah mentahzir, membid'ahkan, mengkafirkan orang yang menyelisihi kita terlebih lagi pada perkara yang masih diperselisihkan dan agar tidak ghuluw (Berlebih-lebihan) dalam agama.

Allahu A'lam
Ustadz naufal