Diantara syarat mutlak dalam beramar ma'ruf dan nahi Munkar adalah ilmu. Hal ini mencakup ilmu tentang:
1. Perkara yg ma'ruf dan perkara yg Munkar yg akan di sampaikan. Sehingga tidak salah dalam menempatkannya. Jangan sampai sesuatu yg ma'ruf secara syariat di katakan Munkar dan yg Munkar di katakan ma'ruf.
2. Dampak yg akan terjadi. Sehingga jika kemunkaran itu di ingkari tidak menimbulkan kemunkaran yg lebih besar.
Ketiga perkara ini semua telah di lakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Utk no 1, tentunya beliau orang yg paling tahu tentang hal itu.
Utk no 2, beliau telah di larang untuk mencaci maki sesembahan orang² kafir, yg dengannya mereka nantinya akan mencaci maki Allah tanpa ilmu.
Utk no 3, beliau membedakan gaya bahasa kepada para a'roby dan orang² yg baru masuk Islam dengan sebagian sahabat yg sudah lama masuk Islam dan sudah banyak memiliki ilmu. Contohnya ucapan beliau kepada Mu'adz bin Jabal yg salah dalam tindakannya ketika mengimami kaumnya. Begitu juga kepada Usamah bin Zaid yg salah dalam tindakannya ketika membunuh musuh yg mengucapkan kalimat tauhid, dan yg lainnya.
Jadi, sebelum beramar ma'ruf nahi Munkar, hendaknya kita mengilmui terlebih dahulu ketiga perkara di atas. Agar kita tidak salah dalam bertindak.
Semoga bermanfaat..
Wallahu waliyut taufiq
ustadz abu yahya tomi