Wasiat dan Nasihat Al Imam Muqbil bin Hadi Al Wadi'iy rahimahullah :
"Aku tidak nasihatkan untuk membicarakan para penguasa, tapi wajib (bagi kita) untuk teliti dalam menerima berita. maka aku tidak nasihatkan siapapun untuk berlawanan dengan pemerintah mereka.
karena kita bukanlah da'i fitnah, sedangkan masyarakat kita muslim dan para pemegang kekuasaan juga muslim. maka aku tidak perbolehkan untuk revolusi, kudeta dan memberontak penguasa ؛ Masyarakat butuh untuk kembali kepada Allah dalam memperbaiki keadaan mereka, sebagaimana firman Allah :
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (Qs. Ar Ra'd : 11).
Melawan pemimpin dan penguasa merupakan bencana dan bala' yang menimpa kaum muslimin sejak zaman dulu. karena memberontak dan kudeta kepada penguasa merupakan fitnah, dengannya akan tumpah darah manusia dan melemahkan kekuatan kaum muslimin.
Dalam sejarah Ahlis sunnah sejak dulu tidak pernah membolehkan keluar memberontak penguasa muslim.
Karena revolusi dan kudeta yang terjadi di negeri negeri islam bukanlah jalan untuk perbaikan.
Jalan perbaikan adalah dengan mengajarkan kitabullah dan sunnah NabiNya kepada kaum muslimin. dengan mengajarkan sejarah Nabi shallallahu alaihi wasallam, sejarah para shahabat radiyaAllahu anhum, bagaimana kesabaran mereka mengahadapi kefakiran, kemiskinan, dan sejarah hijrah mereka meninggalkan negeri kampung halaman, serta kesabaran mereka mengahadapi musibah penyakit wabah yang menimpa mereka setelah hijrah mereka ke Madinah.
Maka tidak pantas seorang da'i yang mengajak kepada Allah (berubah) menjadi da'i fitnah. tetapi wajib untuk menjadi da'i yang mengajak kepada perbaikan, da'i yang punya akhlaq belas kasih dan simpati (dalam kebaikan)".
diringkas dari risalah "al asilah al yamaniyah, hal. 17, 27, 28, 33, 52".#Solo/19/05/2019
#Selamatkan NKRI
#Semoga Aman dan sejahtera negeri ini
ustadz muhammad alif
