Seorang tabi'in, Thawus bin Kaysan keheranan melihat Imam Ali Zain Al-Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib menangis sesenggukan disamping Ka'bah berdoa layaknya seorang pendosa, padahal beliau adalah seorang 'Alim yang rajin beribadah. Thawuspun menunggu Zain Al-Abidin selesai dari doanya dan kemudian beliau menghampirinya dan bertanya:
"Wahai cucu Rasulullah Saw, apa yang membuatmu seperti ini padahal engkau punya 3 keutamaan?"
Zain Al-Abidin balik bertanya:
"3 keutamaan apa yang engkau maksud?"
Thawus menjawab:
" Yang pertama, kakekmu adalah Rasulullah Saw,
Yang kedua, engkau layak berharap syafaatnya (kakekmu) nanti dihari kiamat,
Yang ketiga, luasnya rahmat Allah."
Zain Al-Abidin menjawab:
"Adapun nasabku yang bersambung dengan Rasulullah Saw, maka itu tak membuatku merasa aman terhadap diriku setelah aku mendengar firman Allah SWT;
{Apabila sangkakala ditiup maka tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu (hari Kiamat)...} (QS. Al-Mu’minun: 101)
Adapun syafa'at dari kakekku, sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi berfirman {dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah...} (QS. Al-Anbiya: 28)
Adapun rahmat Allah, maka sesungguhnya Dia berfirman {..Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan} (QS. Al-A’raf: 56).
Semoga kita dan anak cucu kita dijadikan oleh Allah orang-orang yang 'Alim dan mengamalkan ilmu yang kita ketahui.
Aamiin.
Ustadz taufik