#Penuntut ilmu miskin, itu sudah biasa
Saudaraku jangan heran jika kita menuntut ilmu syar'i akan kekurangan harta benda.
Karena menuntut ilmu butuh modal yang banyak, seorang yang mulia Imam Syafi’i rahimahulllah pernah memberikan wejangan bahwa menuntut ilmu itu perlu bekal berupa harta:
أَخِي لَنْ تَنَالَ الْعِلْمَ إلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيكَ عَنْ تَفْصِيلِهَا بِبَيَانِ
ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌوَبُلْغَةٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُولُ زَمَانِ
Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara
Akan aku kabarkan padamu perinciannya degan jelas
Kecerdasan, kemauan keras, semangat, bekal cukup (harta)
Bimbingan ustadz dan waktu yang lama [Diwan Syafi’i]
Agar bisa memotivasi kita supaya “tidak terlalu bakhil” mengeluarkan harta untuk belajar agama, mari kita lihat bagaimana semangat para ulama dahulu. Mereka rela mengorbankan harta yang banyak bahkan ada yang sampai tidak punya harta sama sekali karena untuk menuntut ilmu syar'i.
Imam Syu’bah rahimahulllah, beliau berkata;
مَنْ طَلَبَ الْحَدِيثَ أَفْلَسَ
“Barangsiapa yang menuntut ilmu hadist/belajar agama maka akan bangkrut”
[Jaami’u bayaanil ‘ilmi wa fadhlihi I/410 no.597]
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah juga pernah berkata ;
لَا يَصْلُحُ طَلَبُ الْعِلْمِ إِلَا لِمُفْلِس
“Tidak layak bagi orang yang menuntut ilmu kecuali orang yang siap miskin/bangkrut” [Al-Jami’ liakhlaqir rawi, 1/104 no.71]
Ini sebagai hiburan untuk para penuntut ilmu. Sebelum dirimu orang-orang yang sholihpun para penuntut ilmu juga miskin.
Ustadz ja'far ad demaki